TEMPO.CO, Jakarta -Yordania memprotes instruksi Israel untuk menghentikan semua kegiatan pemeliharaan dan pemugaran di Masjid Al-Aqsa, demikian laporan kantor berita resmi Yordania, Petra.
Seperti dikutip Xinhua, Rabu 17 Januari 2018, Menteri Negara Jordania Urusan Media Mohammad Al-Momani menegaskan bahwa semua urusan yang berkaitan dengan Masjid Al-Aqsa berada di bawah yurisdiksi Departemen Waqaf Yerusalem.
Departemen ini berafiliasi kepada Kementerian Urusan Tempat Suci, Tempat Suci dan Waqaf Yordania, sejalan dengan hukum kemanusiaan serta internasional.
Al-Momani menambahkan penguasa pendudukan Israel tak memiliki urusan dengan setiap kegiatan pemeliharaan dan pemugaran di tempat suci itu.
Baca juga:
Sinagog di Area Masjid Al Aqsa Dibuka, Israel Abaikan Protes
Ia menyampaikan penolakan tegas Yordania terhadap provokasi semacam itu. Yordania, kata dia, bertekad untuk terus mempertahankan tempat suci Islam dan Kristen di Yerusalem.
Pada Selasa lalu, Israel memperingatkan para pejabat di Masjid Al-Aqsa di Yerusalem agar tidak melakukan pekerjaan pemugaran di dalam kompleks masjid tersebut.
“Polisi Israel menyerbu masuk ke dalam kantor komite pemugaraan Al-Aqsa dan mengingatkan para insinyur untuk menghentikan pekerjaan mosaic di atap kayu Kubah Batu,” ujar Firas al-Dib, juru bicara Kementerian Urusan Tempat Suci, Tempat Suci dan Waqaf Yordania di Yerusalem kepada Anadolu Agency.
Al-Dib menambahkan otoritas Israel bahkan mengancam akan menangkap mereka yang melakukan pekerjaan pemugaran.
Masjid Al-Aqsa adalah tempat suci ketiga umat Muslim, yang menamakannya Al-Haram Asy-Syarif. Sementara umat Yahudi menyebutnya Bukit Knisah.