TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Irak memasukkan putri tertua mendiang Saddam Hussein, Raghad, ke dalam daftar orang yang paling dicari alias buronan bersama 59 orang lainnya.
Menurut laporan Al Jazeera, Senin, 5 Februari 2018, sebanyak 60 orang dicurgiai terlibat dalam gerakan bersenjata bersama ISIS, Al Qaeda atau Partai Baath. Daftar tersebut, sebagaimana diperlihatkan kantor berita AFP, termasuk nama putri Saddam, Rahghad, yang sekarang tinggal di Yordania.
Baca: Irak Gempur Kota Saddam Hussein dengan Roket dan Mortir
Sejumlah tim forensik Irak menggali tubuh yang diduga tentara Syiah yang dikuburkan secara masal oleh Negara Islam (ISIS) di komplek mantan Presiden Irak Saddam Hussein di Tikrit, 6 April 2015. Tim forensik Irak menggali 12 jenazah yang ditemukan dari kuburan masal yang diduga memiliki 1.700 tentara yang dibantai oleh Negara Islam (ISIS) pada musim panas lalu. REUTERS/Stringer
Dari 60 daftar nama yang dicari pemerintah Irak terdiri dari 28 milisi ISIS, 12 dari Al Qaeda dan 20 lainnya anggota Partai Baath. Selain nama, dalam daftar tersebut dinyatakan secara detail peran yang mereka mainkan dalam organisasi itu. Mereka dituding melakukan kejahatan sesuai dengan peran masing-masing.
"Seluruhnya warga Irak, kecuali Maan Bashour, seorang pria Libanon yang dituduh merekrut sejumlah orang untuk perang di Irak," tulis Al Jazeera, Senin.Seorang anggota pasukan khusus Irak berdiri di samping kontainer berisi gas mustard yang ditemukan di gudang senjata milik ISIS di sisi timur Mosul, Irak, 28 Januari 2017. Isi gudang senjata tersebut adalah puluhan roket peninggalan mantan diktator Irak Saddam Hussein dan gas mustard. AP Photo/Khalid Mohammed
Di antara daftar buron termasuk sejumlah anggota senior kelompok tersebut antara lain Fawaz Mohammad Mutlaq, bekas pejabar senior paramiliter Fedayeen pendukung Saddam. Belakangan, dia menjadi anggota Dewan Militer ISIS.
Baca: Hukuman Mati Saddam Tak Mengejutkan Indonesia
Adapun Abu Bakr al-Baghdadi, kata pejabat senior Irak yang tak bersedia disebutkan namanya kepada AFP, tidak termasuk ke dalam daftar buronan.