Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Buat Video Imlek Bertema Anjing, Penyanyi Rap Malaysia Ditangkap?

Reporter

Editor

Budi Riza

image-gnews
Rapper Malaysia Ditangkap Bikin Video Hina Islam
Rapper Malaysia Ditangkap Bikin Video Hina Islam
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang penyanyi rap di negara mayoritas Muslim, Malaysia, ditangkap karena diduga menghina ajaran Islam dan dinilai mengganggu keharmonisan antarras.

Penyanyi rap bernama Wee Meng Chee ini ditangkap pada Kamis, 22 Fberuari 2018 setelah video musik yang dibuatnya untuk menyambut Tahun Baru Imlek menampilkan penari dengan topeng anjing melakukan gerakan sugestif di dekat bangunan berkubah mirip masjid.

Baca: Kasus Adelina, Malaysia Cemas Indonesia Berhenti Kirim PRT

Seperti dilansir media Tribune.com, video dengan judul lagi 'Like A Dog' itu menampilkan penyanyi rap kontroversial Wee Meng Chee, yang dikenal dengan nama panggungnya Namewee, duduk di kursi di depan sebuah bangunan berkubah dan meniru gonggongan anjing dari berbagai negara.

Baca: Pemerintah Malaysia Minta Indonesia Tidak Moratorium TKI

Beberapa penari berpakaian hitam mengenakan topeng anjing, yang merupakan hewan yang dianggap najis dalam Islam, berputar di sekelilingnya dengan dua di antaranya menirukan gerakan hubungan seks.

Video itu, untuk menandai dimulainya Tahun Anjing yang saat ini sedang dirayakan di seluruh Asia, menimbulkan tuduhan bahwa video klip tersebut dibuat di depan sebuah masjid di ibukota administratif Malaysia, Putrajaya.

Polisi mengatakan pada akhir pekan bahwa sebuah penyelidikan telah digelar ke artis yang berasal dari etnis minoritas Cina karena dinilai menyakiti perasaan religius dan "mentransmisikan komunikasi ofensif".

Pada Kamis, Namewee mengunggah foto dirinya di Facebook sedang berada di markas besar polisi nasional di Kuala Lumpur untuk memberikan penjelasan. Dan, beberapa jam kemudian sebuah pesan di halaman resminya di laman Facebook itu mengumumkan bahwa "Namewee telah ditangkap secara resmi."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Mari kita berdoa dan berharap bahwa Namewee akan dilepaskan besok," demikian tulis unggahan itu, seperti dilansir Channel News Asia pada 22 Februari 2018. Polisi percaya bahwa video tersebut menyinggung perasaan dan "kepekaan komunitas multi-rasial" di Malaysia. Video itu dikabarkan mendapat komplain dai beberapa grup Muslim di sana.

Kasus ini sedang diselidiki berdasarkan Bagian 298 KUHP dan Bagian 233 dari Komunikasi dan Multimedia Act 1998. Dia bisa menghadapi hukuman setahun penjara jika terbukti bersalah.

Dalam video YouTube yang diunggah beberapa hari yang lalu, rapper tersebut membantah menghina ajaran Islam dan mengatakan bahwa bangunan berkubah yang terlihat di belakang adalah kantor perdana menteri, bukan sebuah masjid.

Penyelidikan ini diluncurkan setelah ada keluhan dari kelompok Muslim dan kritik publik dari wakil perdana menteri atas video tersebut, yang telah ditonton lebih dari950.000 kali di YouTube sejak diluncurkan pada 10 Februari.

Media The Star melansir Wakil Perdana Menteri Malaysia, Datuk Seri Dr Ahmad Zahid Hamidi, mengkritik video musik itu. "Individu  ini telah lolos beberapa kali di masa lalu. Saya hanya ingin katakan tindakan akan diambil terhadap dia suatu saat nanti. Tidak berarti jika dia lolos dimasa lalu maka dia akan lolos lagi berikutnya."

Namewee telah berulang kali menjadi pusat kontroversi. Pada 2016, dia ditahan selama beberapa hari karena diduga menghina Islam atas sebuah video yang sebagian difilmkan di dalam sebuah masjid.

Malaysia umumnya mempraktikkan bentuk Islam moderat namun ketegangan agama meningkat dalam beberapa tahun terakhir, dengan kekhawatiran berkembang seiring dengan meningkatnya sikap Islam konservatif.

 
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Siti Nurhaliza akan Menggelar Konser dengan Tajuk Cinta di Awan, Simak Jadwalnya!

1 hari lalu

Siti Nurhaliza. Foto: Instagram.
Siti Nurhaliza akan Menggelar Konser dengan Tajuk Cinta di Awan, Simak Jadwalnya!

Penyanyi Malaysia, Siti Nurhaliza mengabarkan akan menggelar konser di Arena of Stars, Genting Highlands.


Semburan Erupsi Gunung Ruang sampai Malaysia, Ini Jadwal Penerbangan yang Dibatalkan

1 hari lalu

Personel Basarnas (Badan SAR Nasional) mengamati gunung Ruang dari dermaga pelabuhan Tagulandang, Kabupaten Kepulauan Sitaro (Siau, Tagulandang, Biaro), Sulawesi Utara, Kamis 18 April 2024. Data dari PVMBG (Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi) menyebutkan dalam kurun waktu 24 jam terakhir sudah terjadi lima kali erupsi dengan ketinggian 1.800 meter hingga 3.000 meter dari puncak Gunung Ruang yang menimbulkan suara gemuruh, gempa, dan kilatan petir vulkanik. ANTARA FOTO/HO-Basarnas
Semburan Erupsi Gunung Ruang sampai Malaysia, Ini Jadwal Penerbangan yang Dibatalkan

Semburan abu vulkanik erupsi Gunung Ruang di Sulsel membuat penerbangan ke dan dari Sabah dan Sarawak terpaksa dibatalkan.


Bareskrim Polri Tangkap 5 Kurir Peredaran Sabu Lintas Laut Jaringan Malaysia-Aceh

1 hari lalu

Wakil Direktur Tindak Pidana Narkoba Badan Reserse Kriminal Umum (Bareskrim) Komisaris Besar Arie Ardian (dua dari kanan) menunjukkan barang bukti dari penangkapan 24 kilogram sabu dan ekstasi sebanyak 1.840 di Gedung Mabes Polri, Kamis, 18 April 2024. Pengungkapan dua kasus peredaran narkotika itu dilakukan sejak 22 Maret 2024 dan 4 April lalu. TEMPO/Ihsan Reliubun
Bareskrim Polri Tangkap 5 Kurir Peredaran Sabu Lintas Laut Jaringan Malaysia-Aceh

Peredaran sabu itu dilakukan lintas laut dari jaringan Malaysia-Aceh.


Polisi Gagalkan Penyelundupan Sabu dari Malaysia, Pelaku yang Menyamar Nelayan Diupah Rp 10 Juta per Kg

3 hari lalu

Ilustrasi Sabu. TEMPO/Amston Probel
Polisi Gagalkan Penyelundupan Sabu dari Malaysia, Pelaku yang Menyamar Nelayan Diupah Rp 10 Juta per Kg

Bareskrim Polri menangkap lima tersangka tindak pidana narkotika saat hendak menyeludupkan 19 kg sabu dari Malaysia melalui Aceh Timur.


Strategi Malaysia Gaet Turis Cina, Tak Hanya Bebas Visa

3 hari lalu

Legoland Malaysia, salah satu destinasi wisata favorit di Malaysia. Dok.  tiket.com
Strategi Malaysia Gaet Turis Cina, Tak Hanya Bebas Visa

Malaysia menyiapkan meja bantuan yang dikelola oleh petugas berbahasa Mandarin untuk membantu wisatawan Cina.


Bos Apple Bertemu Jokowi Hari Ini di Istana Merdeka, Apa yang Dibicarakan?

3 hari lalu

Foto kolase Bos Apple Tim Cook dan Presiden Jokowi (Dok. Reuters/ANTARA)
Bos Apple Bertemu Jokowi Hari Ini di Istana Merdeka, Apa yang Dibicarakan?

Presiden Jokowi diagendakan bertemu dengan bos Apple Tim Cook di Istana Merdeka Jakarta, hari ini Rabu. Apple akan berinvestasi di Indonesia?


Sebut Serangan ke Israel sebagai Pertahanan Diri yang Sah, Ini Profil Presiden Iran Ebrahim Raisi

5 hari lalu

Presiden Iran Ebrahim Raisi berbicara dalam pertemuan dengan kabinet di Teheran, Iran, 8 Oktober 2023. Iran's Presidency/WANA (West Asia News Agency)/Handout via REUTERS
Sebut Serangan ke Israel sebagai Pertahanan Diri yang Sah, Ini Profil Presiden Iran Ebrahim Raisi

Y.M. Seyyed Ebrahim Raisi atau lebih dikenal sebagai Ebrahim Raisi merupakan seorang politikus konservatif dan prinsipil Iran serta ahli hukum Islam.


Simpang Siur Identitas Penyerang Australia, Sempat Dikira Ekstremis Yahudi dan Islam

5 hari lalu

Pelaku penusukan Joel Cauchi. Istimewa
Simpang Siur Identitas Penyerang Australia, Sempat Dikira Ekstremis Yahudi dan Islam

Berbagai akun X dengan banyak pengikut menuduh pelaku penusukan di Australia sebagai ekstremis Islam atau Yahudi


Kasus Pencatutan Nama Dosen Malaysia dan Jurnal Predator, Kemendikbud Diminta Bentuk Tim Khusus

6 hari lalu

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Kasus Pencatutan Nama Dosen Malaysia dan Jurnal Predator, Kemendikbud Diminta Bentuk Tim Khusus

Kemendikbud diminta bentuk tim khusus untuk menangani kasus pencatutan nama dosen Malaysia dan jurnal predator.


Dosen di Malaysia Tuding Guru Besar Unas Praktik Penipuan dan Jurnal Predator

7 hari lalu

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Dosen di Malaysia Tuding Guru Besar Unas Praktik Penipuan dan Jurnal Predator

Disebutkan, ada sedikitnya 24 dosen dari Universiti Malaysia Terengganu yang telah dicatut namanya dalam sejumlah makalah Guru Besar Unas ini.