TEMPO.CO, Jakarta - Partai Sosial Demokratik Jerman atau SPD untuk pertama sejak 154 tahun lalu memilih wanita sebagai pemimpinnya demi meraih kembali masa jayanya yang telah hilang. Andrea Nahles, nama wanita yang akan menakhodai SPD untuk menggantikan Martin Schulz.
Nahles, berusia 47 tahun merupakan pemimpin SPD di parlemen Jerman. Ia akan diberi tugas untuk memberi energi kembali pada partai berusia 154 tahun yang telah mengasingkan sebagian besar basis pemilih tradisionalnya, termasuk pekerja dan kaum muda.
Baca: AfP, Partai Neo-Nazi Akhirnya Masuk Parlemen Jerman
Surat kabar Süddeutsche Zeitung melaporkan Martin Schulz telah membuat kesepakatan dengan Nahles yang akan memuluskan jalan baginya saat dia mengambil peran baru sebagai menteri luar negeri Jerman.
Schulz terpilih dengan dukungan penuh pada Maret lalu namun tetap bertahan setelah hasil pemilihan federal terburuk SPD sejak 1949. Sebelumnya 6 pimpinan SPD selalu diturunkan paksa di tengah jalan.
Dia mengumumkan pada hari Rabu, 7 Februari 2018, akan memberikan tampuk kepemimpinan kepada Nahles demi jabatan untuk memimpin kementerian luar negeri. Schulz akan menggantikan Sigmar Gabriel setelah kurang dari satu tahun menjabat.
Baca: Partai Merkel Menangi Pemilu Jerman
Seperti yang dilansir Reuters pada 8 Februari 2018, baik promosi Nahles maupun pekerjaan baru Schulz belum dikonfirmasi.
Nahles yang merupakan mantan menteri tenaga kerja pada 2013 hingga 2017, digambarkan oleh harian terkemuka Jerman, Bild sebagai "satu-satunya politisi sejati di SPD". Nahles dikreditkan dengan dukungan besar di partainya untuk pembaharuan koalisi besar dengan konservatif Kanselir Angela Merkel yang telah memerintah Jerman sejak 2013.
Nahles bergabung dengan SPD pada usia 18 dan membantu mendirikan cabang di desa kecilnya di Weiler, Eifel yang berbukit di Jerman barat. Di universitas di Bonn, ia belajar sastra Jerman, filsafat dan ilmu politik. Pada tahun 1995, dia menjadi pemimpin sayap pemuda partai tersebut, Jusos.
Baca: Cetak Sejarah Parlemen, Ini Pengaruh Partai Neo-Nazi di Jerman
Karirnya dengan cepat melesat dan mengambil alih jabatan sebagai Sekretaris Jendral SPD di tahun 2009. Setelah itu ia menjadi menteri tenaga kerja di 2013 dan pimpinan fraksi SPD di parlemen pada akhir tahun lalu.
Nahles merupakan ibu satu anak dan penganut Katolik Roma yang taat. Nahles mempelajari literatur dan politik Jerman, menulis tesis master tentang peran bencana dalam kisah cinta. Pada tahun 2009, dia menulis sebuah buku.
Nahles, yang menyukai anggur Jerman dan suka mengemudi dengan cepat, kerap menikmati menunggang kuda di Weiler, di mana dia tinggal di sebuah peternakan yang merupakan milik kakek buyutnya. Nahles terkenal setelah tulisannya di buku tahunan sekolahnya tersebar yang temanya "ibu rumah tangga atau kanselir".