Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Airbus Terjerat Korupsi Kontrak Eurofighter, Ini Sanksi Jerman

image-gnews
Sebuah pesawat Airbus A380 disimpan di markas perusahaan aerospace dan daur ulang, Tarmac Aerosave di Azereix dekat Tarbes, Prancis, 16 Januari 2018. Airbus A320 adalah pesawat penumpang komersial jarak dekat sampai menengah. REUTERS
Sebuah pesawat Airbus A380 disimpan di markas perusahaan aerospace dan daur ulang, Tarmac Aerosave di Azereix dekat Tarbes, Prancis, 16 Januari 2018. Airbus A320 adalah pesawat penumpang komersial jarak dekat sampai menengah. REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Jaksa Jerman telah memerintahkan perusahaan pembuat pesawat terbang, Airbus membayar lebih dari 81,25 juta euro untuk menyelesaikan penyelidikan atas dugaan korupsi. Pembayaran itu bagian dari penyelidikan yang telah lama berjalan menyangkut penjualan jet Eurofighter multi-miliar euro ke Austria.

"Produsen pesawat terbang Eropa Airbus setuju untuk menyelesaikan penyelidikan korupsi di Jerman dengan membayar denda 81,25 juta euro (Rp 1,3 triliun) kepada pihak berwenang," kata jaksa di Munich, seperti yang dilansir DW pada 9 Februari 2018.

Baca: Sengketa Jual Rudal, Airbus Bayar Denda Rp 1,7 Triliun ke Taiwan

Investigasi Jerman yang pertama kali dibuka pada tahun 2012, untuk menyelidiki apakah Airbus menyuap untuk mendapatkan kontrak 2 miliar euro atau Rp 33,3 triliun untuk menjual jet tempur Eurofighter ke Austria tahun 2003.

Jaksa di Munich dalam sebuah pernyataan mengatakan, penyelidikan tersebut tidak menemukan bukti penyuapan. Namun mengatakan bahwa manajemen Airbus telah gagal dalam tugas pengawasannya dengan mengizinkan karyawan membuat pembayaran multi juta euro terkait dengan kesepakatan untuk tujuan yang tidak jelas.

"Dana yang melewati pengawasan internal dan sebagian besar tanpa pengembalian yang dapat dibuktikan, digunakan untuk tujuan yang tidak jelas. Itu tidak bisa ditentukan berdasarkan arus kas, yang mana akhirnya pembayaran akhirnya terlayani," demikian bunyi pernyataan jaksa itu. 

Baca: Airbus Kebanjiran Pemesanan Sebelum Libur Akhir Tahun

Oleh karena itu, pihak berwenang Jerman menyimpulkan Airbus gagal dalam tugas pengawasannya dengan membiarkan bekas manajemennya melakukan pembayaran.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Airbus masih dalam penyelidikan di Austria  terkait  klaim bahwa penyuapan dibayar untuk menyelesaikan kesepakatan penjualan Eurofighter. Pemerintah Austria tahun lalu mengajukan tuntutan hukum terhadap perusahaan tersebut, dengan kerugian 1,1 miliar euro atau Rp 18,3 triliun atas pembelian 18 Eurofighter.

Eurofighter Typhoon merupakan produk prestise utama untuk industri pertahanan Eropa, dengan sekitar 500 pesawat yang dikirim
sejauh ini ke Jerman, Inggris, Italia dan Spanyol, serta ke Austria dan Arab Saudi.

Keempat negara pendiri di konsorsium - Jerman, Spanyol, Inggris dan Italia - semua menggunakan pesawat di angkatan udara mereka sendiri. Kontrak lainnya telah ditandatangani dengan Oman dan Kuwait. Austria adalah negara pertama di luar konsorsium untuk mendaftar.

Baca: Airbus Bangun Pabrik Perakitan Helikopter USD 11,21 Juta di Cina

Tapi tuduhan korupsi kemudian berputar-putar di sekitar kesepakatan itu. Sebuah penyelidikan pertama dibuat di Austria pada tahun 2007.

Prancis dan Inggris juga menyelidiki perusahaan tersebut atas penjualan jet komersialnya. Perusahaan juga menghadapi penyelidikan terpisah di Prancis dan Inggris.

Chief Executive Airbus saat ini Tom Enders, yang memimpin bisnis pertahanan perusahaan dari tahun 2000 sampai 2005, telah membantah melakukan kesalahan. Namun, Airbus mengumumkan pada Desember tahun lalu Enders tidak akan diangkat kembali ketika masa jabatannya berakhir pada April 2019.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Enik Waldkonig, Pemilik SHB Ceritakan Awal Mula 4 Mahasiswa Ferienjob Lapor ke KBRI: Bilang Kalau Bukan Program Magang

1 jam lalu

Mahasiswa Universitas Halu Uleo foto bersama di Bandara Soekarno-Harta saat akan berangkat ferienjob ke Jerman. Istimewa
Enik Waldkonig, Pemilik SHB Ceritakan Awal Mula 4 Mahasiswa Ferienjob Lapor ke KBRI: Bilang Kalau Bukan Program Magang

Enik Waldkonig menceritakan empat mahasiswa ferienjob akhirnya melaporkan kejadian yang mereka alami ke KBRI Jerman.


Cerita Korban Ferienjob UNJ: Mendapat Kekerasan dan Rasisme di Tempat Kerja

1 jam lalu

Mahasiswa Universitas Halu Uleo foto bersama di Bandara Soekarno-Harta saat akan berangkat ferienjob ke Jerman. Istimewa
Cerita Korban Ferienjob UNJ: Mendapat Kekerasan dan Rasisme di Tempat Kerja

Keluhan Achmad Muchlis tentang beban kerja tak pernah digubris saat ferienjob di Jerman yang berkedok magang mahasiswa


Unika Santo Thomas Sumatera Utara Nyatakan Sihol Situngkir Tersangka TPPO Tak Lagi Jabat Rektor Sejak 2022

1 jam lalu

Ilustrasi TPPO. Shutterstock
Unika Santo Thomas Sumatera Utara Nyatakan Sihol Situngkir Tersangka TPPO Tak Lagi Jabat Rektor Sejak 2022

"Bapak Sihol Situngkir sudah tidak menjabat lagi sebagai rektor di Unika Santo Thomas," kata Maidin,


Ferienjob: TPPO, Salah Prosedur atau Penipuan?

3 jam lalu

Mahasiswa Universitas Halu Uleo foto bersama di Bandara Soekarno-Harta saat akan berangkat ferienjob ke Jerman. Istimewa
Ferienjob: TPPO, Salah Prosedur atau Penipuan?

Polisi menyebut kasus Ferienjob atau magang mahasiswa di Jerman sebagai TPPO, sementara Migrant Watch menyebutnya salah prosedur.


Enik Waldkonig Tersangka TPPO Berkedok Ferienjob Bantah Telantarkan Mahasiswa di Bandara Frankfurt

3 jam lalu

Ferienjob. Istimewa
Enik Waldkonig Tersangka TPPO Berkedok Ferienjob Bantah Telantarkan Mahasiswa di Bandara Frankfurt

Bareskrim Polri menetapkan Enik Waldkonig sebagai tersangka dugaan perdagangan orang berkedok magang mahasiswa ferienjob


Cerita Bos PT SHB Tersangka TPPO Berkedok Magang Ferienjob saat Pertama Kali Libatkan Mahasiswa Indonesia

4 jam lalu

Enik Waldkonig, WNI tinggal di Jerman tersangka dugaan  TPPO, FOTO: istimewa
Cerita Bos PT SHB Tersangka TPPO Berkedok Magang Ferienjob saat Pertama Kali Libatkan Mahasiswa Indonesia

Bos PT SHB, Enik Waldkonig, menyebut ia pertama kali melibatkan mahasiswa Indonesia di program ferienjob pada 2022


Mau Magang? Ini Syarat Serta Cara Legal untuk Magang di Jerman dan Australia

5 jam lalu

Ferienjob. Istimewa
Mau Magang? Ini Syarat Serta Cara Legal untuk Magang di Jerman dan Australia

Kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) berkedok program magang terungkap setelah 4 mahasiswa yang sedang mengikuti ferienjob mendatangi KBRI.


Kejati Jambi Periksa Kasus TPPO Berkedok Magang di Jerman, Tunjuk 5 Jaksa Peneliti

12 jam lalu

Universitas Jambi. Dok. ANTARA
Kejati Jambi Periksa Kasus TPPO Berkedok Magang di Jerman, Tunjuk 5 Jaksa Peneliti

Polda Jambi sedang menyelidiki kasus dugaan TPPO ferienjob dengan tiga orang terlapor.


Mengapa Program Magang Mahasiswa Seperti Ferienjob di Jerman Bisa Dikategorikan TPPO?

19 jam lalu

Ilustrasi mahasiswa. Freepik.com
Mengapa Program Magang Mahasiswa Seperti Ferienjob di Jerman Bisa Dikategorikan TPPO?

Tempo meminta pendapat Polri dan Kontras mengapa pengiriman mahasiswa magang ke Jerman seperti ferienjob bisa dikenai pasal TPPO?


Kirim 27 Mahasiswa Magang ke Jerman, Universitas Atma Jaya Jakarta Buka Suara Soal Ferienjob yang Diduga TPPO

1 hari lalu

Kampus Universitas Atma Jaya Jakarta. Foto ANTARA/HO-Humas UAJ
Kirim 27 Mahasiswa Magang ke Jerman, Universitas Atma Jaya Jakarta Buka Suara Soal Ferienjob yang Diduga TPPO

Universitas Atma Jaya Jakarta salah satu universitas yang mengikuti program ferienjob. Mereka mengirim 27 mahasiswa magang ke Jerman.