Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Trump Vs FBI: Diplomat Demokrat Disebut Pembohong Besar

Reporter

Editor

Budi Riza

image-gnews
Presiden Donald Trump.  REUTERS/Kevin Lamarque
Presiden Donald Trump. REUTERS/Kevin Lamarque
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menyerang sejumlah tokoh politik, penegak hukum dan intelejen, termasuk anggota DPR AS, Adam Schiff, dalam cuitannya pada Senin, 5 Februari 2018.

Trump juga terlihat mencoba mengecilkan peran Schiff, yang menjadi motor dari Partai Demokrat untuk mempublikasikan memo dukungan kepada FBI. Dukungan itu merupakan bantahan atas memo Partai Republik, yang menyerang FBI dan didukung Trump lewat deklasifikasi, pada pekan lalu.

Baca: Trump Mengklaim Memo FBI Bersihkannya dari Kolusi Rusia

 

"Adam Schiff kecil, yang mati-matian berusaha mengejar jabatan lebih tinggi, merupakan salah satu pembohong terbesar dan pembocor informasi di Washington, bersama Comey, Warner, Brennan, dan Clapper! Adam meninggalkan pertemuan tertutup komite untuk membocorkan informasi rahasia. Harus dihentikan!," kata Trump lewat akun Twitter @realdonaldtrump.

Baca: Trump Vs FBI: Proses Investigasi Dipolitisasi untuk Demokrat

James Comey merupakan bekas direktur FBI, yang diberhentikan Trump. John Brennan merupakan bekas direktur CIA, dan James Clapper adalah bekas direktur Intelejen Nasional AS. Baik Comey, Brennan dan Clapper berseberangan secara terbuka dengan Trump, yang menuding ketiganya sebagai pembocor berbagai informasi rahasia negara, yang memojokkan Trump, kepada media massa.

Lewat akun Twitter @RepAdamSchiff, Schiff menjawab tudingan Trump bahwa dia adalah seorang pembohong besar dan pembocor informasi rahasia negara.

"Pak Presiden, saya lihat pagi Anda sibuk dengan "Waktu Eksekutif". Daripada mencuit pencemaran bohong, rakyat Amerika akan menghargai jika Anda mematikan Tv dan membantu solusi krisis pendanaan, melindungi para imigran Dreamer atau... mengerjakan yang lain apapun juga itu," kata Schiff.

Schiff merupakan tokoh Demokrat di DPR AS dan menjadi anggota Komite Intelijen DPR AS. Dia mempelopori dokumen memo buatan Demokrat untuk mendukung Biro Investigasi Federal AS (FBI) dalam menjalankan tugasnya menginvestigasi dugaan kolusi antara tim kampanye Trump dengan Rusia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Memo Demokrat ini berisi poin-poin bantahan atas memo Partai Republik, yang dipublikasikan pekan lalu atas dukungan Trump, yang melakukan deklasifikasi atas dokumen rahasia itu.

Memo Republik menyatakan FBI melakukan investigasi yang bias dan menguntungkan Demokrat. Ini karena FBI memeriksa penasehat kampanye Trump Carter Page dengan menggunakan informasi dari dokumen buatan bekas mata-mata Inggris, Christopher Steele, yang dibayar oleh GPS Fusion.

Fusion merupakan lembaga riset yang dibayar Komite Nasional Demokrat, yang dibentuk Partai Demokrat, dan mengusung HillaryClinton sebagai kandidat Presiden AS 2016 melawan Trump.

Trump memiliki waktu sekitar lima hari sejak menerima dokumen memo Demokrat pada Senin malam waktu setempat untuk memutuskan apakah menyetujui publikasi memo itu dengan mendeklasifikasinya.

Dalam wawancara dengan ABC News, Schiff juga mensinyalir adanya kerja sama antara politikus Partai Republik dan Gedung Putih dalam mendeklasifikasi memo Republik, yang berisi kecaman atas FBI. Petinggi FBI telah menyatakan berkeberatan atas publikasi dokumen memo rahasia Partai Republik itu. Namun Trump mengabaikan keberatan ini dengan mengatakan rakyat Amerika berhak tahu.

Dalam cuitan lanjutannya, Trump memuji Ketua Komite Intelijen Partai Republik, Devin Nunes, yang berani mempublikasikan dokumen rahasia soal investigasi FBI itu.

"Wakil rakyat Devin Nunes, orang yang memiliki nyali besar, suatu waktu nanti bakal dikenang sebagai Pahlawan Besar Amerika karena berani mengekspos dan bertahan atas berbagai serangan," kata Trump lewat akun Twitternya.

Nunes menuding Demokrat sebagai pembocor berbagai informasi keamanan nasional rahasia yang dibahas di Komite Intelijen DPR AS. "Ketika kami sudah mendapatkan banyak fakta, kami akan mencari jalan untuk membuat rakyat Amerika tahu apa yang terjadi," kata Nunes dalam acara televisi Fox & Friends. Nunes merupakan pendukung Trump di kongres.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

5 hari lalu

Seseorang terbakar di luar gedung pengadilan tempat persidangan pidana uang tutup mulut mantan Presiden AS Donald Trump sedang berlangsung, di New York, AS, 19 April 2024, dalam tangkapan layar yang diambil dari sebuah video. Reuters TV via REUTERS
Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

Seorang pria membakar dirinya di luar gedung pengadilan New York tempat persidangan uang tutup mulut bersejarah Donald Trump.


Sejarah FBI dan Apa Saja Tugas-tugasnya

7 hari lalu

Logo Biro Investigasi Federal terlihat di markas besar FBI di Washington, AS, 14 Juni 2018. REUTERS/Yuri Gripas
Sejarah FBI dan Apa Saja Tugas-tugasnya

FBI mengatakan bahwa pihaknya sudah membuka penyelidikan kriminal atas runtuhnya jembatan Baltimore.


FBI Buka Penyelidikan Ambrolnya Jembatan Baltimore, Begini Cara Mereka Bekerja

8 hari lalu

Pemandangan udara dari kapal kargo Dali yang menabrak Jembatan Francis Scott Key, menyebabkannya runtuh di Baltimore, Maryland, AS, 26 Maret 2024. Maryland National Guard/Handout via REUTERS
FBI Buka Penyelidikan Ambrolnya Jembatan Baltimore, Begini Cara Mereka Bekerja

Agen FBI melakukan penyelidikan dengan menaiki kapal kargo Dali atas izin pengadilan terhadap kasus jembatan Francis Scott Key atau Jembatan Baltimore


FBI Buka Penyelidikan Kriminal atas Runtuhnya Jembatan Baltimore

9 hari lalu

Kapal kargo Dali yang menabrak Jembatan Francis Scott Key hingga runtuh, di Baltimore, Maryland, AS, 27 Maret 2024. REUTERS/Mike Segar
FBI Buka Penyelidikan Kriminal atas Runtuhnya Jembatan Baltimore

FBI mengatakan pada Senin pihaknya membuka penyelidikan kriminal atas runtuhnya jembatan Baltimore


Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

14 hari lalu

Kandidat presiden dari Partai Republik dan mantan Presiden AS Donald Trump pada  malam pemilihan pendahuluan presiden New Hampshire, di Nashua, New Hampshire, AS, 23 Januari 2024. REUTERS/Mike Segar
Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

Bekas Presiden AS Donald Trump menolak undangan Presiden Volodymyr Zelensky untuk menyambangi Ukraina.


Trump: Kehormatan bagi Saya Masuk Penjara karena Melanggar Perintah Pembungkaman

17 hari lalu

Mantan Presiden AS Donald Trump meninggalkan pengadilan Kriminal Manhattan setelah sidang dalam persidangan uang tutup mulut yang akan datang, di New York City, AS, 25 Maret 2024. Curtis Means/Pool via REUTERS
Trump: Kehormatan bagi Saya Masuk Penjara karena Melanggar Perintah Pembungkaman

Trump telah mengaku tidak bersalah atas 34 dakwaan pemalsuan catatan bisnis dan menyangkal pernah bertemu dengan Stormy Daniels.


Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

21 hari lalu

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg pergi setelah konferensi persnya, menjelang KTT NATO, di Vilnius, Lithuania, 10 Juli 2023. REUTERS/Yves Herman
Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

Sekjen NATO mendesak Amerika Serikat tetap bersatu dengan Eropa, meski seandainya Donald Trump kembali berkuasa di Gedung Putih


Trump Dikabarkan Baru-baru Ini Berbicara dengan Mohammed bin Salman

21 hari lalu

Presiden Donald Trump menyambut kedatangan Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman di Gedung Putih, Washington, Amerika Serikat, 20 Maret 2018. Lawatan Mohammed bin Salman diperkirakan akan berbicara soal ancaman Iran, termasuk pengaruh dan pengembangan program nuklir Negeri Mullah itu. (AP Photo/Evan Vucci)
Trump Dikabarkan Baru-baru Ini Berbicara dengan Mohammed bin Salman

Arab Saudi adalah tempat yang dikunjungi Trump setelah dilantik sebagai Presiden AS pada 2017.


Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

26 hari lalu

Foto kombinasi Joe Biden dan Donald Trump. REUTERS/Mark Makela dan Tom Brenner
Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, menyindir Donald Trump, yang akan menjadi pesaingnya lagi dalam pemilihan presiden AS yang akan datang pada bulan November.


Trump Minta Israel Akhiri Perang di Gaza, Ini Alasannya

30 hari lalu

Presiden AS Donald Trump dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berjabat tangan setelah pidato Trump di Museum Israel di Yerusalem 23 Mei 2017. [REUTERS / Ronen Zvulun / File Foto]
Trump Minta Israel Akhiri Perang di Gaza, Ini Alasannya

Sebagai sekutu paling loyal, Donald Trump memperingatkan Israel untuk mengakhiri perangnya di Gaza.