TEMPO.CO, Jakarta - Parlemen Mesir, Ahad, 14 Januari 2018, menyetujui rencana pemerintah melakukan perombakan kabinet, termasuk mengganti empat menteri, menjelang pemilihan presiden dua bulan mendatang.
Menurut sumber di pemerintahan, reshuffle itu termasuk menunjuk Abu Bakr al-Gendi menduduki Menteri untuk Pemerintahan Lokal, Rania al-Mashat sebagai Menteri Pariwisata, Enas Abdeldayem menduduki Menteri Kebudayaan, dan Khaled Badawy sebagai Menteri Usaha Publik.
Baca: Uni Eropa Pantau Pemilihan Presiden Mesir
Mantan Presiden Mesir Hosni Mubarak melambaikan tangan kepada para pendukungnya dari balik jeruji dalam sidang di Kairo, Mesir, April 2013. Mubarak adalah presiden Mesir selama 29 tahun, ia mengundurkan diri pada Februari 2011 saat terjadi pemberontakan rakyat dan ditangkap dua bulan kemudian oleh junta militer. AP
"Pemerintah Mesir juga akan menunjuk dua wakil menteri dalam perombakan kabinet tersebut," ujar sumber itu, seperti dikutip Middle East Monitor, Senin, 15 Januari 2018.
Menteri Perumahan Mustafa Madbuly, ucap sumber tersebut, akan melanjutkan jabatannya, sementara Perdana Menteri Sherif Ismail masih dalam proses pemulihan setelah menjalani operasi.
Mesir akan menggelar pemilihan presiden putaran pertama pada 26-28 Maret 2018, sedangkan putaran kedua diadakan 24-26 April 2018.Presiden Mesir Mohammed Morsi saat menjalani persidangan di Kairo, Mesir, 8 Mei 2014. Pengadilan Kairo menjatuhkan hukuman pidana 20 tahun penjara terhadap bekas Presiden Mesir Mohamed Mursi. AP/Tarek el-Gabbas, File
"Para calon harus mendaftar sebagai peserta pemilihan pada 20-29 Januari 2018," tulis Middle East Monitor.
Baca: Jenderal Abdel Fattah el-Sisi Calon Presiden Mesir
Perombakan terakhir kabinet Mesir berlangsung pada Februari 2017, termasuk menggusur Menteri Investasi dan Menteri Pertanian.