TEMPO.CO, Jakarta - Duta Besar Kazakhstan untuk Indonesia, Askhat Orazbay, memberikan sinyalemen pemerintahnya bakal mendukung pencalonan Indonesia sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB periode 2019-2020. Dia menyebut tidak ada alasan bagi Kazakhstan untuk tidak mendukung Indonesia di PBB.
"Insya Allah, kami dukung karena hubungan kedua negara tidak ada masalah, tidak ada persoalan yang menggantung antar kedua negara. Selama ini, Indonesia-Kazakhstan saling memberikan dukungan. Namun semua keputusan ada di tangan Presiden Kazakhstan," kata Orazbay, Senin 19 Februari 2018, di hadapan wartawan di Hotel Manhattan, Kuningan, Jakarta.
Baca: Strategi Kazakhstan Masuk 30 Top Ekonomi Dunia Tahun 2050
Sejak mencalonkan diri menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB, Indonesia gencar melakukan kampanye untuk mendapatkan dukungan sebanyak-banyaknya dari total 193 negara anggota PBB. Bersaing bersama Maldives untuk mewakili wilayah Asia Pasifik, Indonesia memperebutkan satu dari total 10 kursi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB.
Baca: Setelah 6 Bulan di Orbit, 3 Kru Antariksa Mendarat di Kazakhstan
Walaupun tidak mendapatkan hak veto, namun jika terpilih menjadi anggota Dewan tidak tetap PBB, suara Indonesia akan lebih didengar dalam memberikan pandangan dan gagasan terkait upaya menjaga keamanan serta stabilitas dunia.
Tak hanya itu, kontribusi Indonesia ke PBB pun akan lebih besar, termasuk dalam pembuatan kebijakan mengenai keamanan dunia. Pemilihan anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB akan dilakukan pada Juni 2018. Dukungan Kazakhstan diperlukan untuk memperbesar peluang Indonesia menjadi anggota DK PBB.