TEMPO.CO, Jakarta - Kerajaan Arab Saudi memecat Kepala Staf Militer Arab Saudi, Jenderal Abdul Rahman bin Saleh al-Bunyan dalam sebuah dekrit perombakan kabinet, yang diterbitkan oleh Raja Salman pada Selasa, 27 Februari 2018. Posisi al-Bunyan tersebut sekarang digantikan oleh Fayyad bin Hamed al-Ruwayli.
Dalam dekritnya, Raja Salman juga memecat Kepala Angkatan Darat dan Kepala Angkatan Laut. Kerajaan Arab Saudi tidak memberikan penjelasan atas rentetan pemecatan tersebut.
Baca: Arab Saudi Siap Terima Wanita Jadi Anggota Militer
Raja Salman, saat vlog bersama Jokowi ketika makan siang. instagram.com
Dikutip dari situs berita Al Jazeera pada Selasa, 27 Februari 2018, meski belum ada alasan resmi atas perombakan tersebut, namun kuat dugaan pemecatan ini karena derasnya kritik yang dihadapi Kerajaan Arab Saudi atas perang Yaman. Kerajaan Arab Saudi memimpin koalisi penyerangan militer pada Maret 2015 ke Yaman setelah kelompok pemberontak Houthi merebut kota Sanaa.
“Dia (Putera Mahkota Mohammed bin Salman) adalah orang yang menjalankan pemerintahan. Tidak ada keraguan mengenai hal ini. Satu hal yang harus diingat, Putera Mahkota juga telah bertanggung jawab terhadap struktur pemerintahan Arab Saudi. Saya rasa, kita akan melihat lebih banyak perombakan, baik dalam tubuh militer maupun pemerintahan sipil karena dia sedang menempatkan orang-orangnya dan ingin gambaran yang pasti mengenai Kerajaan Arab Saudi,” kata James Dorsey, peneliti dari S Raja Ratnam School of International Studies di Singapura, Selasa, 27 Februari 2018.
Baca: Arab Saudi Cegat Rudal Milisi Houthi Yaman di Najran
Dorsey mengatakan saat ini masih sulit memperkirakan dampak perang Yaman karena belum diketahui pasti bagaimana sentimen dalam lingkup publik Arab Saudi dan dalam tubuh militer Arab Saudi.
Dalam perombakan itu, Raja Salman juga melakukan sejumlah perubahan di pemerintahan. Pangeran Badr bin Sultan ditunjuk sebagai Gubernur al-Jouf menggantikan Pangeran Fahd bin Badr, yang sekarang menjadi menteri dan penasehat Raja. Sedangkan Pangeran Turki bin Talal dipercaya menjadi Wakil Gubernur Asir dan Pangeran Faisal bin Fahd bin Muqrin, menjadi Wakil Gubernur Hail.