TEMPO.CO, Al Khobar - Ada hal yang berbeda di salah satu pusat perbelanjaan di Arab Saudi pada Februari ini ketika warna merah jambu khas Hari Valentine menjadi dekorasi pasar dan beberapa toko.
Pasar dan toko di Al Khobar, yang terletak di daerah Arab Saudi timur, dipenuhi dengan segala macam produk berwarna merah. Ini termasuk bunga, permen dan beberapa hal lain, yang berhubungan dengan hari kasih sayang atau Hari Valentine.
Perayaan valentine di Arab Saudi. alarabiya.net
Baca: Jalur Ilegal ke Arab Saudi, Gunakan Visa Ziarah
Hari Valentine bukan lagi kesempatan yang tersembunyi dan tabu di Kerajaan Islam ini. Dan pelarangan kepada penjual toko untuk tidak berjualan produk terkait tidak lagi berlaku. Toko yang menjual hadiah, yang didominasi warna merah, kini banyak terlihat dan mereka memanfaatkan kesempatan ini.
Baca: Saudi Serahkan Pengelolaan Grand Mosque ke Belgia, Kenapa?
Kehadiran toko-toko ini memungkinkan seseorang saling menukar hadiah dengan nuansa merah dan menjalin kenangan indah dengan orang yang mereka cintai.
Salem al-Salem mengatakan penjualannya mencatat lebih dari 2.000 mawar pada pertengahan Februari. Dia mencatat setiap mawar harganya 50 riyal Saudi atau Rp 180 ribu.
"Bunga bukan satu-satunya barang hadiah yang dipamerkan, dengan produk favorit Valentine lainnya yang dijual termasuk permen dan hadiah dari segala jenis," katanya, seperti yang dilansir Al Arabiyah pada 16 Februari 2018.
Maysoon al-Rawajh, salah satu distributor bunga terkenal negara itu, mengatakan budaya memberi mawar tidak lagi terbatas pada waktu atau tempat tertentu karena ini menjadi sarana menyampaikan perasaan manusia.
Al-Rawajh mengatakan bunga-bunga ini menandakan emosi tertentu dari manusia yang satu ke manusia lainnya.
Menurutnya, ada optimisme yang besar dari generasi sekarang untuk memberi bunga kepada satu sama lain dibandingkan dengan generasi sebelumnya.
Seorang penduduk setempat, Waleed Al-Ghunaim, mempercayai merayakan cinta dengan istrinya setiap tahun diperlukan tidak peduli seberapa sederhananya upacara itu.
Ghunaim bercerita dia mengundang istrinya pada perayaan Valentine untuk makan malam sederhana di tempat yang sepi. Atau mereka menyiapkan makan malam romantis di rumah dengan lilin merah menambah kenangan indah akan kehidupan cinta mereka.
Meski masih terdapat beberapa orang di Kerajaan Arab Saudi yang tidak mempercayai acara semacam itu, tapi banyak orang bersemangat merayakan hari Valentine.
Perayaan Valentine secara terbuka di Arab Saudi dilaksanakan setelah seorang ulama menyebutkan tidak ada yang haram dengan merayakan hari kasih sayang itu. Menurut Sheik Ahmad Al-Ghamdi, mantan kepala polisi syariah Mekkah, perayaan Hari Valentine tidak bertentangan dengan ajaran Islam.
Di tengah semua ini, beberapa melihat semakin banyak masyarakat Saudi memilih memperingati acara ini sebagai katalisator untuk mencapai masa depan yang lebih damai dan aman. Mereka berpendapat ini karena tidak ada cara untuk melawan kejahatan dan kebencian kecuali dengan cinta dan toleransi.