TEMPO.CO, Jakarta -Sebanyak 2 penjagal ISIS yang dijuluki the Beatles karena aksen Inggrisnya yang kental telah ditangkap pasukan Kurdi, sekutu Amerika Serikat di Suriah Januari lalu.
Sebelumnya, dua penjagal ISIS lainnya lebih dulu ditangkap. Satu di antaranya tewas oleh drone Amerika Serikat pada November 2015.
Berikut profil singkat 4 penjaga ISIS yang bertanggung jawab atas pembantaian 27 tawanan, seperti dikutip dari Mirror, Daily Mail dan Guardian.
1. Mohammed Emwazi alias Jihadi John
Milisi ISIS asal Inggris ini bernama asli Mohammed Emwazi membantai sejumlah tahanan asing di Suriah termasuk jurnalis video Amerika James Foley dan Steven Sotloff, dan teknisi pesawat RAF, David Haines.
Jihadi John tewas saat drone milik Amerika Serikat melakukan serangan di Raqqa, Suriah, tak jauh dari lokasi eksekusi para tawanan.
Jihadi Jong yang lahir di Kuwait ini pun dipastikan tewas akibat serangan drone di Raqqa pada November 2015.
Ia anak seorang pengemudi taksi di kuwait. Menjadi imigran di Inggris dengan kemampuan bahasa Inggris yang minim. Hobinya bermain bola kaki ketimbang membahas masalah Islam.
Ia memakai nama alias Jihadi John setelah membunuh secara sadis jurnlias video Amerika James Foley dan Steven Sotloff. Ia juga yang membantai Alan Henning, warga Inggris sekaligus sandera asal negara Barat yang keempat yang tewas di tangan penjagal ISIS ini.
Mohammed Emwazi alias Jihad John, penjagal ISIS yang membunuh para tawanan secara biadab
2. Alexanda Kotey
Penjagal ISIS ini berusia 32 tahun asal Shepherds Bush di wilayah barat London. Penampilannya dikenal ramah, sopanda, dan berbahasa Inggris dengan lancar.
Kotey dulunya anggota Gereja Ortodoks Yunani dan saat remaja menjadi Muslim.
Sebelum bergabung dengan grup penjagal Emwazi, Kotey pernah terlibat dalam konvoi pengiriman bantuan kemanusiaan untuk penduduk Gaza yang diorganisasi mantan anggota parlemen George Galloway pada tahun 2009.
Keluarga Kotey yang sangat tertekan atas keterlibatan Kotey sebagai penjagal tawanan ISIS menuturkan mereka bertahun-tahun tidak bertemu Kotey.
Ayah dengan 2 anak dan penggemar sepak bola ini diduga kuat sebagai perekrut orang-orang muda asal London untuk bergabung dengan ISIS lalu membuat mereka menjadi radikal.
Informasi yang beredar Kotey dengan nama alias George tewas di Suriah pada musim panas tahun lalu.
Alexanda Kotey, anggota the Beatles, kelompok penjagal ISIS,
3.El Shafee Elsheikh
Pria berusia 29 tahun ini dulunya pengungsi asal Sudan. Ia ditangkap pada Januari tahun lalu oleh milisi Kurdi yang bergabung dengan Pasukan Demokrat Suriah. Ia ditangkap bersama-sama dengan Kotey.
Orang tua Elsheikh melarikan diri dari perang saudara di Sudan tahun 1990an. Orang tuanya merupakan anggota Partai Komunis Sudan.
Ayahnya, Rashid Sidhmed Elsheikh pergi meninggalkan istri dan anak-anaknya saat Elsheikh berusia 7 tahun.
Di masa muda, Elsheikh menikmati hidupnya dengan bersepeda dan bersepeda motor di taman rumahnya dan kemudian menjadi mahasiswa teknik mekanik di Acton College.
Elsheikh boleh jadi benci dunia Barat, namun ia disebut penggemar berat Spice Girls.
El Shafee Elsheikh, anggota the Beatles, kelompok penjagal ISIS.
4. Aine Davis
Milisi ISIS ini berasal dari Hammersmith dan pergi ke Suriah untuk menjadi pengawal ISIS. Davis dulunya diadili sebanyak 7 kali untuk kasus kepemilikan ganja dan jaringan gangster. Gangster ini memperjualbelikan senjata. Davis pernah bekerja di pabrik senjata hingga kemudian digrebek oleh polisi. Setelah dipenjara di Inggris tahun 2006 atas kepemilikan senjata secara ilegal, Davis berganti agama menjadi muslim.
Davis bergabung dengan kelompok penjagal ISIS, the Beatles bersama Jihad John, Kotey dna Elsheikh.
Aina Davis, anggota the Beatles, kelompok penjagal ISIS, yang membantai para tawanan di Irak dan Suriah