TEMPO.CO, Jakarta - Pendukung Vladimir Putin berusaha menarik perhatian kaum muda Rusia untuk menggunakan suaranya dalam pemilihan Presiden dengan serangkaian video kontroversial. Salahs satunya menampilkan model wanita seksi dalam sebuah video yang tersebar luas.
Rekaman itu menunjukkan gambar provokatif model wanita yang hanya mengenakan pakaian dalam yang dimaksudkan untuk menangkis sikap apatis kaum muda terhadap pemilihan presiden Rusia pada Maret.
Baca: Putin Resmi Daftar Ikut Pilpres Rusia, Pilih Jalur Independen
Model-model itu difilmkan berjalan mondar-mandir di sebuah tempat pemungutan suara dengan pakaian super minim. Mereka kemudian mengajak remaja pria yang berusia di atas 18 tahun untuk datang memberikan suaranya.
Baca: Aina Gamzatova, Hijaber Penantang Putin dalam Pilpres 2018
Meskipun hampir dapat dipastikan Putin akan memenangkan pilpres ini, iklan bernuansa seksual itu diharapkan dapat mendorong remaja pria untuk memilih.
Seperti dilansir Daily Mail dan Mirror pada 25 Februari 2018, kampanye itu dilakukan oleh majalah dewasa Maxim edisi Rusia. Meski tidak disebutkan penggagas iklan itu, namun secara luas dilihat sebagai bagian dari strategi rahasia untuk memastikan pemilih pergi ke tempat pemungutan suara dan mencoblos Putin.
Pemimpin redaksi Maxim, Alexander Malenkov, mengkonfirmasi bahwa majalah itu mempromosikan pemilihan Presiden sebagai bagian dari "proyek bisnis khusus" untuk klien yang tidak diketahui dengan imbalan finansial yang belum terungkap.
Dia mengaku memang terlihat "agak absurd" namun mengatakan itu adalah "salah satu dari banyak kompromi" yang harus dia buat.
Video model itu merupakan yang terbaru dari serangkaian video konteroversial untuk menarik minat warga Rusia untuk berpartisipasi dalam pemilu pada 18 Maret mendatang.
Baru-baru ini, sebuah video homofobia yang tidak diketahui asalnya tersebar di media sosial. Isi video itu memperingatkan orang-orang jika Putin tidak terpilih kembali, maka di bawah keluarga Presiden baru dapat dipaksa menjadi gay jika tidak dapat menemukan pasangan.
Sebelumnya tersebar video ancaman imigran kulit hitam untuk bergabung dengan tentara Rusia jika Putin tidak lagi menjadi panglima tertinggi.
Sebuah video yang diposkan pada awal bulan ini menunjukkan seorang wanita muda yang enggan berhubungan seks dengan seorang pria yang belum memberikan suaranya pada pemilihan umum Presiden.
Video lain menunjukkan seorang wanita muda hamil bergegas ke tempat pemungutan suara daripada di rumah sakit bersalin.
Meskipun tidak ada kandidat yang disebutkan namanya, kampanye ini dilihat sebagai strategi Kremlin untuk memaksimalkan jumlah orang yang memilih berdasarkan teori ini akan membantu Putin dalam putaran pertama, sebuah skenario yang mengharuskannya mendapatkan lebih dari 50 persen dari jumlah suara keseluruhan yang masuk.