TEMPO.CO, Jakarta - Bagi Anda yang terbiasa hidup di iklim tropis seperti di Indonesia dengan suhu rata-rata 30 derajat Celsius, mungkin Anda tak percaya ada masyarakat yang sanggup hidup di alam bersuhu minus 62 derajat Celsius.
Cerita itu diungkap oleh situs berita Inggris, Metro, yang melaporkan tentang masyarakat di Desa Oymyakon, Rusia. Mereka sanggup bertahan hidup dengan suhu minus 62 derajat Celsius.
Baca: Musim Dingin, Kutub Utara Malah Capai Titik Leleh
Sebuah jembatan yang dilapisi salju tebal di Oymyakon, Siberia. Foto: The Siberian Times
"Menurut ukuran thermometer, suhu sedingin itu sanggup membuat bulu mata beku," tulis Metro dalam laporannya, Selasa, 16 Januari 2018.
Data di catatan kantor stasiun cuaca setempat, desa ini pernah dihantam cuaca dingin mencapai minus 59 derajat Celsius. Tetapi warga mengatakan mereka mengalami suhu lebih dingin dari catatan resmi pemerintah.
"Suhu di desa itu pernah mencapai minus 67 derajat Celsius pada 1933," kata Metro.
Anehnya, kendati suhu yang membuat sekujur tubuh menggigil itu tak membuat warga Cina yang mengunjungi Oymyakon kedinginan. Bahkan mereka membuka seluruh pakaiannya.
"Wisatawan Cina itu berenang di mata air yang tidak membeku," kata seorang jurnalis setempat yang melaporkan peristiwa itu, Elena Pototskaya.Ilustrasi udara dingin dan turun salju. AP/The Herald-Palladium, Don Campbell
"Ini sebuah pemandangan horor. Kami dan penduduk desa Oymyakon tidak berani keluar rumah karena cuaca sangat dingin, tapi turis Cina justru berenang di sumber air," ujar Pototskaya.
Baca: Anjing Ini Selamatkan Balita dari Suhu Minus 21
Sementara itu, di tempat lain, kehidupan tetap berjalan seperti biasa meskipun suhu udara di bawah 59 derajat Celsius. Sebuah rekaman video menunjukkan suasana pasar ikan di ibu kota desa Yakutsk dengan temperatur minus 50 derajat Celsius.
"Kota ini terdingin di dunia."
Pembuat rekaman tersebut, Vladimir Danilov, sengaja membuat film dokumenter ketika dia membeli ikan bandeng untuk hidangan masakan lokal, stroganina. Hidangan ini sangat populer di utara Siberia, Rusia, dengan bahan baku ikan bandeng yang disajikan dalam bentuk irisan ikan mentah.