Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pengebom New York Divonis Dua Kali Seumur Hidup dan 30 Tahun

Reporter

Editor

Budi Riza

image-gnews
Terdakwa pengebom New York, Ahmed Rahimi, 30 tahun, divonis hukuman dua kali seumur hidup dan tambahan 30 tahun di pengadilan distrik New York, Selasa, 13 Februari 2018. Telegraph
Terdakwa pengebom New York, Ahmed Rahimi, 30 tahun, divonis hukuman dua kali seumur hidup dan tambahan 30 tahun di pengadilan distrik New York, Selasa, 13 Februari 2018. Telegraph
Iklan

TEMPO.CO, New York- Pengadilan distrik di Kota New York, Amerika Serikat, menjatuhkan hukuman dua kali seumur hidup dan tambahan 30 tahun kepada Ahmed Khan Rahimi, 30 tahun, yang dinyatakan bersalah menebar bom di kota itu dan New Jersey pada September 2016.

Sebagian bom yang disebar Rahimi ini meledak dan menimbulkan korban luka sekitar 30 orang. Ini menjadi pertimbangan jaksa penuntut umum agar pengadilan menjatuhkan hukuman maksimal kepada Rahimi.

Baca: Amerika Serikat: New York Diguncang Ledakan Bom Pipa

 

"Rahimi berdiri di sini selama sepuluh menit dan menyalahkan semua orang untuk tindakan yang dilakukannya," kata Shawn Crowley, asisten jaksa penuntut umum seperti dilansir NBC News, Selasa, 13 Februari 2018. "Dia tidak bersimpati kepada para korban." Berita ini juga dilansir New York Times dan Fox News.

Baca: New York Bersiap Rayakan Tahun Baru dengan Suhu 9 Derajat

 

Rahimi mendapat kesempatan menyampaikan tanggapannya. "Saya tidak menyimpan kebencian terhadap siapapun," kata Rahimi. "Saya sekarang mengerti mengapa ada banyak frustrasi antara Muslim di luar negeri dengan bangsa Amerika."

Rahimi membela keluarganya dan mengkritik FBI, jaksa penuntut dan petugas penjara. Dia mengatakan menjadi sasaran petugas federal saat melakukan perjalanan mengenakan pakaian Muslim. "Saya ditarget," kata dia.

Rahimi juga meledek jaksa penuntut karena menyebut buku catatan diarinya sebagai surat. Dia mengaku mendapat sanksi di penjara karena melakukan kesalahan kecil. Dia juga menyalahkan FBI karena tidak melakukan tindakan lebih saat menginvestigasinya pada 2014.

Rahimi tidak berbicara apa-apa mengenai para korban, yang sebagian hadir mengikuti persidangan ini. Salah satu korban, Pauline Nelson, mengatakan dia menangis setiap saat teringat ketika bom itu meledak dekat mobil yang dikendarainya. "Kamu tidak menyesal. Semoga Tuhan mengampunimu," kata Nelson.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Rahimi didakwa melanggar delapan peraturan federal dengan menaruh dua bom. Satu bom meledak di daerah Chelsea, New York, dan satu lagi ditaruh terpisah namun tidak meledak.

Hakim distrik AS, Richard Berman, mengatakan sebuah keajaiban bom di Chelsea tidak sampai menimbulkan korban tewas. "Tidak bisa dijelaskan mengapa seseorang mau melakukan itu secara sengaja," kata Berman. "Tapi jelas dari bukti dan catatan bahwa Anda melakukannya," kata Berman kepada Rahimi.

Rahimi juga dituduh menaruh bom dekat lintasan lomba di Seaside Heights, New Jersey, yang meledak sebelum para peserta lomba lari lewat. Dia juga dituding menaruh enam bom dalam sebuah tas dan ditaruh di dekat stasiun kereta di Elizabeth, New Jersey. Dia akan menjalani persidangan di New Jersey untuk kasus ini.

Rahimi merupakan warga naturalisasi asal Afganistan, yang ditangkap setelah terjadi tembak-menembak dengan polisi New Jersey. Dia ditemukan membawa catatan jurnal yang memuji teroris Muslim dan berjanji akan melakukan tindak kekerasan.

Rahimi, ayah tiga anak, bekerja di restoran ayam goreng milik keluarga. Uniknya pengadilan tidak memvonisnya dengan pasal terorisme. Namun, ayahnya, Mohammad Rahimi, mengatakan kepada FBI pada 2014 bahwa dia merasa khawatir anaknya mengalami radikalisasi.

"Setelah dua bulan, mereka bilang anak Anda tidak melakukan tindakan seperti teroris," kata ayah Rahimi. "Saya tanya Anda yakin dia tidak melakukan apapun? Mereka bilang iya itu kabar baik."

Ayah Rahimi melanjutkan,"Anak saya bersalah dan FBI juga bersalah. Pemerintah punya kemampuan untuk menghentikannya tapi tidak melakukannya."

Di pengadilan New York, Rahimi mengatakan hal serupa. "Ayah saya berusaha melakukan yang terbaik untuk menghalangi," kata dia. "Dia merasa sistem yang ada tidak mendukungnya." Mengenai ini, FBI mengatakan ayah Rahimi tidak mengatakan bahwa anaknya cenderung menjadi teroris.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


112 Tahun Kapal Titanic Karam, Berikut Spesifikasinya dan Penyebab Tenggelam

5 hari lalu

RMS Titanic merupakan kapal penumpang uap terbesar di dunia pada saat itu yang dimiliki perusahaan pelayaran White Star Line. Pada tanggal 14-4, 1912, Titanic bertabrakan dengan gunung es di Samudra Atlantik Utara dan menewaskan 1.523 penumpang. gizmodo.de
112 Tahun Kapal Titanic Karam, Berikut Spesifikasinya dan Penyebab Tenggelam

Pada 15 April 1912, RMS Titanic karam di Atlantik Utara menabrak gunung es saat pelayaran dari Southampton di Inggris ke New York City


Laba JPMorgan Chase Pada Triwulan pertama 2024 Rp 216,3 Triliun, Ini Profil Perusahaan yang Berdiri Sejak 1872

8 hari lalu

JPMorgan Chase & Co. REUTERS
Laba JPMorgan Chase Pada Triwulan pertama 2024 Rp 216,3 Triliun, Ini Profil Perusahaan yang Berdiri Sejak 1872

Berikut profil JPMorgan Chase yang alami kenaikan 6 persen dalam triwulan pertama 2024 setara Rp 216,3 triliun. Usia perusahaan ini sudah 152 tahun.


Ini Arti 6 Warna Rompi Tahanan, Tak Cuma Baju Tahanan Oranye Seperti Tahanan KPK

13 hari lalu

Harvey Moeis. antaranews.com
Ini Arti 6 Warna Rompi Tahanan, Tak Cuma Baju Tahanan Oranye Seperti Tahanan KPK

Berbagai warna rompi tahanan berbeda memiliki maknanya sendiri-sendiri. Termasuk warna baju tahanan warna oranye yang dipakai tahanan KPK.


Jutaan Orang Terpukau Gerhana Matahari Total di Amerika Utara

14 hari lalu

Gerhana matahari total terlihat di Dallas, Texas, AS, 8 April 2024. NASA/Keegan Barber
Jutaan Orang Terpukau Gerhana Matahari Total di Amerika Utara

Cerita orang-orang yang menikmati dan berburu fenomena gerhana matahari total di Amerika Utara. Tetap terpukau meski sebagian terganggu awan.


Menjelang Akhir Masa Jabatan, Sandiaga Uno Akan Berbicara di Sidang Umum PBB

15 hari lalu

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, dalam wawancara dengan wartawan di halaman kantor Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) pada Senin, 8 April 2024. Sumber: Istimewa
Menjelang Akhir Masa Jabatan, Sandiaga Uno Akan Berbicara di Sidang Umum PBB

Pada lebaran kedua, Sandiaga Uno akan bertolak ke New York City untuk berbicara di sidang umum PBB membahas transformasi pariwista Indonesia.


Mariah Carey Menapaki Usia 55 Tahun, Diva Pop yang Piawai Menulis Lagu hingga Berakting

27 hari lalu

Mariah Carey didampingi anak-anaknya, memenangkan Chart Achievement Award untuk lagu All I Want for Christmas Is You di Billboard Music Awards 2023. Foto: Billboard
Mariah Carey Menapaki Usia 55 Tahun, Diva Pop yang Piawai Menulis Lagu hingga Berakting

Terkenal karena vokalnya yang luar biasa, Mariah Carey tidak hanya dikenal sebagai penyanyi, tetapi juga penulis lagu, produser, dan aktris.


Kata Ekonom Soal Harapan Jakarta Jadi Kota Bisnis Global seperti New York, Sydney, dan Melbourne

36 hari lalu

Tugu Selamat Datang di kawasan Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta. TEMPO/Aditia Noviansyah
Kata Ekonom Soal Harapan Jakarta Jadi Kota Bisnis Global seperti New York, Sydney, dan Melbourne

Pemerintah Jakarta dan pemerintah pusat perlu menyiapkan anggaran jangka panjang.


New York Ramai Wisatawan, Penduduk Lokal Frustrasi sampai Lempar Telur

40 hari lalu

Patung Liberty dan One World Trade Center terlihat ketika Tribute in Light bersinar di pusat Kota Manhattan untuk memperingati 19 tahun serangan 11 September 2001 di World Trade Center di 9/11 Memorial & Museum di wilayah Manhattan Kota New York, New York, AS, 11 September 2020. [REUTERS/Eduardo Munoz]
New York Ramai Wisatawan, Penduduk Lokal Frustrasi sampai Lempar Telur

Saking ramainya, tangga pun menjadi tempat wisata yang tak terduga di Kota New York.


Ratusan Muslim New York Gelar Salat Tarawih Berjamaah di Times Square

43 hari lalu

Promosi Salat Tarawih di Times Square, New York City, Amerika Serikat. Foto: Instagram/Wayoflifesq
Ratusan Muslim New York Gelar Salat Tarawih Berjamaah di Times Square

Umat Muslim di New York berkumpul di Times Square untuk melakukan salat tarawih berjamaah.


Bill Gates Jajan Teh Susu India, Pernah Kedapatan Minum Bubble Tea

48 hari lalu

Bill Gates minum teh susu atau Chai tea di India. Instagram/@Thisisbillgates
Bill Gates Jajan Teh Susu India, Pernah Kedapatan Minum Bubble Tea

Bill Gates pernah beberapa kali kedapatan makan atau minum jajanan umum, terakhir teh susu di India sebelumnya bubble tea.