Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Krisis Venezuela, Uang Bolivar Jadi Bahan Baku Kerajinan Tangan

image-gnews
Seorang warga menganyam tas dari bahan mata uang Bolivar Venezuela, untuk  dijual di La Parada, Kolombia, Venezuela, 22 Februari 2018. AP Photo/Fernando Vergara
Seorang warga menganyam tas dari bahan mata uang Bolivar Venezuela, untuk dijual di La Parada, Kolombia, Venezuela, 22 Februari 2018. AP Photo/Fernando Vergara
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Warga  Venezuela, Richard Segovia tak kehabisan akal demi bertahan hidup dari kehancuran ekonomi negaranya dengan membuat kerajinan tangan dari lembaran uang bolivar yang nilainya merosot tajam. Kerajinan tangan itu dijualnya di perbatasan Kolombia. 

Ide membuat kerajinan tangan dari lembaran bolivar bermula ketika Segovia, 24 tahun, tiba di kota Cucuta di perbatasan Venezuela - Colombia dua bulan lalu.

Baca: Krisis Venezuela, Hewan di Kebun Binatang Dicuri untuk Disantap

Ia membawa istrinya yang sedang hamil dan sepupunya setelah pabrik tempat ia bekerja di Venezuela tutup. Gaji per bulannya saat itu setara US$ 2,5.  Inflasi empat digit menjatuhkan nilai uang bolivar Venezuela.

"Kami punya banyak uang tapi tidak dapat membeli apa-apa, karena di Venezuela uangmu tidak ada nilainya," kata Segovia seperti dikutip dari South China Morning Post, Senin, 26 Februari 2018.

Ide membuat kerajinan tangan dari uang bolivar muncul di satu malam ketika dia dan sepupunya kembali ke Caracas dan menyaksikan tumpukan uang bolivar.

Pekerja memperbaiki jendela yang rusak akibat penjarahan yang dilakukan warga di La Fria, Venezuela, 19 Desember 2016. Krisis ekonomi yang melanda Venezueka membuat masyarakat melakukan aksi protes dan juga penjarahan toko. REUTERS/Carlos Eduardo Ramirez

Baca: Krisis Venezuela, AS Bekukan Aset Presiden Maduro  

Segovia kemudian mulai melipat bolivar kertas yang berwarna warni seperti origami untuk dijadikan dompet dan tas origami.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Setiap item yang dia buat membutuhkan sekitar 800 hingga 1000 lembar bolivar yang nilainya setara 50 sen dollar Amerika Serikat.

Ide kreatif Segovia mendapat simpati dari warga Kolombia. Dompet dan tas pun diminati dengan harga yang jauh lebih mahal dari harga bahan bakunya. Pada hari-hari sibuk, tas dan dompet bolivarnya laku berkisar US$ 10 hingga US$ 15 per item.

Pesanan dalam jumlah besar baru-baru ini datnag dari seorang perempuan yang menjalankan usaha butik di Bogota. Ia mendengar tentang kerajinan tangan Segovia melalui televisi setempat.

Baca: Krisis Venezuela, Begini Serangan Brutal Pendukung Maduro

Dari penghasilan menjual dompet, tas dan tali pinggang dengan bahannya dari uang bolivar, dia dapat mengirim sekitar US$ 15 ke keluarganya di Caracas saat dia pulang.

"Uang ini memang tidak banyak, tapi cukup untuk sarapan," kata Segovia.

Dia dan istrinya menjajakan produk kreasi mereka di area yang banyak dilewati orang dekat terminal bus.

Krisis politik dan ekonomi di Venezuela sudah sangat parah. Beluma ada tanda-tanda negara ini keluar dari krisis yang muncul setelah Hugo Chaves wafat dan digantikan wakilnya, Nicolas Maduro.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Krisis Ekonomi Venezuela Membuat Geng-geng Kuasai Permukiman Ibu Kota

19 Juli 2021

Sebuah mobil yang dihancurkan oleh tank Pasukan Khusus (FAES) terlihat setelah konfrontasi bersenjata antara anggota geng kriminal El Koki dan pasukan polisi, di Caracas, Venezuela 12 Juli 2021.[REUTERS/Leonardo Fernandez Viloria]
Krisis Ekonomi Venezuela Membuat Geng-geng Kuasai Permukiman Ibu Kota

Krisis Venezuela membuat pemerintahan Presiden Nicolas Maduro kehilangan kontrol di daerah-daerah ibu kota ketika geng-geng bermunculan.


Derita PNS Venezuela Bertahan Hidup dengan Gaji di Bawah Rp 184 Ribu

17 Desember 2020

Guru pendidikan jasmani sekolah negeri, Victor Carrillo, membeli kebutuhan pokok di sebuah toko di Caracas, Venezuela, 19 November 2020.[REUTERS]
Derita PNS Venezuela Bertahan Hidup dengan Gaji di Bawah Rp 184 Ribu

PNS di kantor pajak mengaku hanya menerima gaji sekitar US$ 13 (Rp 184 ribu) per bulan ketika krisis Venezuela semakin mencekik kas negara.


Gaji Cuma Rp 184 Ribu Sebulan, PNS Venezuela Banyak yang Mangkir dan Mundur

17 Desember 2020

Pekerja kesehatan memprotes upah rendah di Caracas, Venezuela, 29 Oktober 2020. Gambar diambil 29 Oktober 2020. [REUTERS / Adriana Loureiro]
Gaji Cuma Rp 184 Ribu Sebulan, PNS Venezuela Banyak yang Mangkir dan Mundur

2,8 juta PNS Venezuela yang bertahan rata-rata hanya menerima upah US$ 13 (Rp 184 ribu) per bulan, kurang dari setengah gaji pegawai swasta


Acuhkan Ancaman Amerika, Iran Nekat Kirim Migas ke Venezuela

24 Mei 2020

Bendera Iran berkibar di kapal tanker minyak Iran Adrian Darya 1, sebelumnya bernama Grace 1, setelah Mahkamah Agung wilayah Inggris mencabut perintah penahanannya, di Selat Gibraltar, Spanyol, 18 Agustus 2019. [REUTERS / Jon Nazca]
Acuhkan Ancaman Amerika, Iran Nekat Kirim Migas ke Venezuela

Presiden Iran, Hassan Rouhani, mengirimkan lima kapal tanker milik Iran untuk mengirimkan migas ke Venezuela yang tengah menghadapi krisis energi.


Diskon Black Friday Ringankan Kesusahan Warga Venezuela

30 November 2019

Mal-mal perbelanjaan dan pengecer di seluruh Venezuela mengiklankan diskon besar-besaran pada hari Jumat ketika pemerintah sosialis Presiden Nicolas Maduro berusaha untuk sementara waktu meringankan dampak krisis ekonomi negara itu terhadap warganya. [Manaure Quintero / Reuters]
Diskon Black Friday Ringankan Kesusahan Warga Venezuela

Rakyat Venezuela berbondong-bondong ke pusat-pusat perbelanjaan pada Jumat untuk mengambil keuntungan dari diskon Black Friday.


Bank Sentral Venezuela Laporkan Inflasi 130.000 Persen pada 2018

30 Mei 2019

Yaneidi Guzman (kiri) pergi berbelanja bahan makanan di Caracas, Venezuela, 19 Februari 2019. Poster bertuliskan paket kecil satu kilo beras, satu kilo pasta, satu kilo garam, satu kilo tepung dan setengah kilo mentega seharga 19.500 Bolivar (Rp 27.000). Sementara pendapatan Guzman dan suaminya kurang dari 30 dolar AS (Rp 420.000) per bulan. REUTERS/Carlos Garcia Rawlins
Bank Sentral Venezuela Laporkan Inflasi 130.000 Persen pada 2018

Bank Sentral Venezuela untuk pertama kalinya dalam tiga tahun terakhir merilis laporan inflasi negara yang mencapai 130.060 persen pada 2018.


Kesulitan Keuangan, Dubes Venezuela untuk Italia Mundur

24 Mei 2019

Dubes Venezuela untuk Italia Isaas Rodriguez.[gazettereview.com]
Kesulitan Keuangan, Dubes Venezuela untuk Italia Mundur

Duta Besar Venezuela untuk Italia mundur dari posisinya karena krisis Venezuela dan sanksi AS telah membuatnya jatuh miskin.


Krisis Venezuela Seburuk Negara yang Dilanda Perang

18 Mei 2019

Di Danau Maracaibo, mantan pedagang dan buruh yang kehilangan pekerjaan mencuci plastik daur ulang yang telah mereka dapatkan. [Meridith Kohut/The New York Times]
Krisis Venezuela Seburuk Negara yang Dilanda Perang

Ekonom mengatakan jatuhnya Venezuela adalah keruntuhan ekonomi tunggal terbesar di luar perang dalam 45 tahun terakhir.


Akibat Pemadaman Listrik, Venezuela Rugi Rp 30 Triliun

4 April 2019

Dua orang wanita berpose dengan bercahayakan lilin ketika padam listrik di sebuah bar di Caracas, Venezuela, 29 Maret 2019. Venezuela kembali mengalami padam listrik setelah perisitiwa serupa terjadi dua pekan lalu. REUTERS/Carlos Garcia Rawlins
Akibat Pemadaman Listrik, Venezuela Rugi Rp 30 Triliun

Venezuela diperkirakan rugi US$ 2,1 miliar atau sekitar 30 triliun akibat pemadaman listrik berkelanjutan selama bulan Maret.


Harga Kebutuhan Pokok Venezuela 4 Kali Lipat dari Gaji Minimum

4 Maret 2019

Harga keju di Venezuela [Carlos Garcia Rawlins / Reuters]
Harga Kebutuhan Pokok Venezuela 4 Kali Lipat dari Gaji Minimum

Akibat hiperinflasi, kebutuhan pokok warga Venezuela empat kali dari gaji minimum bulanan Venezuela.