TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga intelejen dalam negeri Israel, Shin Bet, menggagalkan upaya pembunuhan terhadap Menteri Pertahanan, Avigdor Lieberman.
Menurut pernyataan Shin Bet, anggota Islamic Jihad (PIJ), yang menjadi bagian dari sel teroris, menanam bom di sebuah jalan raya, yang bakal dilewati konvoi Lieberman.
Tentara Israel menembak seorang pria Palestina karena membawa pisau dan menggunakan sabuk seperti bom saat bentrokan di Tepi Barat, 15 Desember 2017. REUTERS/Goran Tomasevic
Baca: Amerika Serikat Dukung Israel Menyerang Suriah
"Tujuan dari teroris ini merefleksikan upaya dari PIJ dan organisasi teroris lainnya di Jalur Gaza untuk meningkatkan aktivitas di Tepi Barat," begitu pernyataan Shin Bet, yang dilansir media Jerusalem Post dan Haaretz, Senin, 19 Februari 2018.
Baca: Penembakan Drone, Israel dan Iran Saling Kecam
Bom yang ditanam di jalan ini terdeteksi oleh tim keamanan rombongan Lieberman, yang tinggal di pemukiman Yahudi di Tepi Barat, yaitu Nokdim. Dia pernah menjadi target pembunuhan oleh sel Hamas yang diketuai Ibrahim Salim Mahmoud Zir. Saat itu kelompok Hamas bakal menggunakan roket peluncur granat untuk menembak kendaraan Lieberman yang lewat.
Seorang anggota brigade Al-Quds yang merupakan sayap dari pasukan Palestinian Islamic Jihad (PIJ) memegang senjata diatas mobil saat bersiap-siap latihan di Deir al-Balah, Gaza, 11 Desember 2014. Mustafa Hassona/Anadolu Agency/Getty Images
Dua anggota sel PIJ yang tertangkap Shin Bet adalah Awad Mahmoud Awad al-Asakra, 25 tahun, dan Muhammad Ali Ibrahim al-Asakra, 32 tahun. Keduanya berasal dari daerah Bethlehem. Keduanya pernah ditangkap Israel beberapa tahun lalu untuk kasus rencana penyerangan menggunakan bahan peledak.
Dalam pernyataannya, Shin Bet mengatakan kedua anggota PIJ ini mengubah rencana penyerangan mereka agar lebih berhasil dengan menaruh bom di jalan yang akan dilewati Lieberman. Keduanya juga diketahui berupaya membeli bahan peledak dan mengontak organisasi teroris lainnya di Jalur Gaza, sebutan Israel untuk kelompok-kelompok perlawanan di Palestina, untuk membiayai rencana penyerangan ini.