TEMPO.CO, Taipei - Gempa besar Taiwan, yang berkekuatan 6,4 magnitudo dan disusul gempa berikutnya sehari kemudian dengan kekuatan 5,7 magnitudo, meninggalkan berbagai kisah.
Chen Chien-hsiang bercerita bahwa dia baru saja tertidur di Apartemen Yun Tsui yang memiliki 12 lantai di Kota Hualien, Taiwan pada Selasa, 6 Februari 2018. Dia telah tinggal di apartemen itu selama 20 tahun.
Sejumlah petugas penyelemat melakukan operasi pencarian pada gedung apartemen yang rubuh akibat gempa berkekuatan 6,4 SR di kota Hualien, Taiwan, 7 Februari 2018. Setidaknya empat orang tewas dan 225 lainnya luka-luka akibat gempa yang mengguncang Hualien. (Kenzaburo Fukuhara/Kyodo News via AP)
Baca: Gempa di Taiwan, Kakek Itu Sadar Setelah Apartemennya Terbalik
Ketika Chen terbangun akibat gempa, dunianya telah terbalik. Gedung apartemen itu menjadi miring 45 derajat, membuat para penghuninya tertumpuk di sudut kamar apartemen mereka. Chen mengaku kesulitan untuk keluar dari kamar sehingga berjalan dengan merangkak.
Baca: Tengah Malam Tadi Taiwan Diguncang Gempa, 2 Tewas
"Wow, semua barang jadi berantakan," kata bekas pedagang barang antik 66 tahun pada Rabu, 7 Februari 2018. Menurut dia, lantai enam tempatnya tinggal menjadi lantai 2. Ini karena bagian bawah apartemen amblas ke dalam tanah.
Petugas penyelamat membawa jenazah korban yang tertimbun reruntuhan hotel saat operasi pencarian dalam hotel yang rubuh akibat gempa berkekuatan 6,4 SR di kota Hualien, Taiwan, 7 Februari 2018. REUTERS/Tyrone Siu
Tiga orang tewas di gedung ini dan tujuh orang lainnya masih terperangkap di lantai bagian bawah bangunan. Menurut Agen Kebakaran Nasional Taiwan, tujuh orang tewas dan 260 orang lainnya terluka akibat gempa ini.
Apartemen Yun Tsui ini menjadi salah satu fokus penyelamatan dari para petugas dan warga pada Rabu waktu setempat. Menurut tim penyelamat, petugas mengeluarkan semua penghuni apartemen dari lantai 3 hingga 12 sepanjang malam.
Petugas memasang tangga ke arah balkon dan jendela, yang kebanyakan rusak. Chen, yang berhasil diselamatkan, keluar menuju balkon setelah memecahkan pintu kaca agar bisa keluar dari ruangan kamarnya.
Menurut petugas Chen Tzai-tung, petugas mendapati gedung apartemen itu terus miring dan membahayakan operasi penyelamatan. Empat lantai terbawah telah ambruk dengan dua lantai terbawah terkubur sebagian.
Petugas lalu menggunakan tiang-tiang baja untuk menyangga agar bangunan apartemen ini tidak semakin miring.
Menurut petugas ada enam orang dewasa dan seorang anak terperangkap di lantai dua penginapan Beautiful Baby Inn. "Proses penyelamatan ini tidak bisa berlangsung cepat karena kami masih belum tahu persis lokasi warga yang terperangkap di dalam bangunan yang runtuh," kata Fan Kang-wei, seorang petugas Palang Merah. "Kami harus menggali dan menggali."
Menurut petugas Taiwan, ada 160 goncangan susulan dengan goncangan terkuat mencapai 5,7 magnitudo selama 24 jam pertama pasca goncangan gempa pada Selasa lalu. Petugas memperkirakan masih ada sekitar 67 orang yang terjebak di dalam reruntuhan gedung apartemen.