Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ingin ke Korea Utara? Warga Amerika Serikat Wajib Bikin Wasiat

Reporter

image-gnews
Otto Frederick Warmbier, tindakannya mencuri poster propaganda Korea Utara, membuatnya ditahan dengan tuduhan melawan pemerintah. Ia dihukum 15 tahun kerja berat, dan ditahan sejak Januari 2016. Reuters/Kyodo
Otto Frederick Warmbier, tindakannya mencuri poster propaganda Korea Utara, membuatnya ditahan dengan tuduhan melawan pemerintah. Ia dihukum 15 tahun kerja berat, dan ditahan sejak Januari 2016. Reuters/Kyodo
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Memburuknya hubungan antara Amerika Serikat dan Korea Utara membuat Kementerian Luar Negeri di Washington memberi peringatan khusus bagi warganya yang ingin berkunjung ke negara komunis itu.

Seperti dilansir Evening Standard, Selasa 16 Januari 2018, pemerintah AS mewajibkan warganya membuat surat wasiat dan merencanakan pemakaman jika tetap nekat hendak berkunjung ke Korea Utara.

Alasan Kemlu AS membuat aturan ini sebab negara pimpinan Kim Jong Un itu masuk dalam Level 4 atau negara yang berbahaya bagi warga Amerika.

"Silakan mendiskusikan dengan orang tercinta tentang pengasuhan anak, harta gono-gini, hingga rencana pemakaman," demikian keterangan resmi Kemenlu AS.

Baca juga:

Mahasiswa AS yang Dibebaskan Korea Utara Akhirnya Meninggal  

Pemerintah AS juga memperingatkan jika warganya tertangkap, kemenlu tidak bisa memberi bantuan darurat.

Peringatan baru ini dibuat menyusul insiden yang menyebabkan kematian mahasiswa AS Otto Warmbier setelah berkunjung ke Korea Utara.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pada akhir 2015, saat sedang berlibur ke Cina, Warmbier mengambil paket ke Korea Utara dari sebuah sebuah agen perjalanan.

Namun liburan Warmbier ke Korea Utara berubah menjadi petaka ketika ia tertangkap mencuri poster propaganda pemerintah yang akan ia jadikan buah tangan. Warmbier ditangkap ketika tengah menunggu penerbangan di Bandara Internasional Pyongyang pada 2 Januari 2016.

Pada 16 Maret 2016, pemuda 23 tahun tersebut dinyatakan bersalah, dan dijatuhi hukuman kerja paksa 15 tahun.

Upaya diplomasi yang dilakukan sejak era Presiden Obama hingga pemerintahan Presiden Donald Trump akhirnya membuahkan hasil.

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Rex Tillerson mengumumkan Korea Utara bersedia melepaskan Warmbier pada pertengahan 2017.

Saat dibawa pulang, dokter Pusat Medis Rumah Sakit Universitas Cincinnati menyatakan Warmbier dalam keadaan koma. Koma tersebut dilaporkan sudah terjadi sejak hari pertama Warmbier ditahan Korut.

Warmbier kemudian dinyatakan meninggal pada 19 Juni 2017 akibat kerusakan otak dan gagal ginjal, hanya beberapa hari setelah dipulangkan ke Amerika Serikat dari Korea Utara.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kemlu Respons Veto AS Soal Resolusi Negara Palestina di PBB

1 hari lalu

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa bertemu setelah Rusia mengakui dua wilayah yang memisahkan diri di Ukraina timur sebagai entitas independen, di New York City, AS 21 Februari 2022. REUTERS/Carlo Allegri
Kemlu Respons Veto AS Soal Resolusi Negara Palestina di PBB

Kementerian Luar Negeri RI menyoroti gagalnya PBB mensahkan keanggotaan penuh Palestina.


Reaksi Dunia atas Veto AS untuk Negara Palestina

1 hari lalu

Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan berbicara kepada anggota Dewan Keamanan dalam pertemuan untuk mengatasi situasi di Timur Tengah, termasuk masalah Palestina, di markas besar PBB di New York City, New York, AS, 18 April 2024. REUTERS /Eduardo Muno
Reaksi Dunia atas Veto AS untuk Negara Palestina

Amerika Serikat sekali lagi menunjukkan dukungannya terhadap Israel dan menggunakan hak vetonya dalam menghalangi terbentuknya Negara Palestina.


Kisah SAVAK, Satuan Intelijen Iran yang Disebut Kejam dan Brutal

1 hari lalu

Ilustrasi hukuman cambuk di Iran. REUTERS
Kisah SAVAK, Satuan Intelijen Iran yang Disebut Kejam dan Brutal

Iran dikenal sebagai negara yang bergejolak. Suatu rezim menggunakan lembaga khusus untuk mengawasi dan membungkam oposisi


Dimulai Hampir Setengah Abad Lalu, Ini 4 Fakta di Balik Sanksi Terhadap Iran

1 hari lalu

Iran: Sanksi Dicabut atau Tak Ada Kesepakatan Nuklir
Dimulai Hampir Setengah Abad Lalu, Ini 4 Fakta di Balik Sanksi Terhadap Iran

Sanksi ekonomi Iran telah dimulai hampir setengah abad lalu.


PBB Gagal Akui Negara Palestina karena Veto Amerika Serikat

1 hari lalu

Wakil Duta Besar Amerika Serikat untuk PBB, Robert Wood, berbicara di Dewan Keamanan PBB pada 8 Desember 2023. REUTERS
PBB Gagal Akui Negara Palestina karena Veto Amerika Serikat

Seperti telah diperkirakan, Amerika Serikat menggunakan hak vetonya untuk menggagalkan upaya Palestina menjadi anggota tetap PBB.


5 Milisi Pendukung Iran, Ada Houthi Hingga Organisasi Badr

1 hari lalu

Sejumlah anggota Houthi bersenjatakan senapan mesin berada di atas truk pick-up selama prSejumlah anggota Houthi bersenjatakan senapan mesin da RPG saaat berada di atas truk pick-up selama protes untuk mengecam serangan pimpinan AS terhadap Houthi di dekat Sanaa, Yaman 25 Januari 2024.  REUTERS/Khaled Abdullahotes untuk mengecam serangan pimpinan AS terhadap Houthi di dekat Sanaa, Yaman 25 Januari 2024.  REUTERS/Khaled Abdullah
5 Milisi Pendukung Iran, Ada Houthi Hingga Organisasi Badr

Sejak revolusi 1979, Iran telah membangun jaringan proksi di seluruh Timur Tengah. Pengawal Revolusi Iran dan Pasukan elit Quds memberikan senjata, pelatihan dan dukungan keuangan kepada gerakan milisi tersebut.


Uni Eropa Ajukan Perluasan Embargo terhadap Iran Setelah Serang Israel, Ini Riwayat Negara Barat Embargo Iran

1 hari lalu

Presiden Iran Ebrahim Raisi. Kepresidenan Iran/WANA via REUTERS
Uni Eropa Ajukan Perluasan Embargo terhadap Iran Setelah Serang Israel, Ini Riwayat Negara Barat Embargo Iran

Sepanjang sejarah, Iran telah menjadi sasaran berbagai sanksi internasional atau embargo dari beberapa negara, terutama Amerika Serikat dan Uni Eropa.


Menlu Retno Marsudi Minta AS Bantu De-eskalasi Konflik Iran-Israel, Apa Artinya?

1 hari lalu

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi memakai keffiyeh saat penyampaian pendapat di ICJ, Jumat, 23 Februari 2024. Sumber : istimewa
Menlu Retno Marsudi Minta AS Bantu De-eskalasi Konflik Iran-Israel, Apa Artinya?

Apa arti dari de-eskalasi khususnya dalam konteks politik dan konflik Iran-Israel? Menlu Retno Marsudi minta AS lebih berperan.


Amerika Serikat Siap Jatuhkan Sanksi Baru ke Tehran Dampak Serangan Iran ke Israel

2 hari lalu

Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan berbicara dalam konferensi pers, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Tel Aviv, Israel, 15 Desember 2023. REUTERS/Violeta Santos Moura
Amerika Serikat Siap Jatuhkan Sanksi Baru ke Tehran Dampak Serangan Iran ke Israel

Pemerintah Amerika Serikat sedang berupaya menjatuhkan sanksi baru ke Iran sebagai bentuk balasan atas serangan Iran ke Israel pada akhir pekan lalu.


Sejarah FBI dan Apa Saja Tugas-tugasnya

2 hari lalu

Logo Biro Investigasi Federal terlihat di markas besar FBI di Washington, AS, 14 Juni 2018. REUTERS/Yuri Gripas
Sejarah FBI dan Apa Saja Tugas-tugasnya

FBI mengatakan bahwa pihaknya sudah membuka penyelidikan kriminal atas runtuhnya jembatan Baltimore.