Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Trump Diprediksi Akan Dijungkalkan Tahun Ini. Apa Buktinya?

Reporter

image-gnews
Donald Trump. REUTERS
Donald Trump. REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Sejarawan Allan Lichtman yang kerap menyampaikan prediksi-prediksi politik akurat, mengaku semakin yakin bahwa Presiden Amerika Serikat Donald Trump akan dimakzulkan pada musim semi atau periode Maret sampai Juni tahun ini.

Profesor sejarah dari American University ini sebelumnya telah meramalkan dengan tepat para pemenang Pemilihan Presiden Amerika Serikat sejak 1984, termasuk Donald Trump.

Baru-baru ini dia memperbarui bukunya, The Case for Impeachment, yang sudah diterbitkan April tahun lalu sebelum Presiden Trump memecat Direktur FBI James Comey dan menunjuk pengacara khusus Robert Mueller.

"Ada bukti kuat obstruction of justice (menghalang-halangi proses penegakan hukum) yang juga pernah dituduhkan kepada Bill Clinton. Kasus ini jauh lebih penting ketimbang pelecehan seksual (yang waktu itu dialamatkan kepada Clinton)," kata Lichtman dalam program acara televisi “Morning Joe”, di stasiun televisi MSNBC.

Baca juga:

Donald Trump Tak Garansi Hubungan dengan Rusia  

"Ingat ya, pada dasarnya politikus Republik waktu itu lebih memakai pasal 'obstruction of justice' terhadap Bill Clinton."

Dia juga mengatakan penyelidikan oleh Robert Mueller hampir pasti menemukan bukti meyakinkan mengenai kerjasama ilegal antara tim kampanye Trump dengan Rusia, yang disebut Lichtman akan segera terungkap ke publik.

"Ini konspirasi," kata Lichtman. "Saya yakin kita ada di puncak gunung es mengenai apa yang diketahui pengacara khusus tentang hubungan antara Trump dengan tim Trump dan orang-orang Rusia."

"Ada petunjuk kuat bahwa alasan mereka menutup-nutupi semua telepon dari orang yang kemudian menjadi penasihat keamanan nasional kepada orang-orang Rusia adalah demi menutupi kemungkinan quid pro quo (bantuan atau hadiah yang diberikan pihak kedua karena mengharap balasan yang setara dari pihak pertama), yakni orang-orang Rusia membantu kita dan sebagai balasannya kita mencabut sanksi mereka. Mengapa harus menelepon dan mengapa harus berbohong soal itu?"

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sang sejarawan mengungkapkan publik sudah melihat bukti kuat adanya obstruction of justice, tetapi terdapat banyak alasan untuk memprediksi adanya dakwaan-dakwaan kriminal yang beberapa di antaranya sangat serius, yang berkaitan dengan konspirasi Rusia.

"Jika ini sudah cukup parah, dan saya banyak dikritik soal itu, saya kira bahkan akan ada dakwaan penkhianatan (terhadap negara). Lagi pula, Rusia memang sedang memerangi kita, bukan melalui perang dengan bom dan peluru, tetapi dengan serangan siber, serangan online yang dirancang untuk menghancurkan demokrasi."

Baca juga:

Trump Beri Sinyal Cabut Sanksi ke Rusia, Ini Alasannya

Senator Jeff Flake dari Partai Republik yang belum lama ini menyamakan Donald Trump dengan diktator komunis Uni Soviet, Josep Stalin, berkata kepada MSNBC bahwa dia tidak akan ikut memakzulkan Trump. Tetapi menurut Lichtman rakyat akhirnya akan melihat bukti yang memaksa Republik memakzulkan Trump.

Flake mengkritik keras Trump atas serangannya terhadap media dengan menyamakan presiden yang sama-sama berasal dari Partai Republik itu dengan diktator Uni Soviet Josef Stalin. Flake menyebut Trump memicu otoriterian abad modern.

Baca juga:

5 Prediksi Stephen Hawking Soal Bumi: Neraka hingga Donald Trump

Stalin, yang memimpin Uni Soviet dari pertengahan 1920-an sampai meninggal dunia pada 1953, mengeluarkan frasa "musuh rakyat" kepada mereka yang disebutnya ingin menghancurleburkan dia. Cara Trump mengadopsi frase dari Stalin itu sangat memalukan, kata Flake.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

8 hari lalu

Kandidat presiden dari Partai Republik dan mantan Presiden AS Donald Trump pada  malam pemilihan pendahuluan presiden New Hampshire, di Nashua, New Hampshire, AS, 23 Januari 2024. REUTERS/Mike Segar
Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

Bekas Presiden AS Donald Trump menolak undangan Presiden Volodymyr Zelensky untuk menyambangi Ukraina.


Trump: Kehormatan bagi Saya Masuk Penjara karena Melanggar Perintah Pembungkaman

11 hari lalu

Mantan Presiden AS Donald Trump meninggalkan pengadilan Kriminal Manhattan setelah sidang dalam persidangan uang tutup mulut yang akan datang, di New York City, AS, 25 Maret 2024. Curtis Means/Pool via REUTERS
Trump: Kehormatan bagi Saya Masuk Penjara karena Melanggar Perintah Pembungkaman

Trump telah mengaku tidak bersalah atas 34 dakwaan pemalsuan catatan bisnis dan menyangkal pernah bertemu dengan Stormy Daniels.


Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

15 hari lalu

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg pergi setelah konferensi persnya, menjelang KTT NATO, di Vilnius, Lithuania, 10 Juli 2023. REUTERS/Yves Herman
Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

Sekjen NATO mendesak Amerika Serikat tetap bersatu dengan Eropa, meski seandainya Donald Trump kembali berkuasa di Gedung Putih


Trump Dikabarkan Baru-baru Ini Berbicara dengan Mohammed bin Salman

15 hari lalu

Presiden Donald Trump menyambut kedatangan Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman di Gedung Putih, Washington, Amerika Serikat, 20 Maret 2018. Lawatan Mohammed bin Salman diperkirakan akan berbicara soal ancaman Iran, termasuk pengaruh dan pengembangan program nuklir Negeri Mullah itu. (AP Photo/Evan Vucci)
Trump Dikabarkan Baru-baru Ini Berbicara dengan Mohammed bin Salman

Arab Saudi adalah tempat yang dikunjungi Trump setelah dilantik sebagai Presiden AS pada 2017.


Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

20 hari lalu

Foto kombinasi Joe Biden dan Donald Trump. REUTERS/Mark Makela dan Tom Brenner
Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, menyindir Donald Trump, yang akan menjadi pesaingnya lagi dalam pemilihan presiden AS yang akan datang pada bulan November.


Trump Minta Israel Akhiri Perang di Gaza, Ini Alasannya

24 hari lalu

Presiden AS Donald Trump dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berjabat tangan setelah pidato Trump di Museum Israel di Yerusalem 23 Mei 2017. [REUTERS / Ronen Zvulun / File Foto]
Trump Minta Israel Akhiri Perang di Gaza, Ini Alasannya

Sebagai sekutu paling loyal, Donald Trump memperingatkan Israel untuk mengakhiri perangnya di Gaza.


Blinken dan Biden Ucapkan Selamat kepada Prabowo, Apa Artinya untuk Hubungan Indonesia-AS?

29 hari lalu

Calon Presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto menyampaikan pidato seusai penetapan sebagai pemenang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Kertanegara, Jakarta, Rabu, 20 Maret 2024. KPU menetapkan pasangan nomor urut 2 Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka sebagai pemenang Pemilu 2024. TEMPO/M Taufan Rengganis
Blinken dan Biden Ucapkan Selamat kepada Prabowo, Apa Artinya untuk Hubungan Indonesia-AS?

Diplomat top AS, Antony Blinken, baru mengucapkan selamat kepada Prabowo setelah hasil resmi KPU diumumkan.


Anatomi Persaingan Sengit Trump Biden di Super Tuesday Menuju Bertarung di Pilpres

36 hari lalu

Foto kombinasi Joe Biden dan Donald Trump. REUTERS/Mark Makela dan Tom Brenner
Anatomi Persaingan Sengit Trump Biden di Super Tuesday Menuju Bertarung di Pilpres

Hasil dari kontes di negara bagian Georgia, Mississippi dan Washington tidak pernah diragukan lagi menyodorkan pertarungan ulang Trump Biden.


Sah, Biden Vs Trump di Pilpres AS Bakal Terulang Lagi!

36 hari lalu

Presiden AS Joe Biden berbicara dengan seorang ajudan selama sesi pembukaan Konferensi Perubahan Iklim PBB (COP26) di Glasgow, Skotlandia, Inggris, Senin, 1 November 2021. Kondisi kebugaran Biden (78 tahun) sebagai presiden kerap menjadi bulan-bulanan para kritikus, termasuk rivalnya, Donald Trump. Erin Schaff/Pool via REUTERS
Sah, Biden Vs Trump di Pilpres AS Bakal Terulang Lagi!

Dalam pilpres AS tahun ini, Biden vs Trump akan kembali terulang dalam memperebutkan suara rakyat Amerika.


Jajak Pendapat: Warga Israel Lebih Memilih Donald Trump daripada Joe Biden

37 hari lalu

Foto kombinasi Joe Biden dan Donald Trump. REUTERS/Jonathan Ernst
Jajak Pendapat: Warga Israel Lebih Memilih Donald Trump daripada Joe Biden

Jajak pendapat Channel 12 menemukan 44 persen warga Israel lebih memilih mantan presiden Amerika Serikat Donald Trump dibandingkan Joe Biden untuk kembali ke Gedung Putih.