TEMPO.CO, Riyadh- Pemerintah Kerajaan Arab Saudi mencoba mengejar ketertinggalan dalam industri bioskop dengan menjalin kerja sama dengan perusahaan bioskop internasional.
Seperti dilansir CNN, Senin, 12 Februari 2018, Saudi menjalin kerja sama dengan Vue International asal Eropa untuk membangun bioskop multiplex kelas dunia sebanyak 30 buah. "Bioskop pertama segera beroperasi pada tahun ini," begitu dilansir CNN.
Sebuah aula sebuah balai kota yang dijadikan bioskop sementara di tepi Laut Merah di Jeddah , Arab Saudi, 13 Januari 2018. REUTERS/Reem Baeshen
Baca: Hotel Prodeo, Ritz Carlton, Jadi Arena Penyiksaan Pangeran Saudi
Keputusan Arab Saudi ini merupakan lanjutan dari program reformasi yang sedang diluncurkan Raja Salman dan Putra Mahkota Pangeran Mohammed Bin Salman sejak 2015 lalu. Selama ini, ada larangan menonton film di bioskop komersial, yang telah berlangsung selama 35 tahun. Larangan itu lalu dicabut pada Desember 2017.
Baca: Mohammed bin Salman: Arab Saudi Dirundung Korupsi Sejak 1980
Vue International menandatangani nota kesepahaman dengan Abdulmohsin Al Hokair Holding Group, yang merupakan perusahaan dibidang pariwisata dan hiburan. Kedua perusahaan akan membentuk sebuah perusahaan baru joint venture untuk mengembangkan bioskop mewah ini.
Sejumlah anak-anak berada dalam ruangan saat akan menyaksikan film kartun di bioskop pertama Arab Saudi di Jeddah, 23 Januari 2018. Film animasi pertama yang mereka tonton di sebuah bioskop sementara adalah "The Emoji Movie" dan Captain Underpants. REUTERS/Reem Baeshen
Selain Vue, perusahaan bioskop asal Amerika Serikat, AMC, juga telah menandatangani nota kesepahaman dengan sebuah perusahaan pengelola dana untuk mengeksplorasi kerja sama yang bisa dilakukan. Saat ini, AMC belum menyebutkan berapa bioskop yang akan dibangun di Saudi.
Kerajaan Arab Saudi sedang melakukan transformasi dari masyarakat konservatif, yang cenderung tertutup dan membatasi aktivitas kaum perempuan, menjadi masyarakat terbuka yang moderat. Kepada media Guardian beberapa waktu lalu, Pangeran Mohammed mengatakan Saudi sekarang mulai berubah menjadi lebih terbuka dan menghargai perbedaan berbagai keyakinan.
Mohammed mengatakan ini dilakukan untuk melawan tren radikalisme yang muncul terutama di kalangan kaum muda Saudi. "Kami ingin mengikis semangat radikalisme ini sejak sekarang tidak menunggu 30 tahun lagi," kata Mohammed. Saudi juga sudah memutar film perdana di bioskop yaitu film kartun untuk menandai dimulainya era keterbukaan di bidang dunia hiburan.