Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ini Cara Israel Bangun Mesin Pembunuh Terkuat Sepanjang Sejarah

Reporter

image-gnews
Jurnalis terkemuka Israel ungkap kekejihan rezim zionis menargetkan pembunuhan lawannya
Jurnalis terkemuka Israel ungkap kekejihan rezim zionis menargetkan pembunuhan lawannya
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sejak sebelum berdiri menjadi sebuah negara, Israel ternyata telah mengembangkan mesin pembunuh untuk menargetkan orang penting negara lain yang melawannya.

Hal tersebut terungkap dalam buku karya seorang jurnalis Israel yang diterbitkan baru-baru ini. Rise and Kill First: The Secret History of Israel's Targeted Assassinations ditulis oleh wartawan investigasi Ronen Bergman diterbitkan berdasarkan 1.000 wawancara dan fakta ribuan dokumen.

Menurut Bergman, sejak Perang Dunia II, Bergman menghitung, negara Yahudi dan organisasi paramiliter pra-negara telah membunuh lebih banyak orang daripada negara lain di dunia Barat, sekitar 2.300 operasi pembunuhan yang ditargetkan.

Kebanyakan dari mereka yang terbunuh adalah warga Palestina, selain juga ditujukan untuk orang Mesir , Syria, Iran dan lainnya.

Banyak cerita yang ditawarkan Bergman bukanlah hal baru, namun ia menambahkan detailnya.

Buku setebal 600 halaman tersebut mengungkapkan pembunuhan sebuah organisasi semi bersenjata yang beroperasi sebelum berdirinya rezim Tel Aviv pada 1948.

Menurut Bergman, rezim Israel telah membunuh banyak pemimpin Palestina termasuk menggunakan racun radiasi untuk membunuh mantan Presiden Yasser Arafat.

Baca juga:

Demi Bunuh Arafat, Israel Nyaris Tembak Pesawat Penumpang

Selain itu, empat ilmuwan nuklir Iran juga telah dibunuh rezim Tel Aviv antara 2010 dan 2012.

Studi Bergman juga mengungkapkan bagaimana pembunuhan ilmuwan nuklir Jerman yang bekerja untuk Mesir pada 1950-an dan awal 1960-an serta rincian operasional yang menargetkan ilmuwan Teheran.

"Ini adalah mesin pembunuh yang paling efisien dalam sejarah, banyak di antaranya kemudian diadopsi oleh Amerika Serikat," kata dia, seperti dilansir Washington Post pada 28 Januari 2018.

Kesan umum yang dia berikan adalah mesin pembunuh Israel adalah prajurit cerdas, berdedikasi, benar, dan bersahaja.

Dia mengatakan bahawa mereka terus mencari cara baru yang kreatif untuk mengidentifikasi dan membunuh musuh mereka, meyakinkan diri mereka sendiri bahwa mereka bukan hanya yang terbaik dari apa yang mereka lakukan tapi juga yang paling bermoral.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurutnya, pemimpin Israel telah mengembangkan sebuah reputasi untuk efisiensi yang kejam, dengan menghormati mandat Talmud, "Jika seseorang datang untuk membunuh Anda, bangkit dan membunuhnya terlebih dahulu."

Operasi garis bawah tanah, di belakang musuh, Bergman menulis, menjadi "prinsip inti dari doktrin keamanan Israel. "

Hal itu didasarkan pada kecurigaan akan adanya serangan teror dari negara-negara Arab di sekitar wilayah Israel.

Bergman melukiskan potret mengerikan dari evolusi program pembunuhan tersebut, karena tentara Israel semakin terampil dalam mencapai target mereka dengan bom mobil, bom surat, serangan udara, alat peledak yang terpasang pada mobil, dan bahkan meracuni baklava (makanan penutup).

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ditemukan Kuburan Massal di Khan Younis Gaza, Afrika Selatan Serukan Investigasi

4 jam lalu

Petugas menguburkan warga Palestina yang tewas dalam serangan Israel, setelah jenazah mereka dibebaskan oleh Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di kuburan massal di Rafah, di Jalur Gaza selatan, 30 Januari 2024. REUTERS/Mohammed Salem
Ditemukan Kuburan Massal di Khan Younis Gaza, Afrika Selatan Serukan Investigasi

Afrika Selatan menyerukan pada komunitas internasional agar dilakukan investigasi yang menyeluruh terkait temuan kuburan massal di Gaza


Akui Kecanggihan Teknologi Siber Israel, Konsultan Keamanan Spentera: Risetnya Luar Biasa

5 jam lalu

Direktur Cyber Intelligence PT Spentera, Royke Tobing (paling kiri), saat diskusi bertajuk Ancaman Operasi Intelijen Siber Atas Indonesia, di Jakarta,  Kamis, 25 April 2024. TEMPO/Alif Ilham Fajriadi
Akui Kecanggihan Teknologi Siber Israel, Konsultan Keamanan Spentera: Risetnya Luar Biasa

Mayoritas penyedia layanan software dan infrastruktur teknologi dipastikan memiliki afiliasi ke Israel.


Saat Iran Serang Israel, Begini Pertempuran yang Terjadi di Udara dan Antariksa

6 jam lalu

Sistem anti-rudal beroperasi setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, seperti yang terlihat dari Ashkelon, Israel 14 April 2024. REUTERS/Amir Cohen
Saat Iran Serang Israel, Begini Pertempuran yang Terjadi di Udara dan Antariksa

Jet tempur AS, Prancis, Inggris,dan Yordania ikut turun laga pada malam Iran menyerang Israel secara langsung dan keras.


Kementerian Pertahanan Isreal Dikabarkan Bersiap Menyerang Rafah

7 jam lalu

Asap mengepul setelah serangan Israel, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza, 22 April 2024. REUTERS/Mahdy Zourob
Kementerian Pertahanan Isreal Dikabarkan Bersiap Menyerang Rafah

Kementerian Pertahanan Israel membeli 40 ribu tenda sebagai bagian dari upaya mengevakuasi pengungsi Gaza di Rafah


Fakta-fakta Penemuan Kuburan Massal 300 Mayat di Rumah Sakit di Gaza

9 jam lalu

Petugas menguburkan warga Palestina yang tewas dalam serangan Israel, setelah jenazah mereka dibebaskan oleh Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di kuburan massal di Rafah, di Jalur Gaza selatan, 30 Januari 2024. Lusinan warga Palestina yang tidak diketahui identitasnya dimakamkan di pemakaman massal di Gaza setelah pemerintah Israel menyerahkan jenazah yang mereka simpan di Israel. REUTERS/Mohammed Salem
Fakta-fakta Penemuan Kuburan Massal 300 Mayat di Rumah Sakit di Gaza

300 mayat ditemukan dalam kondisi terikat di rumah sakit di Gaza. Di antara mayat itu adalah wanita dan anak-anak.


Hamas Rilis Video Sandera Amerika Masih Hidup

13 jam lalu

Tslil Ben Baruch, 36, memegang plakat ketika para demonstran menghadiri protes 24 jam, menyerukan pembebasan sandera Israel di Gaza dan menandai 100 hari sejak serangan 7 Oktober oleh kelompok Islam Palestina Hamas, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas.  di Tel Aviv, Israel, 14 Januari 2024. REUTERS/Alexandre Meneghini
Hamas Rilis Video Sandera Amerika Masih Hidup

Hamas merilis kondisi terkini sandera asal Amerika Serikat yang dalam keadaan sehat.


Sempat Diboikot terkait Israel, Unilever Indonesia Sebut Kinerja Perusahaan Membaik

14 jam lalu

Benjie Yap. Foto: Linkedin
Sempat Diboikot terkait Israel, Unilever Indonesia Sebut Kinerja Perusahaan Membaik

Presiden Direktur Unilever Indonesia, Benjie Yap menyatakan kinerja perusahaan tersebut saat ini membaik. Sempat diterpa boikot, diduga terkait Israel


Tolak Proyek Cloud untuk Israel, 50 Karyawan Google Akhirnya Dipecat

15 jam lalu

Kantor pusat Google di Mountain View, California, Amerika Serikat. (theverge.com)
Tolak Proyek Cloud untuk Israel, 50 Karyawan Google Akhirnya Dipecat

Google menjalin kerja sama dengan Israel lewat kontrak Project Nimbus untuk layanan komputasi awan atau cloud senilai hampir Rp 20 triliun.


Jumlah dan Jenis Senjata Iran yang Digunakan Saat Serang Israel

21 jam lalu

Peta serangan langsung Iran ke Israel pada 13 April 2024. X.com/@Iej
Jumlah dan Jenis Senjata Iran yang Digunakan Saat Serang Israel

Iran meluncurkan 320 hingga 350 senjata yang membawa bahan peledak seberat total 85 ton ke Israel pada Sabtu dinihari, 13 April 2024.


Jerman Lanjutkan Kerja Sama dengan UNRWA Palestina

1 hari lalu

Foto yang dirilis pada 15 Februari 2024 menunjukkan sebuah lubang besar di pusat kesehatan UNRWA yang hancur akibat serangan Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Gaza. UNRWA menyebut bahwa data terbaru menunjukkan 84 persen dari seluruh fasilitas kesehatan di Gaza telah mengalami dampak langsung dari serangan-serangan yang terus berlangsung. UNRWA/Handout via REUTERS
Jerman Lanjutkan Kerja Sama dengan UNRWA Palestina

Menyusul beberapa negara yang telah menghentikan penangguhan dana UNRWA, Jerman melanjutkan kerja sama dengan badan pengungsi Palestina itu.Menyusul b