TEMPO.CO, Jakarta -Jika Kim Jong Un dianggap pria paling berkuasa di Korea Utara, maka Kim Yo Jong merupakan perempuan paling berpengaruh di Korea Utara.
Kim Yo Jong, adik perempuan Kim Jong Un menjadi sorotan utama media massa dan media sosial selama 3 hari berkunjung ke Korea Selatan menghadiri pembukaan Olimpiade Musim Dingin di Pyeongchang, Korea Selatan dan bertemu Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in dan sejumlah pejabat lainnya.
Baca: Perkenalkan, Kim Yo Jong, Calon Pemimpin Korea Utara
Perempuan berusia 30 tahun itu diutus Kim Jong Un untuk bertemu Presiden Moon dan menyampaikan undangan Kim Jong Un agar Moon segera berkunjung ke Pyongyang.
Kim Yo Jong menjadi satu-satunya anggota keluarga pendiri sekaligus penguasa Korea Utara yang pernah berkunjung ke Korea Selatan sejak perang Korea berakhir tahun 1953.
Sebelum terbang ke Korea Selatan, Kim Yo Jong ditunjuk sebagai Kepala Keamanan negara pada akhir Januari 2018.
Kim Jong Un menempatkan adiknya itu di posisi yang sebelumnya dijabat oleh pamannya, Jenderal Jang Song-taek yang dieksekusi pada tahun 2013, seperti dikutip dari Chosun Ilbo, 25 Januari 2018.
Desember tahun lalu, Kim Yo Jong menunjukkan pengaruhnya dengan duduk di sebelah kanan orang kepercayaan Kim Jong Un, Choe Ryong Hae saat berlangsung Kongres Partai Pekerja.
Dengan duduk di posisi itu, menunjukkan Kim Yo Jong akan mendapat promosi. Dan ternyata sebulan setelah kongres, ia menempati posisi Kepala Keamanan Negara.
Delegasi Korea Utara yang dipimpin oleh adik perempuan Kim Jong Un, Kim Yo Jong dan presiden Presidium Majelis Rakyat Tertinggi Kim Yong Nam, saat tiba di Bandara Internasional Incheon di Korea Selatan, 9 Februari 2018. Kehadiran mereka guna menghadiri Olimpiade Musim Dingin di Pyeongchang. Yonhap via REUTERS
Baca: Pertama Kalinya, Kim Jong Un Kirim Pejabat Tinggi ke Seoul
Pada Maret 2014, Kim Yo Jong untuk pertama kali disebut sebagai pejabat senior Komite Pusat Partai Pekerja Korea oleh Pyongyang.
Setahun kemudian, dia menjadi wakil direktur Departemen Propaganda dan Agitasi Partai Pekerja Korea dan Juli 2015 ia resmi memimpin departemen ini.
Media Korea Utara juga menyebutnya sebagai wakil menteri di pemerintahan, meski tidak diketahui pasti tentang hal itu.
Kim Yo Jong merupakan satu-satunya perempuan di lingkaran elit yang mendapat akses langsung untuk berbicara dengan Kim Jong Un.
Kakak beradik ini sejak muda sudah akrab. Mereka berdua bersekolah di Bern, Swiss di tahun 1990-an, seperti dikutip dari Independent.co.uk, 12 Februari 2018.
Sepulang dari Swiss awal tahun 2000, Kim Yo Jong mengikuti kuliah ilmu komputer di Universitas Kim Il Sung di Pyongyang. Kim Il Sung adalah kakeknya.
Lahir tahun 1987, Kim Yo Jong merupakan bungsu dari tiga bersaudara anak dari pemimpin tertinggi Korea Utara, Kim Jong Il dan istrinya, Ko Yong Hui.
Masa kecil Kim Yo Jong bersama kedua kakaknya berbeda dengan anak-anak seusia mereka saat itu. Mereka terisolasi dari dunia sosial dan emosional, dan hanya dikelilingi pelayan dan pengawal.
Baca: Adik Kim Jong Un Dijamu Makan Siang Presiden Korea Selatan
Satu hari di awal tahun 2002, Kim Jong Il mengungkapkan rasa bangganya kepada pada tamu asingnya tentang anak bungsunya berminat di bidang politik dan ingin berkarir di pemerintahan. Saat itu, Kim Yo Jong sudah merampungkan kuliahnya di Swiss.
Setelah ungkapan rasa bangga ayahnya itu, Kim Yo Jong ditunjuk sebagai kader muda di partai Pekerja. Dari sini ia memulai karir politiknya.
Setelah kematian ayahnya tahun 2011, menyusul ibunya yang meninggal akibat penyakit kanker payudara tahun 2004, Kim Jong Un menjadikan Kim Yo Jong sebagai pembantu dekatnya.
Menjadi sosok yang dipercaya dan dapat berbicara langsung dengan Kim Jong Un membuat Kim Yo Jong menjadi sosok berpengaruh dan menjadi orang kedua yang memimpin setelah abangnya itu.
Untuk menunjukkan betapa berpengaruhnya perempuan ini dapat dilihat saat Pemimpin majelis negara, Kim Yong Nam mempersilakan Kim Yo Jong untuk terlebih dulu duduk saat dijamu minum teh dengan Menteri Unifikasi Korea Selatan.
Di Korea, hanya orang yang menempati jabatan tertinggi atau tertua usianya yang dipersilakan untuk duduk lebih dulu pada saat makan atau rapat.
"Ini menunjukkan Kim Yo Jong merupakan sosok berkuasa secara nyata, dan bukan hanya karena garis keturunan," kata Cheong Seong-chang, peneliti senior di Institut Sejong.
Kim Yo Jong pun telah membuat mata dunia tertuju padanya saat bertemu dan berjabat tangan dengan Presiden Moon. Cara perempuan Korea Utara ini menjabat tangan dan tersenyum serta penampilannya yang jauh dari glamour mencuri perhatian media massa internasional.