TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara penasihat kampanye Donald Trump dalam pemilu Presiden Amerika Serikat 2016, menjadi satu dari empat warga Amerika yang tewas dalam serangan terhadap hotel InterContinental, Kabul, Afganistan, pada akhir pekan kemarin.
Seperti dilaporkan CNN, Kamis, 25 Januari 2018, hal ini diungkapkan Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat.
"Kami memastikan ada empat warga Amerika Serikat terbunuh dan dua lainnya cedera. Kami mengucapkan belasungkawa terdalam kepada keluarga dan teman-teman mereka yang terbunuh dan berharap korban luka segera sembuh," kata juru bicara Kemlu AS, Heather Nauert.
Baca juga:
Serangan ke Hotel di Afganistan, 2 Tewas
Glenn Selig, juru bicara penasihat kampanye Trump, Rick Gates, termasuk di antara warga Amerika yang terbunuh. Hal itu diketahui dari sebuah pernyataan dari perusahaan Selig, Selig Multimedia.
"Glenn berada di Kabul dalam sebuah upaya melibatkan Afganistan untuk memerangi ekstremisme. Fokusnya adalah menyoroti peran presiden baru Afganistan dan membangun sebuah forum demokrasi untuk perempuan Afgani," kata Selig Multimedia.
Jaksa Khusus Robert Mueller kini mendakwa Gates atas dugaan kolusi Rusia dengan tim kampanye Presiden Donald Trump dalam pemilu AS pada 2016.
Sedikitnya 20 orang tewas ketika lima pria bersenjata berpakaian seragam tentara Afganistan menyerbu hotel di Kabul pada Sabtu malam. Tujuh warga Ukraina dan satu orang Jerman termasuk di antara korban tewas.
Taliban, yang menyerang hotel yang sama pada 2011, mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut. Klaim itu diungkapkan juru bicara Taliban Afganistan, Zabihullah Mujahid, dalam sebuah pernyataan.