TEMPO.CO, Jakarta - Seorang pemuda Palestina tewas dalam sebuah adu tembak dengan militer Israel dekat daerah pendudukan Kota Jenin, Tepi Barat, Kamis subuh, 18 Januari 2018, waktu setempat.
"Seorang pemuda Palestina lainnya dan dua serdadu Israel mengalami luka-luka akibat insiden itu," Al Jazeera melaporkan.
Baca: Palestina: Pengakuan Trump Atas Yerusalem Tak Bisa Diterima
Orang-orang Palestina memprotes keputusan AS yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel, di luar Makam Rachel di Bethlehem setelah shalat Jumat.
Adu senjata itu bermula ketika sejumlah tentara mengepung rumah Ahmed Nasser, 22 tahun. Menurut informasi intelijen yang diterima militer Israel, beberapa penghuni rumah tersebut terlibat dalam pembunuhan warga Israel di daerah pendudukan pekan lalu.
"Ketika diserang, Jarrar menggunakan senjata otomatis untuk menembak tentara Israel," tulis kantor berita Palestina, Wafa. Militer Israel mengatakan melalui sebuah pernyataan, Jarrar menggunakan senjata buatan sendiri.
Media lokal menyebutkan, ayah Jarrar tewas dibunuh tentara Israel pada perlawanan Palestina kedua yang dikenal dengan Intifada Kedua pada 2002.Warga Iran menghadiri demonstrasi menentang keputusan Presiden AS Donald Trump untuk mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel, di Teheran, Iran pada 8 Desember 2017. REUTERS
Menurut catatan Al Jazeera, Jarrar adalah warga Palestina kelima yang tewas oleh peluru tajam tentara Israel sejak awal 2018. Sebelumnya, seorang warga Palestina tewas akibat dihantam senapan berpeluru mematikan ketika terjadi bentrok dengan tentara Israel di daerah pendudukan Tepi Barat dan Jalur Gaza.
Baca: Presiden Palestina Mahmoud Abbas Bekukan Hubungan dengan Israel
Perlawanan warga Palestina di daerah pendudukan meningkat menyusul pengakuan Presiden Amerika Serikat Donald Trump terhadap Yerusalem sebagai ibu kota Israel, 6 Desember 2017.