Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Amerika Serikat: Kuburan Massal Rohingya di Myanmar Mengganggu

image-gnews
Pengungsi muslim Rohingya, Mohammad Karim, 26 tahun,menunjukkan sebuah rekaman video kuburan massal Gu Dar Pyin, Myanmar, di kamp pengungsi Kutupalong, Bangladesh. [Photo: AP]
Pengungsi muslim Rohingya, Mohammad Karim, 26 tahun,menunjukkan sebuah rekaman video kuburan massal Gu Dar Pyin, Myanmar, di kamp pengungsi Kutupalong, Bangladesh. [Photo: AP]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat mengaku sangat terganggu dengan laporan temuan kuburan massal di negara bagian Rakhine, Myanmar. Laporan itu menyebutkan, militer terlibat dalam pembunuhan minoritas muslim Rohingya.

Kantor berita Associated Press sebelumnya telah mengkonfirmasi mengenai keberadaan lima kuburan massal yang tak pernah dilaporkan di Desa Gu Dar Pyin, Myanmar, melalui serangkaian wawancara dengan korban selamat di kamp pengungsi Bangladesh serta menyaksikan bukti rekaman video.

Baca: Myanmar Mendadak Larang PBB Masuk, Dipicu Temuan Kuburan Massal?

Jenazah pengungsi Rohingya ditemukan di dalam hutan perbatasan Malaysia dengan Thailand. [Photo: Reuters]

"Kami benar-benar sangat terganggu dengan laporan keberadaan kuburan massal di Myanmar," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat, Heather Nauert, kepada wartawan di Washington.

"Kami perlu hati-hati menyaksikan semua ini. Kami fokus pada pemberian bantuan untuk memastikan siapa yang bertanggung jawab atas pelanggaran hak asasi manusia ini," ucapnya.

Sementara itu juru bicara PBB, Stephane Dujarric, mengatakan bahwa laporan tersebut sangat mengganggu dan meminta kepada Myanmar memberikan akses ke lokasi temuan kuburan massal tersebut.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"PBB sangat menaruh perhatian terhadap kemungkinan terjadinya pembunuhan massal," ujarnya seperti dikutip The Guardian.Tim forensik memeriksa tengkorak kepala manusia yang diambil dari kuburan massal yang berada dalam hutan dekat perbatasan Malaysia di Thailand, 2 Mei 2015. Sekitar 30 kuburan yang digali didiga imigran dari Myanmar dan Bangladesh. REUTERS/Damir Sagolj

Pemerintah Myanmar berkali-kali mengelak bahwa kuburan massal seperti di Gu Dar Pyin tidak pernah ada. Myanmar hanya mengakui satu kuburan massal berisi 10 teroris di Desa Inn Din.

Baca: Pertama Kali, Militer Myanmar Akui Bunuh 10 Etnis Rohingya

Tetapi laporan AP memperlihatkan militer Myanmar membantai penduduk sipil dan memasukkannya ke dalam kuburan massal berisi puluhan orang. Aksi sadis serdadu Myanmar itu dibenarkan oleh sejumlah korban selamat sebagaimana mereka katakan kepada wartawan yang dikutip oleh situs berita Independent.ie.

Menurut para korban selamat, anggota militer Myanmar itu membantai tidak hanya dengan senapan, pisau, peluncur roket dan granad, tetapi mereka juga menggunakan sekop untuk menggali lubang serta air keras untuk membakar wajah dan tangan sehingga mayat tidak bisa dikenali.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Fakta-fakta Penemuan Kuburan Massal 300 Mayat di Rumah Sakit di Gaza

56 menit lalu

Petugas menguburkan warga Palestina yang tewas dalam serangan Israel, setelah jenazah mereka dibebaskan oleh Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di kuburan massal di Rafah, di Jalur Gaza selatan, 30 Januari 2024. Lusinan warga Palestina yang tidak diketahui identitasnya dimakamkan di pemakaman massal di Gaza setelah pemerintah Israel menyerahkan jenazah yang mereka simpan di Israel. REUTERS/Mohammed Salem
Fakta-fakta Penemuan Kuburan Massal 300 Mayat di Rumah Sakit di Gaza

300 mayat ditemukan dalam kondisi terikat di rumah sakit di Gaza. Di antara mayat itu adalah wanita dan anak-anak.


Kelompok Yahudi Memprotes Pengiriman Senjata AS ke Israel

1 jam lalu

Petugas kepolisian menahan pengunjuk rasa pro-Palestina di Universitas Texas, selama konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Austin, Texas, AS 24 April 2024. REUTERS/Nuri Vallbona
Kelompok Yahudi Memprotes Pengiriman Senjata AS ke Israel

Ribuan pengunjuk rasa ikut protes yang dimpimpin kelompok-kelompok Yahudi untuk perdamaian di Brooklyn, New York, mendesak AS berhenti kirim senjata ke Israel.


Antony Blinken Minta Beijing Beri Kesetaraan Kesempatan untuk Pengusaha Amerika di Cina

2 jam lalu

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken bertemu dengan Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi di Departemen Luar Negeri di Washington, AS, 26 Oktober 2023. REUTERS/Sarah Silbiger
Antony Blinken Minta Beijing Beri Kesetaraan Kesempatan untuk Pengusaha Amerika di Cina

Antony Blinken menyerukan pada Cina agar memberikan kesempatan yang sama pada para pelaku bisnis dari Amerika Serikat di Cina.


Benjamin Netanyahu Desak Protes Pro-Palestina di Kampus-kampus Amerika Serikat Dihentikan

3 jam lalu

Petugas kepolisian bentrok dengan pengunjuk rasa pro-Palestina di Universitas Texas, selama konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Austin, Texas, AS 24 April 2024. REUTERS/Nuri Vallbona
Benjamin Netanyahu Desak Protes Pro-Palestina di Kampus-kampus Amerika Serikat Dihentikan

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan "masih banyak yang harus dilakukan" untuk menghentikan protes pro-Palestina di kampus-kampus AS.


Kedubes: Rusia Jadi Lebih Kuat di Bawah Sanksi Barat

19 jam lalu

Rusia Balas Sanksi Amerika Serikat dan Uni Eropa
Kedubes: Rusia Jadi Lebih Kuat di Bawah Sanksi Barat

Kedutaan Besar Rusia untuk Indonesia mengatakan industri Rusia kini menjadi lebih kuat meski banyak disanksi oleh Barat.


Rusia Menilai AS Buka Kedoknya dengan Veto Permohonan Palestina Jadi Anggota PBB

21 jam lalu

Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan berbicara kepada anggota Dewan Keamanan dalam pertemuan untuk mengatasi situasi di Timur Tengah, termasuk masalah Palestina, di markas besar PBB di New York City, New York, AS, 18 April 2024. REUTERS /Eduardo Muno
Rusia Menilai AS Buka Kedoknya dengan Veto Permohonan Palestina Jadi Anggota PBB

Perwakilan Rusia menilai Amerika Serikat menunjukkan sikap aslinya dengan memveto permintaan Palestina untuk menjadi anggota PBB.


Presiden Tsai Ing-wen Gembira Amerika Serikat Kucurkan Bantuan Militer ke Taiwan

23 jam lalu

Presiden Taiwan, Tsai Ing-wen menyampaikan sambutan saat peluncuran kapal selam Narwhal di Kaohsiung, Taiwan, 28 September 2023. Program kapal selam dalam negeri memanfaatkan keahlian dan teknologi dari beberapa negara - sebuah terobosan bagi Taiwan yang terisolasi secara diplomatis. REUTERS/Carlos Garcia Rawlins
Presiden Tsai Ing-wen Gembira Amerika Serikat Kucurkan Bantuan Militer ke Taiwan

Tsai Ing-wen gembira Kongres Amerika Serikat meloloskan paket bantuan asing, di mana Taiwan masuk dalam daftar yang berhak mendapat bantuan


Ini Negara dengan Internet Tercepat di Dunia, Indonesia Urutan ke Berapa?

23 jam lalu

Ilustrasi orang menggunakan smartphone atau handphone. Freepik
Ini Negara dengan Internet Tercepat di Dunia, Indonesia Urutan ke Berapa?

Speedtest Global Index Ookla membuat peringkat kecepatan Internet di 142 negara per Maret 2024. Indonesia kalah dari Kamboja.


Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

23 jam lalu

Tentara berdiri di samping kendaraan militer ketika orang-orang berkumpul untuk memprotes kudeta militer, di Yangon, Myanmar, 15 Februari 2021. REUTERS/Stringer/File Photo
Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

Tentara Pembebasan Nasional Karen memutuskan menarik pasukannya dari perbatasan Thailand setelah serangan balasan dari junta Myanmar.


Israel Mulai Sedikit Longgarkan Akses Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

1 hari lalu

Tentara Israel berdiri di perbatasan dengan Gaza, ketika truk bantuan yang membawa pasokan kemanusiaan menunggu untuk memasuki Gaza melalui Gerbang 96, pintu masuk yang baru dibuka memungkinkan akses lebih cepat ke Gaza utara, di Israel, 21 Maret 2024. REUTERS/Amir Cohen
Israel Mulai Sedikit Longgarkan Akses Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

Israel sudah mengambil sejumlah langkah penting dalam beberapa pekan terakhir dengan mengizinkan bantuan kemanusiaan masuk Gaza.