TEMPO.CO, Jakarta - Serangan militan Taliban ke Hotel Intercontinental di ibu kota Afganistan, Kabul, Januari 2018, yang menewaskan sedikitnya 22 orang menyisahkan cerita pilu.
Seorang saksi mata yang juga karyawan hotel tersebut mengatakan kepada kantor berita AFP seperti dikutip Times Now, Taliban memerintahkan kaum militannya menghabisi seluruh warga asing yang berada di penginapan mewah di Kabul.
Baca: Serangan Bom Taliban di Afganistan, 40 Tewas
Dalam aksinya, kata saksi mata, para penyerang membawa senjata laras panjang dan sebagian melilitkan bom bunuh diri di tubuhnya. Sementara itu, para tamu yang bersembunyi di balik pilar hotel atau kamar diberondong dengan senapan otomatis.
"Mereka mengatakan, bunuh warga asing," kata pegawai hotel berusia 20 tahunan yang mengaku bernama Hasbullah kepada AFP di rumah sakit.Sejumlah pria bersenjata menyerang Hotel Inter- Continental di Kabul, Afganistan.[Mohammad Ismail/Reuters]
Dia mengatakan, saat penyerangan, dia bersembunyi di kamar lantai lima dan mendengarkan percakapan para pria bersenjata yang sedang menggeledah setiap kamar sambil membuka paksa pintu kamar serta membunuh orang yang di dalamnya. Dalam aksinya itu, mereka membunuh sedikitnya 14 warga asing.
"Mereka tidak mau membunuh warga Afganistan," kata pejabat keamanan yang tak bersedia disebutkan namanya kepada AFP. "Senjata dan peluru mereka arahkan hanya untuk orang asing," kata saksi mata lainnya yang menguraikan bahwa beberapa warga asing kepalanya dipenggal.
Juru bicara Menteri Kesehatan Afganistan Waheed Majroh mengatakan, 22 mayat dibawah ke rumah sakit di Kabul. "Beberapa korban tewas dalam kondisi terbakar parah, sehingga perlu tes DNA untuk mengenali mereka," ucapnya seperti dilaporkan Times Now.Serangan terhadap sebuah hotel di Afganistan pada 2011. [Reuters]
Menurut laporan media, sedikitnya tujuh warga Ukraina di antara warga asing yang tewas dihabisi Taliban. "Banyak warga Ukraina bekerja sebagai teknisi perhubungaan udara di Afganistan. Seluruh korban tewas itu bekerja di maskapai penerbangan Kam Air dan tinggal di Hotel Intercontinental," kata Duta Besar Ukraina untuk Tajikistan dan Afganistan, Viktor Nikitiuk kepada televisi Ukraina, 112.
Baca: Serangan ke Hotel di Afganistan, 2 Tewas
Times Now dalam laporannya menyebutkan, selain warga Ukraina, seorang warga Jerman dan Kazakhstan juga tewas oleh militan Taliban di Afganistan.