TEMPO.CO, Jakarta - Putra tertua mendiang pemimpin revolusi Kuba Fidel Castro, Fidel Castro Diaz-Balart, bunuh diri pada Kamis, 1 Februari 2018, karena depresi.
Ilmuwan nuklir yang dikenal dengan sebutan "Fidelito" atau "Fidel Kecil" mirip sekali dengan ayahnya, sempat dirawat di rumah sakit beberapa kali. Selanjutnya, dia berobat jalan.
Baca: Abu Fidel Castro Dikubur Dekat Pahlawan Kuba
Fidel Castro Diaz-Balart (kanan). REUTERS/Alexandre Meneghini/File Photo
"Castro Diaz-Balart sempat mendapatkan kunjungan dan perawatan dokter beberapa bulan ini karena depresi sebelum dia bunuh diri," situs berita Cubadebate melaporkan seperti dikutip kantor berita Reuters, Jumat, 2 Februari 2018.
Pria tinggi dan berjenggot yang meninggal pada usia 68 tahun itu adalah putra Fidel Castro dari istri pertamanya, Mirta Diaz-Balart. "Pasangan Fidel Castro dan Mirta Diaz-Balart dikarunia satu orang anak," tulis CNN.
Pasangan ini bercerai sebelum Castro mengambil kekuasaan di Kuba. Adapun kerabat Diaz-Balart hidup di pengasingan untuk melakukan perlawanan terhadap Castro dari Miami, Amerika Serikat.Fidel Castro Diaz-Balart. AP
Sesaat setelah Castro berkuasa di Kuba, ibunya mengirim Fidelito mengunjungi ayahnya, namun semenjak itu dia tak kembali ke Miami. Kerabat ibunya mengatakan bahwa Fidelito diculik oleh Castro.
Baca: Masa Castro Pimpin Kuba Berakhir 2018
Fidelito belajar di Uni Soviet sebelum menjadi Rusia dan menikah dengan perempuan Rusia. Dia memimpin program nuklir di Kuba namun tak lama dipecat ayahnya. Ketika pamannya, Raul Castro, terpilih menjadi Presiden Kuba pada 2008, Fidelito diangkat sebagai penasihat ilmu pengetahuan dan mulai sering tampil di depan publik.