Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kim Yo Jong, Perempuan Paling Berpengaruh di Korea Utara

image-gnews
Adik perempuan Kim Jong Un, Kim Yo Jong tiba di Bandar Internasional Incheon, Korea Selatan, 9 Februari 2018. Kim Yo Jong menjadi salah satu anggota keluarga Kim Jong Un yang pertama kali menginjakan kaki di Korea Selatan sejak Perang Korea 1950-53. (Kyodo News via AP)
Adik perempuan Kim Jong Un, Kim Yo Jong tiba di Bandar Internasional Incheon, Korea Selatan, 9 Februari 2018. Kim Yo Jong menjadi salah satu anggota keluarga Kim Jong Un yang pertama kali menginjakan kaki di Korea Selatan sejak Perang Korea 1950-53. (Kyodo News via AP)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Jika Kim Jong Un dianggap pria paling berkuasa di Korea Utara, maka Kim Yo Jong merupakan perempuan paling berpengaruh di Korea Utara.

Kim Yo Jong, adik perempuan Kim Jong Un menjadi sorotan utama media massa dan media sosial selama 3 hari berkunjung ke Korea Selatan menghadiri pembukaan Olimpiade Musim Dingin di Pyeongchang, Korea Selatan dan bertemu Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in dan sejumlah pejabat lainnya.

Baca: Perkenalkan, Kim Yo Jong, Calon Pemimpin Korea Utara

Perempuan berusia 30 tahun itu diutus Kim Jong Un untuk bertemu Presiden Moon dan menyampaikan undangan Kim Jong Un agar Moon segera berkunjung ke Pyongyang.

Kim Yo Jong menjadi satu-satunya anggota keluarga pendiri sekaligus penguasa Korea Utara yang pernah berkunjung ke Korea Selatan sejak perang Korea berakhir tahun 1953.

Sebelum terbang ke Korea Selatan, Kim Yo Jong ditunjuk sebagai Kepala Keamanan negara pada akhir Januari 2018.

Kim Jong Un menempatkan adiknya itu di posisi yang sebelumnya dijabat oleh pamannya, Jenderal Jang Song-taek yang dieksekusi pada tahun 2013, seperti dikutip dari Chosun Ilbo, 25 Januari 2018.

Desember tahun lalu, Kim Yo Jong menunjukkan pengaruhnya dengan duduk di sebelah kanan orang kepercayaan Kim Jong Un, Choe Ryong Hae saat berlangsung Kongres Partai Pekerja.

Dengan duduk di posisi itu, menunjukkan Kim Yo Jong akan mendapat promosi. Dan ternyata sebulan setelah kongres, ia menempati posisi Kepala Keamanan Negara.

Delegasi Korea Utara yang dipimpin oleh adik perempuan Kim Jong Un, Kim Yo Jong dan presiden Presidium Majelis Rakyat Tertinggi Kim Yong Nam, saat tiba di Bandara Internasional Incheon di Korea Selatan, 9 Februari 2018. Kehadiran mereka guna menghadiri Olimpiade Musim Dingin di Pyeongchang. Yonhap via REUTERS

Baca: Pertama Kalinya, Kim Jong Un Kirim Pejabat Tinggi ke Seoul

Pada Maret 2014, Kim Yo Jong untuk pertama kali disebut sebagai pejabat senior Komite Pusat Partai Pekerja Korea oleh Pyongyang.

Setahun kemudian, dia menjadi wakil direktur Departemen Propaganda dan Agitasi Partai Pekerja Korea dan Juli 2015 ia resmi memimpin departemen ini.

Media Korea Utara juga menyebutnya sebagai wakil menteri di pemerintahan, meski tidak diketahui pasti tentang hal itu.

Kim Yo Jong merupakan satu-satunya perempuan di lingkaran elit yang mendapat akses langsung untuk berbicara dengan Kim Jong Un.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kakak beradik ini sejak muda sudah akrab. Mereka berdua bersekolah di Bern, Swiss di tahun 1990-an, seperti dikutip dari Independent.co.uk, 12 Februari 2018.

Sepulang dari Swiss awal tahun 2000, Kim Yo Jong mengikuti kuliah ilmu komputer di Universitas Kim Il Sung di Pyongyang. Kim Il Sung adalah kakeknya.

Lahir tahun 1987, Kim Yo Jong merupakan bungsu dari tiga bersaudara anak dari pemimpin tertinggi Korea Utara, Kim Jong Il dan istrinya, Ko Yong Hui.

Masa kecil Kim Yo Jong bersama kedua kakaknya berbeda dengan anak-anak seusia mereka saat itu. Mereka terisolasi dari dunia sosial dan emosional, dan hanya dikelilingi pelayan dan pengawal.

Baca: Adik Kim Jong Un Dijamu Makan Siang Presiden Korea Selatan

Satu hari di awal tahun 2002, Kim Jong Il mengungkapkan rasa bangganya kepada pada tamu asingnya tentang anak bungsunya berminat di bidang politik dan ingin berkarir di pemerintahan. Saat itu, Kim Yo Jong sudah merampungkan kuliahnya di Swiss. 

Setelah ungkapan rasa bangga ayahnya itu,  Kim Yo Jong ditunjuk sebagai kader muda di partai Pekerja. Dari sini ia memulai karir politiknya.

Setelah kematian ayahnya tahun 2011, menyusul ibunya yang meninggal akibat penyakit kanker payudara tahun 2004, Kim Jong Un menjadikan Kim Yo Jong sebagai pembantu dekatnya.

Menjadi sosok yang dipercaya dan dapat berbicara langsung dengan Kim Jong Un membuat Kim Yo Jong menjadi sosok berpengaruh dan menjadi orang kedua yang memimpin setelah abangnya itu.

Untuk menunjukkan betapa berpengaruhnya perempuan ini dapat dilihat saat Pemimpin majelis negara, Kim Yong Nam mempersilakan Kim Yo Jong untuk terlebih dulu duduk saat dijamu minum teh dengan Menteri Unifikasi Korea Selatan.

Di Korea, hanya orang yang menempati jabatan tertinggi atau tertua usianya yang dipersilakan untuk duduk lebih dulu pada saat makan atau rapat.

"Ini menunjukkan Kim Yo Jong merupakan sosok berkuasa secara nyata, dan bukan hanya karena garis keturunan," kata Cheong Seong-chang, peneliti senior di Institut Sejong.

Kim Yo Jong pun telah membuat mata dunia tertuju padanya saat bertemu dan berjabat tangan dengan Presiden Moon. Cara perempuan Korea Utara ini menjabat tangan dan tersenyum serta penampilannya yang jauh dari glamour mencuri perhatian media massa internasional.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Keamanan Google Chrome Kembali Diperbarui Cegah Bug Zero-day

6 Februari 2021

Google Chrome. (google.com)
Keamanan Google Chrome Kembali Diperbarui Cegah Bug Zero-day

Google mengeluarkan pembaruan keamanan untuk Chrome berupa patch untuk mengatasi kerentanan di peramban tersebut.


Eks Dubes Korea Utara yang Membelot Blak-blakan Soal Senjata Nuklir

3 Februari 2021

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un melambai saat upacara Kongres Partai Buruh ke-8 di Pyongyang, Korea Utara 14 Januari 2021.[KCNA melalui REUTERS]
Eks Dubes Korea Utara yang Membelot Blak-blakan Soal Senjata Nuklir

Ia yakin Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un tidak akan menyerahkan persenjataan nuklirnya.


Eks Dubes Korea Utara Untuk Kuwait Kabur ke Korea Selatan

25 Januari 2021

Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un menghadiri pertemuan majelis politik Komite Sentral Partai Buruh Korea, di Korea Utara, dalam foto yang dirilis pada 14 Agustus 2020. Dalam pertemuan tersebut, Kim mengatakan bahwa akan menutup perbatasannya dan menolak bantuan dari luar negeri karena telah melakukan kampanye anti virus yang agresif. KCNA via REUTERS
Eks Dubes Korea Utara Untuk Kuwait Kabur ke Korea Selatan

Mantan duta besar Korea Utara untuk Kuwait Ryu Hyun Woo memutuskan kabur ke Korea Selatan bersama keluarganya.


Kim Jong Un Hukum Berat Warga Korea Utara yang Nikmati Hiburan Korea Selatan

20 Januari 2021

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un melambai saat upacara Kongres Partai Buruh ke-8 di Pyongyang, Korea Utara 14 Januari 2021.[KCNA melalui REUTERS]
Kim Jong Un Hukum Berat Warga Korea Utara yang Nikmati Hiburan Korea Selatan

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memberlakukan denda atau penjara bagi siapa pun yang ketahuan menikmati hiburan Korea Selatan atau meniru aksennya.


Tahun Baru 2021, Kim Jong Un Pilih Tulis Surat Untuk Rakyatnya

2 Januari 2021

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menghadiri pertemuan Biro Politik Komite Sentral ke-7 Partai Pekerja di Pyongyang, Korea Utara, 30 Desember 2020. Langkah pertama Kim di awal 2021 akan menjadi sinyal pendekatan pertamanya terhadap presiden terpilih Amerika Serikat (AS), Joe Biden. KCNA/via REUTERS
Tahun Baru 2021, Kim Jong Un Pilih Tulis Surat Untuk Rakyatnya

Dalam surat itu, Kim Jong Un mengucapkan terima kasih kepada rakyatnya karena telah mempercayai dan mendukungnya di masa-masa sulit.


Tujuh Negara Tuding Korea Utara Manfaatkan Pandemi Untuk Langgar HAM Warganya

12 Desember 2020

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, tersenyum saat melihat salah satu rumah saat memeriksa lokasi rekonstruksi di daerah yang dilanda topan di Provinsi Hamgyong Selatan, Korea Utara, 14 Oktober 2020. Kim Jong Un menjadi sorotan dunia saat  dirinya menangis di tayangan televisi pada akhir pekan lalu. KCNA via REUTERS
Tujuh Negara Tuding Korea Utara Manfaatkan Pandemi Untuk Langgar HAM Warganya

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pun menggelar rapat membahas pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di Korea Utara ini


Cina Dikabarkan Beri Vaksin COVID-19 Eksperimental ke Kim Jong Un

2 Desember 2020

Cina Dikabarkan Beri Vaksin COVID-19 Eksperimental ke Kim Jong Un

Korea Utara dikabarkan telah menerima vaksin COVID-19 eksperimental dari Cina. Bahkan, Kim Jong Un dikabarkan sudah memakainya.


Peretas Korea Utara Targetkan Pembuat Vaksin Covid-19 AstraZeneca

30 November 2020

Vaksin Covid-19 AstraZeneca. REUTERS/Dado Ruvic
Peretas Korea Utara Targetkan Pembuat Vaksin Covid-19 AstraZeneca

Para peretas menyamar sebagai perekrut di situs jejaring LinkedIn dan WhatsApp untuk mendekati staf AstraZeneca.


Cegah Covid-19, Korea Utara Tambah Pos Jaga di Perbatasan

29 November 2020

Cegah Covid-19, Korea Utara Tambah Pos Jaga di Perbatasan

Pemerintah Korea Utara menambah jumlah pos penjagaannya dan membangun tembok pertahanan di perbatasannya guna mencegah masuknya virus corona.


Militer Korea Utara Diduga Latih Lumba-lumba Kamikaze

23 November 2020

Foto dokumentasi militer Rusia. Tahun lalu, tiga lumba-lumba ini menghilang di musim kawin untuk mencari pasangan, tetapi kembali ke pangkalan sesudahnya. Dailymail.co.uk
Militer Korea Utara Diduga Latih Lumba-lumba Kamikaze

'Karamba' khusus untuk program pelatihan militer mamalia laut seperti lumba-lumba terekam dalam citra satelit Sungai Taedong.