TEMPO.CO, Jakarta - Militan al Qaeda melancarkan serangan bersenjata terhadap pangkalan militer Mali, Sabtu, 27 Januari 2018, mengakibatkan sedikitnya 14 tentara tewas dan 18 lainnya luka-luka.
"Angkatan Bersenjata Mali mendapatkan serangan pada pagi subuh, sekitar pukul 04.00 waktu setempat di kawasan Timbuktu. Kami mencatat, 14 tewas dan 18 lainnya cedera, serta banyak material rusak," bunyi pernyataan militer Mali yang diunggah di media sosial, Sabtu, sebagaimana dikutip Al Jazeera, Ahad, 28 Januari 2018.
Baca: Detik-detik Dramatis Pasukan Khusus Mali Bebaskan 80 Sandera
Seorang pria berjalan melewati mayat di lokasi serangan di sebuah hotel dan restoran terdekat di Mogadishu, Somalia 15 Juni 2017. Al-Shabab tahun lalu menjadi kelompok ekstremis Islam paling mematikan di Afrika. REUTERS
Serangan mematikan ini memaksa Presiden Mali Ibrahim Boubacar Keita membatalkan kunjungannya ke pertemuan Uni Afrika yang digelar di Addis Ababa, ibu kota Ethiopia.
Sumber militer menerangkan kepada kantor berita AFP, pada pertempuran beberapa jam sebelumnya, Angkatan Bersenjata Mali kehilangan pangkalan, tetapi berhasil merebut kembali pangkalan itu dari al Qaeda pada sore hari.Petugas keamanan mengawal seorang tahanan keluar dari Hotel Radisson Blu di Bamako, Mali, 20 November 2015. Sebuah kelompok jihad Afrika yang berafiliasi dengan Al Qaeda, Al-Mourabitoun, mengaku bertanggung jawab atas serangan ke hotel mewah ini. Mali TV ORTM, AP
"Angkatan Bersenjata Mali berhasil menguasai kembali kamp militer. Dua teroris tewas," kata sumber.
Baca: Melawan Pemberontak, Mali Mohon Bantuan Prancis
Insiden Soumpi berlangsung dua hari setelah 26 warga sipil termasuk beberapa perempuan dan anak-anak tewas ketika kendaraan mereka menghantam ranjau darat, Mali tengah. Pemerintah Mali meningkatkan patroli di sejumlah desa di tengah serangan al Qaeda terhadap pasukan pemerintah dan asing di sana.