TEMPO.CO, Jakarta - Pemerinatah Kanada, Selasa, 13 Februari 2018, mengatakan, mereka minta Iran memberikan penjelasan detail mengenai kematian warganya yang juga pemegang paspor Iran di rumah tahanan Teheran.
"Kami meminta Iran memberikan penjelasan detail mengenai kematian dia," bunyi pernyataan pemerintah Kanada kepada kantor berita Reuters seperti dikutip Middle East Monitor, Rabu, 14 Februari 2018.
Baca: Soal Unjuk Rasa, Iran Kritik Balik Kanada
Kavous Seyed-Emami.[en.radiofarda.com]
Kavous Seyed-Emami, seorang aktivis lingkungan dan profesor sosiologi, ditahan pada 24 Januari 2018 dan meninggal di dalam tahanan. Kematian aktivis ini diungkap putranya melalui akun Twitter pekan lalu. Menurut Kementerian Kehakiman Iran, Seyed-Emami, 63 tahun, tewas akibat bunuh diri.
"Kami sangat prihatin atas penahanan dan kematian Seyed-Emami," kata Menteri Luar Negeri Kanada, Chrystia Freeland, dalam sebuah pernyataan. "Kami berharap pemerintah Iran memberikan informasi dan jawaban seputar tragedi ini. Kami akan melakukan segala cara untuk mendapatkan informasi mengenai kematiannya."
Seyed-Emami adalah Direktur Persian Wildlife Heritage Foundation, sebuah organisasi yang memiliki tujuan perlindungan terhadap binatang langka Iran dan seorang ilmuwan sosiologi lulusan Amerika Serikat. Menurut organisasi nirlaba Pusat Hak Asasi Manusia di Iran (CHRI), dia ditahan bersama dengan sembilan anggota organisasi yang dipimpinnya.Kavous Seyed-Emami. (THE CANADIAN PRESS/HO, Samid Lotfi, Center for Human Rights in Iran)
Sementara itu, dari Iran diperoleh informasi bahwa Seyed-emami adalah tersangka dalam kasus spionase dan melakukan bunuh diri di tahanan.
"Beliau meninggal di dalam rumah tahanan Evin Teheran," tulis putranya melalui akun Twitter.
Baca: Kanada Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Iran
Kanada tidak memiliki kantor kedutaan di Iran. Hubungan diplomatik kedua negara menegang sejak seorang fotografer Iran-Kanada, Zahra Kazemi, dipukuli hingga tewas di dalam tahanan pada 2003. Dia ditahan setelah mengambil sejumlah foto. Puluhan pemilik dua warga negara ditahan di Iran, hampir semuanya dituduh mata-mata.