Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Langgar Sanksi, Diam-diam Kim Jong Un Ekspor Batubara ke Rusia

Reporter

Editor

Budi Riza

image-gnews
Briket Batubara (Tabloidbintang)
Briket Batubara (Tabloidbintang)
Iklan

TEMPO.CO, Pyongyang - Pemimpin tertinggi Korea Utara, Kim Jong Un, ternyata telah mengekspor batubara ke Rusia, yang kemudian didistribusikan ke Korea Selatan dan Jepang.

Kegiatan yang melanggar saksi Dewan Keamanan PBB itu dilaporkan berlangsung selama Agustus 2017 berdasarkan bocoran dari 3 sumber intelijen Eropa Barat.

Baca: Kissinger Tolak Opsi Militer Atas Kim Jong Un Tapi Tekan Terus

 

Seperti dilansir Reuters, Jumat, 26 Januari 2018, Dewan Keamanan PBB melarang ekspor batubara Korea Utara pada 5 Agustus lalu dengan sanksi yang dimaksudkan untuk memotong sumber penting mata uang asing Pyongyang, yang sangat diperlukan untuk mendanai senjata nuklir dan program rudal jarak jauhnya.

Baca: Kim Jong Un Kebut Nuklir, Tak Mau Seperti Saddam dan Gaddafi

 

Namun negara komunis itu setidaknya telah tiga kali mengirimkan batubara ke pelabuhan Nakhodka dan Kholmsk di Rusia. Komoditas strategis ini diturunkan di dermaga dan dimuat kembali ke kapal, yang membawanya ke Korea Selatan atau Jepang.

Sumber pengiriman Barat mengatakan secara terpisah bahwa beberapa kargo itu mencapai Jepang dan Korea Selatan pada Oktober 2017. Sebuah sumber keamanan Amerika Serikat juga mengkonfirmasi perdagangan batubara melalui Rusia dan mengatakan hal itu terus berlanjut.

"Pelabuhan Nakhodka Rusia menjadi pusat transit untuk batubara Korea Utara," kata salah satu sumber keamanan Eropa, yang meminta namanya dirahasiakan.

Dua dari tiga sumber itu menekankan transaksi itu jelas-jelas melanggar sanksi PBB, yang juga telah disepakati Rusia.

Sumber-sumber intelijen Eropa Barat itu juga mengungkapkan ada 2 jalur terpisah untuk pengiriman batubara ke Rusia.

Pertama melalui Nakhodka, sekitar 85 km timur kota Vladivostok, Rusia. Salah satu kapal yang menggunakan rute ini adalah Jian Fu, yang berlayar dari Nampo di Korea Utara pada 3 Agustus.

Kapal itu telah mematikan pemancar pelacaknya dari 24 Juli sampai 2 Agustus 2017, saat berada di laut lepas, menurut data pelacakan kapal yang tersedia untuk umum. Di bawah konvensi maritim, ini adalah praktik yang dapat diterima atas pertimbangan kapten kapal.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kapal lain tiba di tempat yang sama pada 16 Agustus 2017, memuat 20.500 ton batu bara dan menuju ke pelabuhan Ulsan di Korea Selatan pada 24 Agustus.

Rute kedua membawa batu bara melalui Kholmsk di pulau Sakhalin, Pasifik Pasifik, utara Jepang.

Setidaknya dua kapal Korea Utara menurunkan muatan batubara di sebuah dermaga di pelabuhan Kholmsk pada Agustus dan September 2017 setelah tiba dari pelabuhan Wonsan dan Taean di Korea Utara.

Kapal Rung Ra 2 merapat di Kholmsk tiga kali antara 1 Agustus dan 12 September 2017, membongkar total 15.542 ton batubara, sementara kapal Ul Ji Bong 6 menurunkan total 1.068 ton batubara pada 3 Agustus dan antara 1 dan 8 September 2017.

Seperti dilansir Reuters pada 26 Januari 2018, data perjalanan kapal berdasarkan informasi dari Sistem Informasi Rusia untuk Kontrol Pelabuhan Negara Bagian.

Untuk mengelabui sanksi PBB, batubara dimuat oleh kapal yang dioperasikan oleh Cina.

Jurnalis Reuters telah melihat dokumen kontrol pelabuhan, yang menyatakan tujuan batubara sebagai Korea Utara. Namun kapal-kapal yang memuat batubara Korea Utara itu berlayar ke pelabuhan Pohang dan Incheon di Korea Selatan, menurut data pelacakan kapal menunjukkan.

kementerian Keuangan AS, pada Rabu memasukkan pemilik kapal Ul Ji Bong 6 di bawah sanksi karena menyerahkan batubara Korea Utara ke Kholmsk setelah sanksi diberlakukan. Tidak jelas perusahaan mana yang mendapatkan keuntungan dari pengiriman batubara itu.

Ekspor batubara Korea Utara pada awalnya ditutup berdasarkan resolusi Dewan Keamanan 2016, yang mewajibkan negara-negara untuk melaporkan impor batubara bulanan dari Korea Utara ke komite sanksi dewan itu dalam waktu 30 hari setelah akhir bulan.

Korea Utara telah menolak untuk melepaskan pengembangan rudal nuklir yang mampu memukul Amerika Serikat. Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, mengatakan sanksi tersebut melanggar kedaulatannya dan menuduh Amerika Serikat ingin mengisolasi, menahan dan menginvasi Korea Utara.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

44 menit lalu

Pesawat Sukhoi SU-57 dilengkapi dengan kemampuan multi-misi, otomatisasi, dan teknologi kecerdasan buatan untuk meningkatkan kemampuan Angkatan Udara Rusia secara dramatis. Karena peningkatan aerodinamis, Sukhoi Su-57 dapat melakukan perjalanan hingga Mach 2 tanpa afterburner yang memiliki jangkauan hingga 3.500 kilometer dengan kecepatan subsonik. Foto : Twitter
Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

Kedubes Rusia mengatakan Moskow siap memasok pesawat tempur Sukhoi jika ada minat dari Jakarta.


Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

1 jam lalu

Spyware pegasus. Amnesty.org
Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

Top 3 Dunia dibuka dengan berita dari Spanyol tentang spyware Israel yang memata-matai PM Pedro Sanchez.


Rusia Sebut Punya Persenjataan Cukup untuk Lawan Ukraina dan Bantuan Miliaran Dolar AS

2 jam lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin mengecek persenjataan saat mengunjungi pusat pelatihan Distrik Militer Barat untuk pasukan cadangan yang dimobilisasi, di Wilayah Ryazan, Rusia 20 Oktober 2022. Dihadapkan dengan serangkaian kekalahan dalam perang, Putin bulan lalu mendeklarasikan
Rusia Sebut Punya Persenjataan Cukup untuk Lawan Ukraina dan Bantuan Miliaran Dolar AS

Kedubes Rusia mengatakan persiapan negaranya sangat kuat untuk melawan Ukraina yang akan mendapat bantuan senilai miliaran dolar dari AS.


Kedubes: Rusia Jadi Lebih Kuat di Bawah Sanksi Barat

10 jam lalu

Rusia Balas Sanksi Amerika Serikat dan Uni Eropa
Kedubes: Rusia Jadi Lebih Kuat di Bawah Sanksi Barat

Kedutaan Besar Rusia untuk Indonesia mengatakan industri Rusia kini menjadi lebih kuat meski banyak disanksi oleh Barat.


Rusia Menilai AS Buka Kedoknya dengan Veto Permohonan Palestina Jadi Anggota PBB

12 jam lalu

Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan berbicara kepada anggota Dewan Keamanan dalam pertemuan untuk mengatasi situasi di Timur Tengah, termasuk masalah Palestina, di markas besar PBB di New York City, New York, AS, 18 April 2024. REUTERS /Eduardo Muno
Rusia Menilai AS Buka Kedoknya dengan Veto Permohonan Palestina Jadi Anggota PBB

Perwakilan Rusia menilai Amerika Serikat menunjukkan sikap aslinya dengan memveto permintaan Palestina untuk menjadi anggota PBB.


Wakil Menhan Rusia Ditangkap karena Korupsi

15 jam lalu

Wakil Menteri Pertahanan Rusia Timur Ivanov memberikan penjelasan kepada Presiden Vladimir Putin, Menteri Pertahanan Sergei Shoigu dan Patriark Kirill, kepala Gereja Ortodoks Rusia, (tidak terlihat dalam gambar) yang memeriksa model Katedral Utama Angkatan Bersenjata Rusia di  jalannya pembangunannya di dekat Moskow, Rusia, 19 September 2018. Sputnik/Alexei Nikolsky/Kremlin via REUTERS
Wakil Menhan Rusia Ditangkap karena Korupsi

Wakil Menteri Pertahanan Timur Ivanov masuk dalam daftar Majalah Forbes sebagai salah satu orang terkaya di struktur keamanan Rusia.


Rusia Siap Kerja Sama dengan Pemerintah Indonesia yang Baru

16 jam lalu

Veronika Novoseltseva charg d'affaires (kiri) dan Maxim Lukyanov (kanan) atase pertahanan di Kedutaan Besar Federasi Rusia untuk Indonesia dalam acara jumpa pers di Jakarta Selatan pada Rabu, 24 April 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
Rusia Siap Kerja Sama dengan Pemerintah Indonesia yang Baru

Moskow siap kerja sama dengan pemerintah baru Indonesia yang ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Rabu, 24 April 2024


Adik Kim Jong Un Umumkan Korea Utara sedang Bangun Militer Besar-besaran

21 jam lalu

Kim Yo Jong, adik pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menghadiri upacara peletakan karangan bunga di Mausoleum Ho Chi Minh di Hanoi, Vietnam 2 Maret 2019. Berdasarkan sistem dinasti, ia berpotensi menjadi pemimpin Korea Utara menggantikan kakaknya. REUTERS/Jorge Silva
Adik Kim Jong Un Umumkan Korea Utara sedang Bangun Militer Besar-besaran

Adik Kim Jong Un memastikan negaranya akan terus membangun kekuatan militer besar-besaran dan terkuat untuk melindungi kedaulatan dan perdamaian


Mengenang Presiden Rusia Pertama Boris Yeltsin yang Meninggal 17 Tahun Lalu

22 jam lalu

Mantan Presiden Bill Clinton menyeka air mata tawa saat ia berbicara pada mantan Presiden Rusia Boris Yeltsin di New York, 23 Oktober 1995. [REUTERS / Rick Wilking]
Mengenang Presiden Rusia Pertama Boris Yeltsin yang Meninggal 17 Tahun Lalu

Presiden Boris Yeltsin meninggal di usia 76 tahun tepat pada 23 April 2007 lalu. Jasanya sebagai presiden pertama Russia dikenang oleh rakyatnya.


Pengeluaran Militer Global Capai Rekor Tertinggi pada 2023, Israel Naik 24 Persen

2 hari lalu

Jet tempur F-16 Israel menembakkan roket udara-ke-darat 'Rampage'. (Sistem Industri Militer Israel dan Industri Dirgantara Israel)
Pengeluaran Militer Global Capai Rekor Tertinggi pada 2023, Israel Naik 24 Persen

Pengeluaran militer global pada 2023 mencapai rekor tertinggi dengan angka US$2.443 miliar atau sekitar Rp39,66 kuadriliun.