Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

CEO Saudi Aramco: Antikorupsi Saudi Naikkan Kepercayaan Investor

Reporter

Editor

Budi Riza

image-gnews
Sejumlah warga menyaksikan film kartun di bioskop pertama Arab Saudi di Jeddah, 23 Januari 2018. Untuk pertama kalinya dapat menonton di bioskop setelah larangan menonton di bioskop yang telah berlaku selama 35 tahun dicabut Desember lalu. REUTERS/Reem Baeshen
Sejumlah warga menyaksikan film kartun di bioskop pertama Arab Saudi di Jeddah, 23 Januari 2018. Untuk pertama kalinya dapat menonton di bioskop setelah larangan menonton di bioskop yang telah berlaku selama 35 tahun dicabut Desember lalu. REUTERS/Reem Baeshen
Iklan

TEMPO.CO, Davos -- Gerakan antikorupsi oleh pemerintah Kerajaan Arab Saudi telah meningkatkan kepercayaan investor akan iklim investasi di negara itu.

CEO Saudi Aramco, Amin Nasser, mengatakan ini di Davos, Swiss, atau sekitar tiga bulan sejak gerakan antikorupsi ini dimulai pada 4 Nopember 2017. Saudi Aramco merupakan perusahaan minyak terbesar dunia saat ini.

Baca: Gahtani, Instruktur Panjat Tebing Wanita Pertama Arab Saudi

 

Kepada media CNBC, Rabu, 24 Januari 2018, yang meliput Forum Ekonomi Dunia, Davos, Swiss, Nasser mengatakan,"Saya pikir ini bisa dilihat secara positif. Semua upaya untuk menangani korupsi akan menciptakan lingkungan investasi yang sehat bagi semua. Maka ini akan meningkatkan kepercayaan pasar kepada pemerintah Saudi dan lingkungan investasi di Saudi."

Baca: Setelah 35 Tahun, Arab Saudi Cabut Pelarangan Film Bioskop

 

Pandangan ini terkait perspektif selama ini bahwa praktek korupsi di lingkungan keluarga kerajaan Saudi telah berlangsung lama dan secara rahasia. Rakyat Saudi diyakini bakal mendukung upaya ini agar kultur suap berakhir.

Namun, ada juga pandangan yang mengatakan upaya antikorupsi ini menimbulkan rasa takut di kalangan investor asing bahwa mitra bisnis mereka bisa ditangkap tiba-tiba tanpa pemberitahuan sebelumnya.

Soal ini, Nasser mengatakan tanggapan investor asing cukup baik. "Ada banyak minat investasi saat ini," kata dia. "Lingkungan investasi bagus untuk menarik lebih banyak investasi di Arab Saudi. Kualitas peraturan membaik."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kerajaan Arab Saudi membentuk Komisi Antikorupsi pada 4 Nopember 2017 dan menangkap sekitar 200 pejabat, mantan pejabat, pangeran dan konglomerat kakap negara itu dengan tudingan terlibat korupsi.

Pemerintah Saudi, seperti dilansir Daily Mail, meminta mereka untuk menyerahkan minimal sepertiga hartanya untuk mengganti kerugian uang negara yang dikabarkan mencapai US$100 miliar atau sekitar Rp1300 triliun. Sebagian tahanan kakap, yang ditahan di Hotel Ritz Carlton, menyanggupi ini.

Namun, menurut media Times of India, masih ada sekitar 95 tahanan yang belum bersedia menyelesaikan kewajibannya sehingga masih ditahan sambil kelarnya proses negosiasi.

Pemerintah Arab Saudi membutuhkan banyak sumber dana baru setelah harga minyak bumi anjlok pada 2015 dan baru mulai pulih pada awal 2018 ini. Saudi selama ini tergantung pendapatan utamanya dari penjualan minyak bumi.

Salah satu konglomerat yang ditangkap adalah Pangeran Alwaleed Bin Talal, yang merupakan orang terkaya Saudi. Dia merupakan pemilik saham di Twitter, Timer Warner, dan Citigroup.

Ditanya soal Alwaleed, Nasser enggan berkomentar. Namun, menurut dia, rakyat Saudi mendukung langkah antikorupsi ini karena dilakukan dari atas hingga bawah. "Itu menunjukkan komitmen pemerintah bahwa korupsi tidak ditolelir," kata Nasser.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Saudi Terapkan Hukum Perdata untuk Naikkan Investasi, Investor Masih Berhati-hati

10 Januari 2024

Bangunan terlihat di Riyadh, Arab Saudi, 10 Mei 2017. Gambar diambil 10 Mei 2017. REUTERS/Faisal Al Nasser/File Foto
Saudi Terapkan Hukum Perdata untuk Naikkan Investasi, Investor Masih Berhati-hati

Arab Saudi mulai 16 Desember 2023, memberlakukan hukum perdata tertulis pertama untuk meningkatkan investasi, namun investor tetap berhati-hati.


Kunjungan Dadakan Putin ke Saudi Masih Misterius, MbS Berjanji Akan ke Moskow

7 Desember 2023

Presiden Rusia Vladimir Putin dan Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman berjalan saat pertemuan di Riyadh, Arab Saudi 6 Desember 2023. Sputnik/Aleksey Nikolskyi/Kremlin via REUTERS/
Kunjungan Dadakan Putin ke Saudi Masih Misterius, MbS Berjanji Akan ke Moskow

Rencana MbS ke Rusia batal, sehingga Putin tiba-tiba yang terbang ke Saudi untuk menemui pemimpin negara eksportir minyak terbesar dunia tersebut


Normalisasi Israel - Saudi Tak Akan Perbesar Peluang Palestina Merdeka

29 September 2023

Seorang anak Palestina duduk diatas tembok bergambarkan gajah di kamp pengungsian Shati, kota Gaza, 19 Desember 2015. Shati menjadi simbol abu-abu kemiskinan yang duhini oleh 87.000 penduduk. AP/Hatem Moussa
Normalisasi Israel - Saudi Tak Akan Perbesar Peluang Palestina Merdeka

Normalisasi hubungan antara Arab Saudi dan Israel tampaknya tidak akan memperbesar peluang Palestina mendapat menjadi negara merdeka dan berdaulat.


Saudi Minta Jaminan Keamanan dari AS sebagai Syarat Hubungan dengan Israel, Palestina Ditinggalkan?

29 September 2023

Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman menyapa Presiden AS Joe Biden setibanya di Istana Al Salman, di Jeddah, Arab Saudi, 15 Juli 2022. Bandar Algaloud/Courtesy of Saudi Royal Court/Handout via REUTERS
Saudi Minta Jaminan Keamanan dari AS sebagai Syarat Hubungan dengan Israel, Palestina Ditinggalkan?

Saudi menuntut terbentuknya pakta militer dengan AS sebagai syarat normalisasi hubungan dengan Israel, meski tidak ada konsesi untuk Palestina merdeka


Cagar Alam Uruq Saudi Masuk Daftar Situs Warisan Dunia UNESCO

21 September 2023

Oryx di Cagar Alam Uruq Bani Ma'arid, Arab Saudi. (SPA/Arabnews.com)
Cagar Alam Uruq Saudi Masuk Daftar Situs Warisan Dunia UNESCO

Cagar Alam Uruq Bani Ma'arid di Arab Saudi masuk Daftar Situs Warisan Dunia UNESCO.


Saudi Undang Houthi Bahas Gencatan Senjata Permanen di Yaman

15 September 2023

Putra Mahkota Saudi, Mohammed bin Salman bertemu dengan Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian di Jeddah, Arab Saudi 18 Agustus 2023. Saudi Press Agency/Handout via REUTERS
Saudi Undang Houthi Bahas Gencatan Senjata Permanen di Yaman

Arab Saudi mengundang delegasi Houthi ke Riyadh untuk melanjutkan perundingan gencatan senjata permanen di Yaman


Al-Qahtani, Lansia Saudi Berusia 110 Tahun yang Kembali Bersekolah

7 Agustus 2023

Nawda Al-Qahtani (Arabnews.com)
Al-Qahtani, Lansia Saudi Berusia 110 Tahun yang Kembali Bersekolah

Seorang wanita Saudi membuktikan pepatah lama "lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali" dengan kembali ke sekolah - pada usia 110 tahun.


Saudi dan Houthi Akan Berunding, Perdamaian Yaman sebelum Idul Fitri

8 April 2023

Sebuah tank tentara pemerintah Yaman dikerahkan saat bertempur di garis depan melawan Houthi di Marib, Yaman dalam foto tak bertanggal pada 14 Januari 2022. Pertempuran Marib, di mana Houthi yang bersekutu dengan Iran telah maju di sebagian besar distrik yang menghalangi kota utama dan situs hidrokarbon. Yemeni Armed Forces/Handout via REUTERS
Saudi dan Houthi Akan Berunding, Perdamaian Yaman sebelum Idul Fitri

Delegasi Saudi-Oman berencana melakukan perjalanan ke Sanaa berunding dengan Houthi untuk perdamaian Yaman sebelum Idul Fitri


Pembakaran Al-Quran Terjadi Lagi di Denmark, Saudi dan Negara Muslim Kutuk Keras

27 Maret 2023

Massa aksi membawa poster saat aksi ulama, advokat, dan tokoh masyarakat, menyikapi pembakaran Al Quran di Swedia dan Belanda, dalam aksi bela Al Quran di Bandung, Jawa Barat, 3 Februari 2023. Mereka menuntut pemerintah untuk menyikapi peristiwa ini dengan tegas, menuntut pemutusan hubungan diplomatik, dan memboikot kerja sama dengan Belanda dan Swedia. TEMPO/Prima Mulia
Pembakaran Al-Quran Terjadi Lagi di Denmark, Saudi dan Negara Muslim Kutuk Keras

Arab Saudi bersama Yordania, Kuwait, dan Qatar mengutuk pembakaran Al-Quran dan bendera Turki pada Jumat oleh kelompok Patrioterne Gar Live di Denmark


Saudi Bebaskan Warga AS, Ditahan 19 Tahun karena Kritik Kerajaan di Twitter

21 Maret 2023

Saad Ibrahim Almadi Twitter@Almadhi29
Saudi Bebaskan Warga AS, Ditahan 19 Tahun karena Kritik Kerajaan di Twitter

Saudi membebaskan seorang warga negara AS yang dipenjara selama 19 tahun karena mengunggah kritik terhadap Kerajaan di Twitter.