TEMPO.CO, Jakarta - Imam besar Al-Azhar, Ahmed al-Tayeb, mengutuk keras otoritas Israel mencegah Yousef Salame, ulama Masjid Al-Aqsa, meninggalkan Yerusalem menuju Mesir untuk mengikuti Konferensi Al-Azhar Al-Sharif.
"Konferensi ini akan dihadiri oleh utusan dari 86 negara di dunia," tulis situs berita WAM.
Baca: Israel Kembali Cegah Pria Palestina di Bawah 50 Tahun ke Al Aqsa
PBB menggelar rapat darurat Sidang Umum pada Kamis untuk membahas keputusan Amerika Serikat atas Yerusalem
Al-Tayeb mengatakan melalui sebuah pernyataan, Selasa, 16 Januari 2018, keputusan Israel tersebut benar-benar tak bisa diterima dan menunjukkan arogansi otoritas Israel. Imam besar ini menambahkan, Konferensi Al-Azhar mendukung Yerusalem yang dilanggar oleh otoritas daerah pendudukan Israel.
"Kami juga ingin menegaskan kembali kepada rakyat Palestina bahwa kami mendukung Palestina merdeka dengan ibu kota Yeruslaem dan menentang keputusan Amerika Serikat belum lama ini," ujarnya.
Baca: Buat Barikade di Masjid Al-Aqsa, Warga Palestina Ditahan
Warga Iran menghadiri demonstrasi menentang keputusan Presiden AS Donald Trump untuk mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel, di Teheran, Iran pada 8 Desember 2017. REUTERS
Konferensi yang diorganisir oleh Al-Azhar bekerjasama dengan Dewan Muslim Tertua dan digelar dengan restu Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi. Konferensi di Mesir ini juga akan dihadiri oleh sejumlah besar cendekiawan, ulama pemikir, dan penulis serta akan membicarakan isu Yerusalem dan identitas Arab.