TEMPO.CO, Jakarta - Duta Besar Kazakhstan untuk Indonesia, Askhat Orazbay, mengeluhkan kerja sama transportasi, yang belum maksimal sehingga menjadi penghalang pengembangan kerjasama bilateral Indonesia - Kazakhstan. Masalah transportasi ini membuat hubungan ekonomi kedua negara tidak banyak mengalami perkembangan.
Kazakhstan mengekspor gandum ke Indonesia. Populasi negara itu sekitar 18 juta jiwa dan produksi gandum mengalami surplus.
Bangunan mirip UFO raksasa ini terletak di pusat kota Astana, Kazakhstan. Bangunan ini merupakan sebuah tempat Sirkus yang dirancang dengan bentuk yang tidak biasa. Fantastis, gaya modern Astana menyatu sempurna ke dalam arsitektur kota. Bangunan ini disatukan dengan kompleks hotel, tempat administrasi, arena dan bangunan lainnya terkait sirkus. hemoiga.com
Baca: Dubes Kazakhstan Dukung Indonesia Jadi Anggota DK PBB
"Indonesia membeli gandum dari kami karena kualitas gandum kami bagus. Indonesia pun, yang kami tahu, mengimpor gandum dari Ukraina," kata Orazbay, Senin 19 Februari 2018 kepada wartawan, Kuningan, Jakarta.
Baca: Setelah 6 Bulan di Orbit, 3 Kru Antariksa Mendarat di Kazakhstan
Secara geografis, Kazakhstan bertetangga dengan Cina dan selama ini gandum serta barang pesanan Indonesia lainnya dikirim lewat kereta, yang menghubungkan Kazakhstan dengan wilayah timur Cina. Dari sana, barang-barang ini dikirim lewat laut ke Indonesia. Adapun pengiriman lewat jalur udara dipastikan memakan biaya jauh lebih mahal.
"Impor kami pun dari Indonesia, kecil. Indonesia mengekspor karet, tekstil, minyak kelapa sawit dan buah-buahan yang hanya tumbuh di negara tropis," kata Orazbay, yang sungkan menyebut total nilai perdagangan Indonesia - Kazakhstan.
Untuk mendorong hubungan dagang kedua negara, pemerintah Kazakhstan dan Indonesia telah bersepakat secara serius mempererat kerjasama bidang ekonomi, yang salah satunya dipimpin oleh Menteri Koordinator bidang perekonomian, Darmin Nasution. Pertemuan pertama terkait hal ini telah dilakukan di Jakarta beberapa tahun lalu dan pertemuan kedua rencananya akan dilakukan di Kazakhstan pada Juni 2018.
Dalam pertemuan kedua itu, Orazbay menjelaskan, akan dibahas berbagai sektor, termasuk investasi. Hanya saja, belum ada target khusus yang hendak dicapai dalam peningkatan hubungan ekonomi Indonesia - Kazakhstan.