Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kesempatan Pangeran Saudi Alwaleed untuk Bebas Menipis karena ...

Reporter

Editor

Budi Riza

image-gnews
Pangeran Alwaleed bin Talal saat berada di High Court, London, Inggris, 2 Juli 2013. Alwaleed juga pernah membeli sebuah kapal layar mewah yang amat mahal dari Presiden AS Donald Trump. Pada 2015, Alwaleed pernah berjanji akan mendonasikan kekayaannya sebanyak 32 miliar dolar saat dia meninggal dunia kelak. REUTERS/Neil Hall
Pangeran Alwaleed bin Talal saat berada di High Court, London, Inggris, 2 Juli 2013. Alwaleed juga pernah membeli sebuah kapal layar mewah yang amat mahal dari Presiden AS Donald Trump. Pada 2015, Alwaleed pernah berjanji akan mendonasikan kekayaannya sebanyak 32 miliar dolar saat dia meninggal dunia kelak. REUTERS/Neil Hall
Iklan

TEMPO.CO, Riyadh -- Konglomerat terkaya Arab Saudi, Pangeran Alwaleed bin Talal, dikabarkan mulai kehabisan waktu untuk membuat kesepakatan dengan pemerintah Kerajaan Arab Saudi.

Pemerintah Saudi mulai bersikap tegas terhadap para tahanan kasus korupsi, yang masih tersisa sekitar 60 orang dari sebelumnya sekitar 200 orang, dengan memindahkan mereka ke penjara pengamanan maksimum Al Ha'ir.

Baca: Arab Saudi: Ingin Bebas, Pangeran Alwaleed Bayar Rp 81 Triliun

 

Sejumlah media global seperti CNBC dan Daily Mail melaporkan  pemerintah Saudi bersikap tegas terhadap para tahanan, yang masih berkeberatan mengembalikan uang negara yang diduga telah mereka korupsi.

Baca: Pangeran Alwaleed Tolak Serahkan Hartanya Demi Bebas dari Tahanan

 

Pangeran Alwaleed dikabarkan menolak membayar ganti rugi terkait pembayaran denda atas kasus korupsi yang dialaminya yaitu sekitar 728 poundsterling atau sekitar Rp13,3 triliun.

"Situasinya memburuk pada awal pekan lalu saat dia dipindahkan ke penjara pengamanan maksimum di Al Ha'ir," begitu dilansir media Daily Mail, Sabtu, 13 Januari 2018, waktu setempat. "Dia juga dikabarkan menolak menyerahkan kontrol terhadap sejumlah perusahaan investasinya."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kondisi ini membuat kesempatan Alwaleed untuk menjalani pengadilan atau menegosiasikan kebebasannya semakin mengecil. Seperti diberikan media massa global semacam Reuters, Kerajaan Arab Saudi membentuk Komisi Antikorupsi pada 4 Nopember 2018, yang dipimpin Putra Mahkota Pangeran Mohammed Bin Salman. Dia adalah putra dari Raja Salman Bin Abdul Aziz, yang mengeluarkan keputusan membentuk komisi itu.

Komisi ini, yang bekerja sama dengan Kejaksaan Agung Saudi, menahan sekitar 200 pejabat tinggi dan mantan pejabat, sejumlah pangeran dan konglomerat kakap dengan tuduhan melakukan tindak pidana korupsi. Sebagian dari mereka ditahan di Hotel Ritz Carlton di Riyadh, yang sahamnya dikontrol Kerajaan Saudi.

Pemerintah Saudi mengatakan telah kehilangan uang negara minimal sekitar US$100 miliar atau sekitar Rp1300 triliun akibat praktek korupsi yang telah terjadi selama bertahun-tahun. Para tahanan ini diminta mengembalikan uang negara yang diduga telah mereka peroleh.

Sebagian media menyebut pemerintah Saudi meminta minimal sepertiga dari total harta para tahanan. Mayoritas tahanan menyanggupi ketentuan ini. Namun sebagian kecil berkukuh ingin membela dirinya di pengadilan secara terbuka. Ini termasuk Pangeran Alwaleed, yang merupakan pemilik Kingdom Holdings dan memiliki saham di sejumlah perusahaan kakap dunia seperti Citigroup, Fox dan Twitter.

Menurut media CNBC, yang mengutip media lokal Saudi yaitu Al-Araby Al-Jadeed, ada sekitar 60 tahanan tersisa di Hotel Ritz Carlton. Mereka seperti Alwaleed Bin Talal dan Pangeran Turki Bin Abdullah. Pemerintah Saudi dikabarkan meminta Alwaleed untuk mengembalikan uang negara sekitar US$6 miliar atau sekitar Rp81 triliun. Ini masih ditambah dengan penyerahan saham atas sejumlah perusahaan investasi miliknya.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Adik Dibebaskan, Pangeran Alwaleed Bela Putra Mahkota Saudi

5 November 2018

Gerbang utama hotel mewah Ritz Carlton di Riyadh, Arab Saudi, 5 November 2017. Hotel bintang lima menjadi rumah tahanan sementara bagi 11 pangeran, 4 orang menteri, dan beberapa orang lainnya, yang dituduh melakukan korupsi. AFP Photo
Adik Dibebaskan, Pangeran Alwaleed Bela Putra Mahkota Saudi

Adik Pangeran Alwaleed, Pangeran Khaled, dibebaskan seletah sempat ditahan selama setahun di Hotel Ritz Carlton di Arab Saudi.


Pangeran Alwaleed Muncul di Ruang Publik Bersama Cucu dan Teman

4 Februari 2018

Pangeran Alwaleed Bin Talal terlihat sedang berkuda di sebuah dataran gurun pada Jumat, 2 Februari 2018, setelah keluar dari tahanan di Hotel Ritz Carlton pada 27 Januari 2018. Twitter
Pangeran Alwaleed Muncul di Ruang Publik Bersama Cucu dan Teman

Pangeran Alwaleed mencuit aktivitasnya di sebuah gurun pasir sambil berkuda.


Pangeran Saudi Alwaleed: Saya Seorang Vegetarian

30 Januari 2018

Pangeran Alwaleed bin Talal saat berada di High Court, London, Inggris, 2 Juli 2013. Alwaleed juga pernah membeli sebuah kapal layar mewah yang amat mahal dari Presiden AS Donald Trump. Pada 2015, Alwaleed pernah berjanji akan mendonasikan kekayaannya sebanyak 32 miliar dolar saat dia meninggal dunia kelak. REUTERS/Neil Hall
Pangeran Saudi Alwaleed: Saya Seorang Vegetarian

Pangeran Saudi Alwaleed mengatakan sejumlah pejabat Arab Saudi melakukan korupsi dan menghilangkan uang negara dalam jumlah besar.


Sempat Ditahan, Alwaleed: Saya Dukung Raja dan Putra Mahkkota

30 Januari 2018

Gelimang Harta Pangeran Arab Saudi Alwaleed bin Talal
Sempat Ditahan, Alwaleed: Saya Dukung Raja dan Putra Mahkkota

Pangeran Alwaleed mengatakan ada sejumlah pejabat korup Arab Saudi, yang melakukan korupsi uang negara dalam jumlah besar.


Ditahan di Ritz Carlton, Alwaleed: Saya sering Olahraga dan Diet

29 Januari 2018

Bangunan mewah hotel Ritz Carlton di Riyadh, Arab Saudi. Salah seorang yang ditahan di hotel tersebut sejak Minggu (05/11) adalah pebisnis Arab Saudi, Pangeran Alwaleed bin Talal. ritzcarlton.com
Ditahan di Ritz Carlton, Alwaleed: Saya sering Olahraga dan Diet

Alwaleed mengatakan dia masih kerap bertemu keluarga dan pegawainya di Hotel Ritz Carlton.


Alwaleed: Pejabat Saudi Korupsi, Dukung Anti-Korupsi

29 Januari 2018

Salah ruangan suite miliarder Arab Saudi Pangeran Alwaleed bin Talal ditahan di Ritz-Carlton, Riyadh, Arab Saudi, 27 Januari 2018. Pangeran Alwaleed bin Talal, sudah mendekam di penjara dua bulan, yang ditangkap dalam operasi pemberantasan korupsi . REUTERS/Katie Paul
Alwaleed: Pejabat Saudi Korupsi, Dukung Anti-Korupsi

Alwaleed mengatakan sejumlah pejabat Saudi menghamburkan uang negara selama satu dekade terakhir.


Istana Alwaleed Dipenuhi Mobil Pasca Dilepas dari Ritz Carlton

29 Januari 2018

Pangeran Alwaleed mengaku tidak bersalah atas tuduhan korupsi. [www.rte.ie]
Istana Alwaleed Dipenuhi Mobil Pasca Dilepas dari Ritz Carlton

Alwaleed dibebaskan setelah mencapai kesepakatan finansial dengan Jaksa Agung Arab Saudi terkait dugaan terlibat praktek korupsi.


Ditahan terkait Korupsi, Pangeran Alwaleed: Santai, Periksa Semua

29 Januari 2018

Gelimang Harta Pangeran Arab Saudi Alwaleed bin Talal
Ditahan terkait Korupsi, Pangeran Alwaleed: Santai, Periksa Semua

Pangeran Alwaleed mengatakan dia sebenarnya bisa meninggalkan Hotel Ritz Carlton,yang menjadi lokasi penahanan, lebih cepat.


Soal Pembayaran Denda Rp 80 Triliun, Pangeran Alwaleed Bilang Ini

29 Januari 2018

Miliarder Arab Saudi Pangeran Alwaleed bin Talal saat berada di kamar suite di Ritz-Carlton, Riyadh, Arab Saudi, 27 Januari 2018.Pangeran Alwaleed memiliki kekayaan hingga 17 miliar dollar Amerika Serikat atau Rp 226,13 triliun. REUTERS/Katie Paul
Soal Pembayaran Denda Rp 80 Triliun, Pangeran Alwaleed Bilang Ini

Alwaleed mengatakan dia tidak bisa mengungkapkan kesepakatan yang dibuat dengan pemerintah Saudi karena ini menyangkut dua pihak.


Konglomerat Alwaleed dan Al-Amoudi Ditangkap, Apa Bisnisnya?

24 November 2017

Pangeran Alwaleed bin Talal saat berada di High Court, London, Inggris, 2 Juli 2013. Alwaleed juga pernah membeli sebuah kapal layar mewah yang amat mahal dari Presiden AS Donald Trump. Pada 2015, Alwaleed pernah berjanji akan mendonasikan kekayaannya sebanyak 32 miliar dolar saat dia meninggal dunia kelak. REUTERS/Neil Hall
Konglomerat Alwaleed dan Al-Amoudi Ditangkap, Apa Bisnisnya?

Alwaleed dan Al-Amoudi memiliki banyak investasi di Afrika.