TEMPO.CO, Jakarta - Kerajaan Arab Saudi kian membuka kran kebebasan untuk kaum perempuan. Menurut Kementerian Perdagangan dan Investasi, perempuan Arab Saudi boleh berbisnis tanpa harus mengantongi izin dari suami atau muhrimnya.
Koran Turki, Daily Sabah, dalam laporannya Ahad, 18 Februari 2018, mengatakan, kebijakan pemerintah Arab Saudi itu diumumkan pada Kamis, 15 Februari 2018, sebagai bagian dari sebuah langkah besar untuk melonggarkan aturan kebebasan bagi kaum perempuan.
Baca: Serunya Pameran Mobil Khusus untuk Perempuan Arab Saudi
Seorang wanita Arab Saudi membawa atribut saat akan menyaksikan pertandingan sepak bola antara Al-Ahli melawan Al-Batin di Stadion King Abdullah Sports City, Jeddah, Arab Saudi, 12 Januari 2018. Meski memperbolehkan masuk ke stadion sepak bola, perempuan tetap tak boleh bercampur dengan penonton laki-laki. REUTERS/Reem Baeshen
"Tidak perlu izin dari suami atau muhrimnya. Perempuan Saudi, sekarang ini, sudah bebas menjalankan usahanya," kata juru bicara Kementerian, Abdul Rahman Al-Hussein, melalui akun Twitter, Kamis, sebagaimana dikutip Arab News, Ahad, 18 Februari 2018.
Cuitan Hussein dalam bahasa Arab dengan tagar #No_Need itu dimaksudh juga bagian dari kampanye kebebasan perempuan Saudi untuk berdagang.Sejumlah wanita Arab Saudi mengunjungi showroom mobil pertama untuk wanita di Jeddah, Arab Saudi, 11 Januari 2018. Showroom mobil khusus perempuan akhirnya dibuka di Arab Saudi, setelah pencabutan larangan kaum perempuan untuk mengemudikan kendaraan. REUTERS/Reem Baeshen
Selama ini Arab Saudi menerapkan aturan pengawalan bagi kaum perempuan. Mereka harus mendapatkan izin dari suami, ayah atau saudara laki-laki ayah untuk urusan dengan pemerintahan, melakukan perjalanan atau sekolah.
Baca: Pertama Kali, Uber dan Careem Rekrut Sopir Perempuan Arab Saudi
Sementara itu di tengah persoalan ketatnya aturan terhadap perempuan di negeri kerajaan, kantor kejaksaan Arab Saudi untuk pertama kalinya merekrut perempuan menjadi penyidik bulan ini.