TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Menteri Perhubungan Israel Katz meresmikan jalan baru yang menghubungkan pemukiman ilegal di sebelah timur kota Tepi Barat Qalqiliya yang diduduki. Jalan yang diresmikan pada Selasa, 30 Januari 2018 itu, diberi nama Nabi Elias, dan hanya untuk digunakan oleh orang Yahudi saja.
"Kami memberi penekanan khusus untuk memajukan perencanaan dan pelaksanaan proyek transportasi strategis di Yudea dan Samaria [Tepi Barat yang diduduki]," kata Katz.
Baca Juga:
Baca: Ini Cara Israel Bangun Mesin Pembunuh Terkuat Sepanjang Sejarah
Katz menjelaskan jalan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah Israel mempromosikan transportasi antara permukiman serta keamanan pemukim Yahudi. Dia menghilangkan fakta bahwa pemukim dan permukiman Israel itu ilegal menurut hukum internasional.
"Jalan ini adalah bagian dari sistem jalan pintas yang sedang kami bangun di seluruh Yudea dan Samaria [Tepi Barat yang diduduki] yang melayani penduduk [pemukim] Yudea dan Samaria dan penduduk seluruh Negara Bagian Israel," ujar Netanyahu seperti dikutip dari Middle East Monitor, Selasa, 31 Januari 2018.
Baca: Mengaku Salah, Israel Boleh Buka Lagi Kedutaan di Yordania
Menurut Katz, membuka jalan bypass merupakan bagian dari perluasan dan reorganisasi jalan yang ada, dan membangun terowongan untuk membuat hubungan Tel Aviv dan Yerusalem menjadi lebih mudah.
Peresmian jalan ini terjadi beberapa minggu setelah Netanyahu berjanji untuk mengalokasikan dana paket keamanan sebagai bagian dari anggaran 2018.
Jalan Nebi Elias akan menghubungkan pemukiman Tepi Barat Tzufim, Alfei Menashe, Ma'ale Shomron, Karnei Shomron, Nofim, Yakir, Emanuel, dan Kedumim dengan kota-kota Israel di Kfar Saba dan Herzliya melalui Route 55.
Baca: Israel: Kami Membunuh 200 Warga Palestina Sejak Akhir 2015
Warga Yahudi mengatakan, jalan pintas itu akan menghindari pusat populasi Palestina, sehingga jalan ini penting untuk keselamatan mereka. Para warga Yahudi Israel mengklaim selama ini mereka kerap mendapat serangan teror saat melintasi jalan-jalan di kota-kota Palestina, termasuk lemparan batu, serangan bom dan penembakan.