TEMPO.CO, Jakarta -Demi status sekolah umum di Ginza, Jepang meminta desainer kelas dunia Giorgio Armani untuk membuat dan mendesain pakaian seragam baru muridnya seharga, US$730 atau setara Rp 10 juta.
Sekolah umum Taimei Elementary School yang berlokasi di Ginza, mengumumkan para siswanya akan mengenakan seragam baru hasil karya desainer Italia itu pada April mendatang.
Baca: Siswa Jepang Yakini 'Pup' Koala Bikin Lulus Ujian
"Dengan keinginan membuat seragam untuk sekolah Ginza, kami mengunjungi pusat perbelanaan dan Armani setuju mendesainnya," kata pihak sekolah seperti dikutip dari Asian Correspondent, 12 Februari 2018.
Namun, keinginan itu terpaksa dibatalkan. Niat pihak sekolah yang ingin merefleksikan sekolah berlokasi di Ginza, kota mewah di Jepang, diprotes para orang tua murid dan anggota parlemen.
Sedikitnya lima orangtua siswa melaporkan secara resmi keberatan mereka ke dewan sekolah. Bersamaan itu anggota parlemen pun angkat bicara soal baju seragam yang dianggap mahal itu.
Menurut orangtua, harga seragam yang baru itu lebih mahal dua kali lipat dibandingkan seragam sebelumnya.
Baca: Antisipasi Bencana, Siswa Jepang Diajari Baca Peta
Menteri Pendidikan Jepang, Yoshimasa Hayashi pun angkat bicara.
"Sekolah harus hati-hati mengenai harga seragam sehingga orang tua tidak terbebani," ujar Hayashi kepada wartawan.
"Jelas itu mahal. Tentulah berat jika siswa tidak mampu membayarnya," kata Menteri Keuangan, Taro Aso.
Masalah seragam sekolah mewah ini pun ramai dibahas di media sosial.
"Armani di sekolah dasar umum? Ini seperti mau mengatakan tidak untuk orang miskin dan selamat datang hanya untuk mereka yang tahu harga Armani," ujar Naoki Ogi, blogger pendidikan terkenal menuliskan masalah seragama siswa di blognya.
Kepala sekolah dasar Taimei, Jepang melalui situs resmi sekolah tersebut mengatakan, dirinya mempertimbangkan masa depan anak muridnya. Namun ia menerima kritikan.