Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Utusan Khusus PBB untuk Myanmar: Indikasi Kuat Militer Genosida

Reporter

Editor

Budi Riza

image-gnews
Pengungsi Muslim Rohingya menonton video kuburan massal Gu Dar Pyin di dalam tenda di kamp pengungsi Kutupalong, Bangladesh, 14 Januari 2018. Seorang saksi menyaksikan lebih dari 200 tentara menghancurkan desa Gu Dar Pyin di siang hari. Tentara itu mencari rumah warga Muslim dan puluhan tetangga mereka kaum Budha dengan menggunakan penutup wajah mengambil harta benda Rohingya dan memasukkannya ke dalam sekitar 10 kereta dorong. (AP Photo)
Pengungsi Muslim Rohingya menonton video kuburan massal Gu Dar Pyin di dalam tenda di kamp pengungsi Kutupalong, Bangladesh, 14 Januari 2018. Seorang saksi menyaksikan lebih dari 200 tentara menghancurkan desa Gu Dar Pyin di siang hari. Tentara itu mencari rumah warga Muslim dan puluhan tetangga mereka kaum Budha dengan menggunakan penutup wajah mengambil harta benda Rohingya dan memasukkannya ke dalam sekitar 10 kereta dorong. (AP Photo)
Iklan

TEMPO.CO, Seoul - Utusan khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Myanmar, Dr Yanghee Lee, mengatakan operasi militer Myanmar terindikasi kuat sebagai genosida dan kejahatan atas kemanusiaan terhadap warga minoritas Muslim etnis Rohingya.

Lee mengunjungi Bangladesh dan mewawancarai sekitar seratus warga pengungsi Rohingya di perbatasan Bangladesh.

Citra satelit inframerah yang dirilis oleh DigitalGlobe, menunjukkan gambaran umum dari desa Gu Dar Pyin, Myanmar, 26 Mei 2017. Associated Press telah mengkonfirmasi lebih dari lima kuburan massal telah ditemukan di desa Myanmar, Gu Dar Pyin, melalui beberapa wawancara dengan lebih dari dua lusin orang yang selamat di kamp pengungsi Bangladesh. (DigitalGlobe via AP)

Baca: Myanmar Membantah 5 Kuburan Massal Warga Rohingya, Klaim Teroris

 
 

“Tindakan militer Myanmar merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan,” kata Lee dalam jumpa pers di Seoul, Korea Selatan, seusai bertemu para pengungsi Rohingya di Bangladesh, seperti dilansir media Business Insider Kamis, 1 Februari 2018. Berita ini juga dilansir oleh Express dan ABC News.

Baca: Kisah Horor Penemuan 5 Kuburan Massal Rohingya di Myanmar

Saat ditanya apakah dia mendapat informasi mengenai lima kuburan massal warga Rohingya di negara bagian Rakhine, Myanmar utara, Lee mengatakan dia tidak mendapat informasi spesifik soal itu. “Namun, Anda bisa melihat ada pola di sini.”

Lee mendatangi kamp pengungsi di perbatasan Bangladesh, yang mayoritas terdapat di daerah Cox Bazar.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Lee mengatakan pemerintah Myanmar harus bersikap tegas terhadap isu pelanggaran Hak Asasi Manusia ini. “Myanmar harus menyingkirkan beban moral soal apakah melakukan atau tidak melakukan. Jika terbukti mereka melakukan, harus ada pertanggung-jawaban,” kata Lee.

“Tidak boleh ada fakta yang tidak diungkap karena para korban, dan keluarganya benar-benar berhak untuk mendapatkan jawaban.”

Lee juga mendukung Tim Pencari Fakta bentukan PBB dan akses bagi media internasional untuk mengungkap tindakan militer Myanmar dan milisinya saat menggelar operasi militer di negara bagian Rakhine, yang menjadi tempat populasi Rohingya.

Seperti diberitakan, militer Myanmar dan milisi Budha garis keras menggunakan serangan kelompok separatis Rohingya pada pertengahan Agustus 2017 sebagai alasan untuk menggelar operasi militer di negara bagian Rakhine itu.

Militer Myanmar dan milisi menyerang desa dan rumah-rumah warga etnis minoritas Rohingya, membunuh warga lelaki, perempuan dan balita, dan mengusir warga yang ketakutan dari tempat tinggalnya.

Militer Myanmar dan pendukugnya menyebut warga etnis Rohingya sebagai warga Bengali, yang dibawa Inggris ke negara itu pada era kolonial.

Media yang menjadi corong pemerintah Myanmar, seperti diberitakan Straits Times, telah membantah lima kuburan massal di Rakhine sebagai kuburan warga sipil. Militer menyebut para korban sebagai 19 teroris yang menyerang petugas keamanan. Sementara berdasarkan laporan media AP, korban yang selamat bercerita tentara Myanmar mengubur warga Rohingya yang tewas dan menaburi zat asam untuk menghilangkan identitas dan barang bukti di lokasi.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Dubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia

8 jam lalu

Duta Besar RI untuk Federasi Rusia, Jose Tavares. ANTARA/HO-KBRI Moskow.
Dubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia

BUMN energi nuklir Rusia, Rosatom, telah sejak lama menawarkan kerja sama pengembangan PLTN ke Indonesia


Apa Itu Resolusi PBB, Macam dan Dampaknya bagi Negara Anggota

2 hari lalu

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi berbicara dalam Sidang Majelis Umum PBB yang membahas konflik Israel Palestina di New York, Amerika Serikat pada Kamis 26 Oktober 2023. Foto: Kemlu RI
Apa Itu Resolusi PBB, Macam dan Dampaknya bagi Negara Anggota

Berikut adalah pengertian resolusi PBB, sifat dan dampaknya bagi negara-negara anggota


Fadli Zon Dorong Perdamaian Myanmar

2 hari lalu

Fadli Zon Dorong Perdamaian Myanmar

Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI, Fadli Zon, memimpin pertemuan bilateral yang penting dengan Delegasi Parlemen Myanmar dalam Pengasingan di Sidang Parlemen Dunia (IPU) di Jenewa, Swiss.


Bentrok di Rakhine, MER-C Minta Rumah Sakit Tak Diusik Pihak Bertikai Myanmar

3 hari lalu

Seorang pria memegang perangkat rakitan selama protes menentang kudeta militer, di Yangon, Myanmar, Sabtu, 27 Maret 2021. REUTERS / Stringer
Bentrok di Rakhine, MER-C Minta Rumah Sakit Tak Diusik Pihak Bertikai Myanmar

Ketua Presidium MER-C berharap Rumah Sakit Indonesia di Rakhine menjadi tempat netral di tengah konflik bersenjata Myanmar.


Junta Myanmar: Pemilu Berikutnya Mungkin Tak Diselenggarakan secara Nasional

3 hari lalu

Pemimpin junta Myanmar Jenderal Min Aung Hlaing, yang menggulingkan pemerintah terpilih melalui kudeta pada 1 Februari 2021, memimpin parade tentara pada Hari Angkatan Bersenjata di Naypyitaw, Myanmar, 27 Maret 2021. REUTERS/Stringer
Junta Myanmar: Pemilu Berikutnya Mungkin Tak Diselenggarakan secara Nasional

Junta Myanmar mengumumkan bahwa pemilu Myanmar berikutnya berpotensi tak diselenggarakan secara nasional.


Islamofobia: Menelusuri Pandangan Ini di Barat dan Indonesia

4 hari lalu

Seminar Nasional Fakultas Ushuluddin, UIN Syarif Hidayatullah bertema Islamophobia Within Muslim and Islamiphobia Without Islam: Kebencian atas Muslim dan Islam, antara Asumsi, Fakta dan Prasangka, pada Senin, 25 Maret 2024. TEMPO/Bram Setiawan
Islamofobia: Menelusuri Pandangan Ini di Barat dan Indonesia

Kata Islamofobia sudah lama menjadi sorotan para akademikus dan pemerhati studi Islam


PBB: 5,5 Juta Warga Haiti Butuh Bantuan Kemanusiaan

7 hari lalu

Orang-orang berjalan melewati mobil yang rusak di lingkungan Carrefour Feuilles, yang sepi karena kekerasan geng, di Port-au-Prince, Haiti 19 Maret 2024. REUTERS/Ralph Tedy Erol
PBB: 5,5 Juta Warga Haiti Butuh Bantuan Kemanusiaan

PBB melaporkan bahwa 5,5 juta dari total 11,4 juta orang yang tinggal di Haiti membutuhkan bantuan kemanusiaan. 3 juta di antaranya adalah anak-anak


PBB Luncurkan Buku Kisah Nyata Upaya Mencapai SDGs.

7 hari lalu

Kepala Perwakilan PBB di Indonesia Valerie Julliand (kanan) bersama Vivie Yulaswati Deputi Menteri di Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam BAPPENAS (kiri) menghadiri peluncuran buku
PBB Luncurkan Buku Kisah Nyata Upaya Mencapai SDGs.

PBB meluncurkan "Those Not Left Behind", buku berisi 22 kisah nyata tentang upaya mencapai SDGs.


Tim Independen yang Usut Tuduhan Israel terhadap UNRWA Serahkan Laporan ke PBB

8 hari lalu

Sebuah truk, bertanda logo Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB (UNRWA), menyeberang ke Mesir dari Gaza, di perbatasan Rafah yang melintasi antara Mesir dan Jalur Gaza, selama gencatan senjata sementara antara Hamas dan Israel, di Rafah, Mesir, 27 November , 2023. REUTERS/Amr Abdallah Dalsh
Tim Independen yang Usut Tuduhan Israel terhadap UNRWA Serahkan Laporan ke PBB

Kelompok peninjau independen telah menyerahkan laporan sementara kepada Sekjen PBB mengenai tuduhan Israel terhadap UNRWA.


Kapal Tenggelam, Puluhan Pengungsi Rohingya Diselamatkan Nelayan Aceh dan Tim SAR

8 hari lalu

Dua orang anak bermain di lokasi  kapal mengangkut imigran etnis Rohingya yang mendarat di pantai desa  Ie Meule, kecamatan Suka Jaya, Pulau Sabang, Aceh, Sabtu 2 Desember 2023.  Sebanyak 139 imigran etnis Rohingya terdiri dari laki laki,  perempuan dewasa dan anak anak menumpang kapal kayu kembali mendarat di Pulau Sabang, sehingga total jumlah imigran di Aceh tercatat  sebanyak 1.223 orang. ANTARA FOTO/Ampelsa
Kapal Tenggelam, Puluhan Pengungsi Rohingya Diselamatkan Nelayan Aceh dan Tim SAR

Nelayan Indonesia dan tim SAR pada Rabu 20 Maret 2024 berjuang menyelamatkan puluhan warga Rohingya setelah air pasang membalikkan kapal mereka