TEMPO.CO, Jakarta - Otoritas Thailand menahan dua warga negara Israel yang diduga membunuh bos mafia Israel, Maor Malul, pekan lalu.
Laporan Times of Israel menyebutkan, dua tersangka pembunuhan Eyal Bokel dan Dolev Zoartz, diyakini oleh polisi Thailand sengaja terbang ke Pulau Koh Samui pada Sabtu, 20 Januari 2018, dengan tujuan menghabisi nyawa Malul.Ilustrasi Mafia Kejahatan. onedio.com
Baca: Di Yerusalem, Polisi Israel Membunuh Lagi 2 Warga Palestina
Menurut pernyataan kantor Kementerian Thailand, Sabtu, Malul, 33 tahun, sebelum kejadian, mengendarai sepeda motor bersama istrinya. Dia tanpa sengaja menabrak mobil kedua pelaku.
"Salah seorang pria turun dari mobilnya dan menusuk kedua pasangan," tulis Times of Israel.
Selanjutnya, Malul dilarikan ke sebuah rumah sakit di Bangkok, namun nyawanya tak tertolong. Adapun istrinya mengalami luka-luka, tetapi tidak ada keterangan detail mengenai tingkat cederanya.
Usai melakukan aksinya, Bokel dan Zoartz kabur dari Pulau Koh Samui dengan speed boat menuju Pulau Surat Thani untuk terbang ke Bangkok. Polisi berhasil menangkap kedua pelaku setelah jejaknya terekam dalam televisi monitor CCTV. Kini keduanya mendekam dalam kerangkeng besi.
Malul belum lama ini bebas dari tahanan di Israel setelah dihukum selama 20 bulan akibat kejahatannya. Dia didakwa mencoba membunuh bos penjahat namun sebelum melakukan aksinya dicokok polisi.Ilustrasi pembunuhan. shutterstock.com
Baca: Pembunuhan Israel di Yerusalem, Palestina Butuh Pasukan PBB
Polisi yakin bahwa Malul bos geng penjahat Zuaretz yang berperang melawan kelompok geng penjahat lainnya di kawasan pantai Netanya. Adapun Eyal Bokel adalah saudara kandung Baruch Bokel yang diyakini menjadi rival geng jahat di kota tersebut. Aparat keamanan Israel mengatakan, Avi adalah saudara Malul yang tewas ditembak di dekat rumahnya pada 2015.