Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Batas Akhir Pengungsi Afganistan di Pakistan Habis, Nasib Mereka?

image-gnews
Pakistan telah menjadi rumah bagi 1,38 juta pengungsi Afganistan. [AP]
Pakistan telah menjadi rumah bagi 1,38 juta pengungsi Afganistan. [AP]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Batas akhir keberadaan satu juta lebih pengungsi legal Afganistan di Pakistan telah habis, Rabu, 31 Januari 2018. Nasib mereka sekarang ini belum jelas, tetap tinggal di sana atau harus kembali ke Afganistan.

"Sebagian dari pengungsi Afganistan banyak yang menjadi penduduk tetap di Pakistan," tulis Al Jazeera, Rabu, 31 Januari 2018.

Baca: Pengungsi Afganistan Harus Dipulangkan

Pengungsi Afghanistan berjalan kembali ke rumah mereka di sebuah pemukiman kumuh di pinggiran kota Islamabad, Pakistan, Senin (25/11). Pakistan menjadi tuan rumah bagi sekitar 1,6 juta pengungsi afganistan. AP/Muhammed Muheisen

Al Jazeera melaporkan, nasib para pengungsi Afganistan itu diharapkan dapat dibicarakan dalam pertemuan anggota kabinet federal Pakistan pekan depan.

Sementara itu, Menteri Dalam Negeri Afganistan Wais Ahmad Barmak dan Kepala Dinas Intelijen Mohamed Masoom Stanekzai tiba di ibu kota Pakistan, Islamabad, untuk membicarakan masalah nasib pengungsi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebelumnya, Pakistan telah mendaftar ulang sedikitnya enam kali para pengungsi Afganistan dengan mengeluarkan kartu "Bukti Pendaftaran" sehingga mereka bisa tinggal lebih lama di negeri itu. Namun kondisi ekonomi Pakistan saat ini sedang lesu sehingga terasa berat bila harus menanggung beban lebih dari satu juta pengungsi Afganistan.Sejumlah anak pengungsi Afghanistan bermain di sebidang tanah saat matahari terbenam di pinggiran kota Islamabad, Pakistan, Senin (25/11). 1,6 Juta warga Afganistan mengungsi ke Pakistan dan menjadikan Pakistan sebagai tempat pengungsian terbesar di dunia. AP/Muhammed Muheisen

"Ekonomi Pakistan terbebani oleh kehadiran pengungsi Afganistan sejak lama. Kami sudah tak sanggup lagi menanggungnya," bunyi pernyataan pemerintah Pakistan.

Baca: PBB: Jumlah Pengungsi di Seluruh Dunia Mencapai 65 Juta  

Pengungsi telah menjadi pangkal pertengkaran diplomatik antara Pakistan dengan Amerika Serikat dan negara di Asia Selatan lainnya karena mereka dianggap sebagai biang rusuh keamanan.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


10 Negara dengan Biaya Hidup Termurah di Dunia, Indonesia Masuk?

4 hari lalu

Polisi berjalan melewati orang-orang yang mengantri untuk memberikan suara mereka di luar tempat pemungutan suara saat pemilihan umum, di Peshawar, Pakistan, 8 Februari 2024. REUTERS/Fayaz Aziz
10 Negara dengan Biaya Hidup Termurah di Dunia, Indonesia Masuk?

Negara dengan biaya hidup termurah di dunia pada 2024, Pakistan berada di urutan pertama


Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

5 hari lalu

Korban penusukan di Australia. Istimewa
Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

Warga Australia berduka atas kematian lima perempuan dan seorang pria penjaga keamanan pengungsi asal Pakistan.


Jerman Disebut Minta NATO Blokir Embargo Senjata PBB terhadap Israel

15 hari lalu

Annalena Baerbock bersama Armin Laschet  (kanan) dan Olaf Scholz (kiri)  berfoto sebelum debat televisi calon kanselir Jerman di Berlin,  12 September 2021. (Michael Kappeler/Pool via REUTERS)
Jerman Disebut Minta NATO Blokir Embargo Senjata PBB terhadap Israel

Menlu Jerman Annalena Baerbock disebut mendesak NATO untuk memblokir rancangan resolusi PBB yang menyerukan penghentian ekspor senjata ke Israel.


Risiko Genosida di Gaza, Dewan HAM PBB Rancang Resolusi Embargo Senjata Israel

16 hari lalu

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi berbicara dalam Sidang ke-55 Dewan HAM PBB di Jenewa, Swiss, pada Senin 26 Februari 2024. ANTARA/HO-akun X @Menlu_RI
Risiko Genosida di Gaza, Dewan HAM PBB Rancang Resolusi Embargo Senjata Israel

Dewan HAM PBB akan mempertimbangkan rancangan resolusi pada Jumat 5 April 2024 yang menyerukan embargo senjata terhadap Israel.


Asif Ali Zardari Terpilih sebagai Presiden Pakistan, Mengenali Perjalanan Politiknya

39 hari lalu

Presiden Pakistan Asif Ali Zardari. AFP/MUSTAFA OZER
Asif Ali Zardari Terpilih sebagai Presiden Pakistan, Mengenali Perjalanan Politiknya

Asif Ali Zardari mantan suami Benazir Bhutto yang dua kali menjabat perdana menteri Pakistan


Putusan Pengadilan Pakistan: Hukuman Gantung Zulfikar Ali Bhutto Sewenang-wenang

44 hari lalu

Gedung Mahkamah Agung Pakistan di Islamabad, Pakistan. REUTERS/Akhtar Soomro
Putusan Pengadilan Pakistan: Hukuman Gantung Zulfikar Ali Bhutto Sewenang-wenang

44 tahun lalu, Zulfikar Ali Bhutto, ayah Benazir Bhutto, dihukum gantung dengang sewenang-wenang di bawah rezim militer Pakistan Jenderal Zia-ul-Haq.


Partai Sekutu Imran Khan Tak Penuhi Syarat Masuk Parlemen Pakistan

46 hari lalu

Mantan Perdana Menteri Pakistan Imran Khan berhenti sejenak saat berbicara dengan Reuters selama wawancara, di Lahore, Pakistan 17 Maret 2023. REUTERS/Akhtar Soomro/
Partai Sekutu Imran Khan Tak Penuhi Syarat Masuk Parlemen Pakistan

Kandidat independen dari Dewan Sunni Ittehad (SIC) yang didukung partai Imran Khan, yakni Pakistan Tehreek-e-Insaf tak memenuhi syarat masuk parlemen.


Bulog Membeli Beras 300 Ribu Ton dari Thailand dan Pakistan, Tambah Stok Jelang Ramadan

47 hari lalu

Seorang pedagang menjual beras di pasar di Kota Quezon, Filipina pada 6 September 2023. (Xinhua/Rouelle Umali)
Bulog Membeli Beras 300 Ribu Ton dari Thailand dan Pakistan, Tambah Stok Jelang Ramadan

Perum Bulog mengimpor beras sebanyak 300 ribu ton dari Thailand dan Pakistan untuk memperkuat stok pangan nasional menghadapi Ramadan dan Idul Fitri


Dua Partai Dinasti Politik Pakistan Berupaya Membentuk Koalisi

19 Februari 2024

Pendukung partai mantan Perdana Menteri Imran Khan, Pakistan Tehreek-e-Insaf (PTI), berkumpul selama protes menuntut hasil pemilu yang bebas dan adil, di luar kantor komisi pemilihan provinsi di Karachi, Pakistan, 11 Februari 2024. REUTERS/  Akhtar Soomro
Dua Partai Dinasti Politik Pakistan Berupaya Membentuk Koalisi

PML-N dan PPP sedang berupaya membentuk koalisi pemerintahan Pakistan setelah pemilu 2024.


Partai Imran Khan Calonkan Umar Ayub Khan sebagai Kandidat PM Pakistan

16 Februari 2024

Menteri Federal Ketenagalistrikan Omar Ayub Khan. FOTO: TWITTER/ Omar Ayub Khan
Partai Imran Khan Calonkan Umar Ayub Khan sebagai Kandidat PM Pakistan

Umar Ayub Khan, kandidat independen yang didukung oleh Imran Khan, memenangkan 92 kursi dalam pemilu pekan lalu