Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Skandal Seks Oxfam, Presiden Haiti juga Soroti Lembaga Donor Ini

Reporter

Editor

Budi Riza

image-gnews
Sejumlah ibu dan anak-anaknya yang mengalami gizi buruk menunggu di depan RS Medecins Sans Frontieres (Doctors Without Borders) di Leer, Sudan Selatan (9/5). (AP Photo/Josphat Kasire)
Sejumlah ibu dan anak-anaknya yang mengalami gizi buruk menunggu di depan RS Medecins Sans Frontieres (Doctors Without Borders) di Leer, Sudan Selatan (9/5). (AP Photo/Josphat Kasire)
Iklan

TEMPO.CO, Port Au Prince -- Presiden Haiti, Jovenel Moise, mengatakan perilaku seksual menyimpang, yang diduga dilakukan pejabat lembaga bantuan Inggris, Oxfam International, hanya puncak gunung es dari masalah serupa yang ada.

Moise meminta pengusutan juga dilakukan terhadap sejumlah lembaga internasional lain, yang membantu Haiti pada saat gempa 2010 misalnya organisasi Doctors Without Borders.

Anak-anak memperhatikan ruang kelas darurat yang dibangun di kamp pengungsian, di Port-a-Prince, Haiti (9/2). Diduga lebih dari 200.000 orang tewas akibat gempa yang terjadi Januari lalu. AP/Rodrigo Abd

Baca: Skandal Seks Oxfam Terungkap, Perusahaan Pendonor Bilang Ini

 

“Kasus Oxfam ini hanya puncak dari gunung es yang terlihat saja,” kata Moise lewat sambungan telepon kepada Reuters, Jumat, 16 Februari 2018.

Baca: Terungkap, Direktur Oxfam Bayar Pekerja Seks Pakai Dana Publik

“Ini tidak hanya melibatkan Oxfam tapi ada sejumlah lembaga swadaya masyarakat lainya, yang berada dalam situasi serupa, tapi mereka menyembunyikan informasi ini secara internal.”

Skandal seks yang melibatkan pimpinan Oxfam dan staf di Haiti pada 2010 membuat pemerintah Inggris dan Uni Eropa mengkaji ulang pendanaan, pola kerja dan pengawasan terhadap lembaga itu.

Pengurus Oxfam, yang merupakan salah satu lembaga bantuan terbesar dunia, meminta maaf pada pekan ini terkait pelanggaran seksual yang terbongkar lewat investigasi internal pada 2011.

Namun, lembaga ini belum membenarkan atau membantah laporan media Inggris, The Times, pada pekan lalu, yang menyebut pejabat Oxfam melakukan hubungan seksual dengan pekerja seks dan menggunakan uang publik untuk membayarnya. Sebagian pekerja seks itu dikabarkan masih berusia di bawah umur.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Harus ada investigasi terhadap organisasi lain yang bekerja di sini sejak 2010,” kata Moise. “Misalnya, Doctors Without Borders, yang harus memanggil pulang 17 pekerjanya karena perilaku menyimpang tapi tidak pernah dijelaskan masalahnya.”

Stiker Oxfam di salah satu toko lembaga nirlaba itu di London, Inggris. Reuters.

Lembaga bantuan kesehatan, Doctors Without Borders, yang berbasis di Jenewa dan juga disebut sebagai Medecins Sans Frontieres, sedang mengecek dugaan yang dilontarkan Moise ini.

Juru bicara Doctors, Analia Lorenzo, mengatakan mendukung adanya pemeriksaan soal ini lebih lanjut. Dia mengatakan organisasi ini memiliki toleransi nol terhadap perilaku seksual menyimpang.

Pada Rabu, pengurus lembaga Doctors menyebut telah menangani 24 kasus pelecehan dan kejahatan seksual dari sekitar 40 ribu staf, yang bekerja pada 2017. Lembaga ini telah memberhentikan 19 orang yang terlibat.

Namun pengurus tidak menjelaskan detil pelanggaran yang dimaksud, nama para pelaku, dan apakah kasus mereka diserahkan ke penegak hukum.

Terkait skandal seks Oxfam, bekas kepala Oxfam di Haiti, Roland Van Hauwermeiren, mengaku bersalah karena telah melakukan hubungan seksual dengan saudara perempuan dari warga penerima bantuan di Haiti. Namun dia membantah membayar pelacur dengan uang organisasi atau membayar pelacur di bawah umur.

Kasus yang melibatkan Hauwermeiren menjadi pusat skandal seks Oxfam, yang membuat banyak pihak terkejut. Pemerintah Inggris dan Haiti didesak untuk memproses kasus ini ke pengadilan. Saat ini, sebuah komite investigasi bentukan pemerintah Inggris sedang menangani kasus ini.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ibu Kota Haiti Diserang Geng Bersenjata Jelang Transisi Pemerintahan

3 hari lalu

Petugas polisi mengambil bagian dalam konfrontasi dengan geng di dekat Istana Nasional, di Port-au-Prince, Haiti 21 Maret 2024. REUTERS/Ralph Tedy Erol
Ibu Kota Haiti Diserang Geng Bersenjata Jelang Transisi Pemerintahan

Geng-geng bersenjata melancarkan serangan baru di beberapa bagian ibu kota Haiti, Port-au-Prince, menjelang pelantikan pemerintahan baru


Oxfam: Penjualan Senjata ke Israel dapat Membuat Inggris Terlibat dalam Kejahatan Perang

11 hari lalu

Para Armourer RAF (Teknisi Senjata) mempersiapkan pesawat tempur Typhoon FGR4 Angkatan Udara Kerajaan Inggris untuk Serangan Udara terhadap sasaran militer Houthi di Yaman, dalam gambar selebaran tak bertanggal ini. UK MOD/Handout via REUTERS
Oxfam: Penjualan Senjata ke Israel dapat Membuat Inggris Terlibat dalam Kejahatan Perang

Badan amal Oxfam mengkritik keputusan pemerintah Inggris yang menolak menunda penjualan senjata ke Israel.


Warga di Utara Gaza Dipaksa Hidup dengan 245 Kalori Per Hari

20 hari lalu

Warga Palestina berkumpul untuk menerima makanan gratis saat penduduk Gaza menghadapi krisis kelaparan, selama bulan suci Ramadhan, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Jabalia di Jalur Gaza utara 19 Maret 2024. REUTERS/Mahmoud Issa
Warga di Utara Gaza Dipaksa Hidup dengan 245 Kalori Per Hari

Lebih dari 300 ribu orang diyakini terperangkap di utara Gaza, tak bisa melarikan diri. Mereka dipaksa hidup dengan rata-rata 245 kalori per hari


YouTuber Amerika Diculik di Haiti Saat Ingin Wawancarai Pentolan Geng 'Barbekyu'

26 hari lalu

Warga membawa barang-barang saat meninggalkan rumah akibat kekerasan geng, di bagian Pernier di Port-au-Prince, Haiti 30 Januari 2024. REUTERS/Ralph Tedy Erol
YouTuber Amerika Diculik di Haiti Saat Ingin Wawancarai Pentolan Geng 'Barbekyu'

Seorang Youtuber asal Amerika Serikat ditangkap saat hendak mewawancarai pentolan geng Haiti.


PBB: 5,5 Juta Warga Haiti Butuh Bantuan Kemanusiaan

34 hari lalu

Orang-orang berjalan melewati mobil yang rusak di lingkungan Carrefour Feuilles, yang sepi karena kekerasan geng, di Port-au-Prince, Haiti 19 Maret 2024. REUTERS/Ralph Tedy Erol
PBB: 5,5 Juta Warga Haiti Butuh Bantuan Kemanusiaan

PBB melaporkan bahwa 5,5 juta dari total 11,4 juta orang yang tinggal di Haiti membutuhkan bantuan kemanusiaan. 3 juta di antaranya adalah anak-anak


Pemimpin Geng Haiti Tewas Saat Pembentukan Dewan Transisi Hampir Selesai

34 hari lalu

Kartu remi berlumuran darah tergeletak di lantai di samping mayat dua pria yang ditembak mati di tengah meningkatnya kekerasan geng, di Port-au-Prince, Haiti 18 Maret 2024. REUTERS/Ralph Tedy Erol
Pemimpin Geng Haiti Tewas Saat Pembentukan Dewan Transisi Hampir Selesai

Ernst Julme, yang dikenal sebagai Ti Greg, adalah rekan pemimpin geng kuat Haiti Jimmy "Barbecue" Cherizier.


Ibu Kota Haiti Chaos: Crazy Rich dan Toko Dirampok, Mayat Bergelimpangan di Jalanan

37 hari lalu

Demonstran mengambil bagian dalam protes menuntut pengunduran diri Perdana Menteri Haiti Ariel Henry, di Port-au-Prince, Haiti, 6 Februari 2024. REUTERS/Ralph Tedy Erol
Ibu Kota Haiti Chaos: Crazy Rich dan Toko Dirampok, Mayat Bergelimpangan di Jalanan

Haiti dilanda kerusuhan setelah geng kriminal menguasai negara ini dan memaksa perdana menteri Ariel Henry mundur.


Oxfam Tuduh Israel 'Sengaja' Blokir Bantuan ke Gaza yang Dilanda Kelaparan

38 hari lalu

Seorang anak Palestina antre untuk menerima makanan selama bulan suci Ramadan, saat konflik antara Israel dan Hamas berlanjut, di Rafah, di selatan Jalur Gaza 13 Maret 2024. REUTERS/Mohammed Salem
Oxfam Tuduh Israel 'Sengaja' Blokir Bantuan ke Gaza yang Dilanda Kelaparan

Truk-truk bantuan harus menunggu rata-rata 20 hari untuk mengakses Gaza yang selangkah lagi masuk pada tahap kelaparan


PM Ariel Henry Mundur, Haiti Masih Dikuasai Gerombolan Geng, Siapa Mereka?

42 hari lalu

Pimpinan Geng 400 Mawozo,  Lanmo Sanjou, ketika menuntut tebusan untuk misionaris yang disandera, Oktober 2021. (Youtube/hcabarbieri.it)
PM Ariel Henry Mundur, Haiti Masih Dikuasai Gerombolan Geng, Siapa Mereka?

Kelompok-kelompok bersenjata Haiti telah mendominasi berita utama dunia dalam beberapa minggu terakhir.


Setelah Ariel Henry Mundur, Bagaimana Nasib Haiti di Saat Kekerasan Geng Meningkat?

43 hari lalu

Warga membawa barang-barang saat meninggalkan rumah akibat kekerasan geng, di bagian Pernier di Port-au-Prince, Haiti 30 Januari 2024. REUTERS/Ralph Tedy Erol
Setelah Ariel Henry Mundur, Bagaimana Nasib Haiti di Saat Kekerasan Geng Meningkat?

PM Ariel Henry mengumumkan pengunduran diri setelah kekerasan geng menguasai ibu kota Haiti dan sulit dikendalikan.