Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Rasis, Negara-negara Afrika Tuntut Trump Minta Maaf

Reporter

image-gnews
Usai terpilih sebagai Presiden Amerika Serikat, Donald Trump diketahui memiliki sejumlah kebijkan kontroversial, salah satunya Trump memutuskan AS keluar dari pakta perdagangan internasional Trans Pacific Partnership, yang menjadi program unggulan Presiden Barack Obama. REUTERS/Jonathan Ernst
Usai terpilih sebagai Presiden Amerika Serikat, Donald Trump diketahui memiliki sejumlah kebijkan kontroversial, salah satunya Trump memutuskan AS keluar dari pakta perdagangan internasional Trans Pacific Partnership, yang menjadi program unggulan Presiden Barack Obama. REUTERS/Jonathan Ernst
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Uni Afrika, gabungan 54 negara Afrika kecuali Sahara Barat, menuntut Presiden Amerika Serikat Donald Trump meminta maaf setelah menyebut mereka “negara-negara lubang kotoran.”

Seperti dilansir Sky News, Jumat 12 Januari 2018, Uni Afrika juga menuntut Trump untuk segera menarik pernyataannya itu.

"Misi Uni Afrika marah dan kecewa atas pernyataan Donald Trump, Presiden Amerika Serikat, yang menodai citra Amerika sebagai negara yang menghormati perbedaan dan martabat manusia,” demikian pernyataan misi Uni Afrika untuk Amerika Serikat dalam pernyataan bersama.

“Kami mendesak agar Tuan Trump menarik pernyataannya dan meminta maaf tidak hanya kepada warga negara-negara Afrika, tetapi juga kepada seluruh warga keturunan Afrika di dunia.”

Baca juga:

Rasis, Trump Sebut Haiti dan Afrika Negara Lubang Kotoran 

Kemarahan negara-negara Afrika dipicu oleh pernyataan rasis Trump dalam pertemuan dengan anggota parlemen dari dua partai berkuasa—Republik dan Demokrat—di Gedung Putih pada Kamis lalu.

Dia mempertanyakan mengapa AS harus menerima para imigran dari Haiti dan negara-negara Afrika. Ia bahkan menyebut mereka sebagai sebagai "negara-negara lubang kotoran".

Ungkapan kemarahan tak hanya dilontarkan perwakilan misi Uni Afrika di AS. Duta-duta Besar Negara Uni Afrika di Perserikatan Bangsa-Bangsa juga mengecam keras Trump.

Setelah menggelar sidang darurat selama empat jam, 54 duta besar negara Afrika secara aklamasi mengutuk pernyataan Trump.

“Kami sangat prihatin dengan meningkatnya tren kebencian dari pemerintah AS terhadap negara dan warga keturunan Afrika serta warga kulit berwarna. Bahkan untuk pertama kalinya, kami sepakat dalam satu hal: Trump harus meminta maaf dan menarik pernyataannya yang rasis dan xenofobik.”

Hanya beberapa jam setelah laporan ini viral, Trump melalui akun Twitternya membantah menggunakan kata-kata seperti itu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Namun, Senator Partai Demokrat AS Dick Durbin, yang menghadiri pertemuan di Gedung Putih, memastikan kepada para wartawan bahwa Trump memang menggunakan bahasa yang "keji dan kasar", termasuk "lubang kotoran."

Analis Afrika dari Johns Hopkins University's School of Advanced International Studies, Peter Lewis, mengatakan blunder pernyataan Trump akan memperburuk hubungan dengan negara-negara Afrika.

Padahal, kata Lewis, AS memiliki kepentingan sangat besar di benua tersebut, seperti kerja sama kontraterorisme hingga ekonomi.

Baca juga:

Luar Biasa! Trump Pernah Bayar Tyson Rp 157 M untuk Laga 91 Detik 

"Masalah ini tidak akan berhenti dengan cepat,” ujar Lewis. "Pernyataan Trump telah melukai hubungan baik yang dibangun 25 tahun terakhir dengan puluhan negara sekaligus."

AS menempatkan sedikitnya 6.000 tentara di 53 negara di Afrika dengan fokus pemberantasan kelompok ekstrimis, pasukan perdamaian hingga kerja sama kemanusiaan.

Sebagian besar tentara ditempatkan di pangkalan militer AS di Djibouti, Afrika Timur. Para tentara ini juga memberikan latihan di sejumlah negara Afrika lain seperti Niger dan Somalia.

Meski misi pasukan AS di Afrika tidak akan dihentikan, "Jika mereka sudah tidak percaya apalagi menyuka Anda, ini akan mengubah hubungan baik yang dibangun selama ini," tutur Lewis.

Pernyataan Trump yang ditujukan juga terhadap Haiti dan El Salvador juga menimbulkan kecaman dari banyak pihak.

Bekas perdana menteri Haiti Laurent Lamothe berkicau menanggapi pernyataan Trump melalui Twitter,”Dunia menyaksikan pernyataan sangat rendah yang tak bisa diterima.”

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

8 hari lalu

Kandidat presiden dari Partai Republik dan mantan Presiden AS Donald Trump pada  malam pemilihan pendahuluan presiden New Hampshire, di Nashua, New Hampshire, AS, 23 Januari 2024. REUTERS/Mike Segar
Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

Bekas Presiden AS Donald Trump menolak undangan Presiden Volodymyr Zelensky untuk menyambangi Ukraina.


Trump: Kehormatan bagi Saya Masuk Penjara karena Melanggar Perintah Pembungkaman

11 hari lalu

Mantan Presiden AS Donald Trump meninggalkan pengadilan Kriminal Manhattan setelah sidang dalam persidangan uang tutup mulut yang akan datang, di New York City, AS, 25 Maret 2024. Curtis Means/Pool via REUTERS
Trump: Kehormatan bagi Saya Masuk Penjara karena Melanggar Perintah Pembungkaman

Trump telah mengaku tidak bersalah atas 34 dakwaan pemalsuan catatan bisnis dan menyangkal pernah bertemu dengan Stormy Daniels.


Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

15 hari lalu

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg pergi setelah konferensi persnya, menjelang KTT NATO, di Vilnius, Lithuania, 10 Juli 2023. REUTERS/Yves Herman
Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

Sekjen NATO mendesak Amerika Serikat tetap bersatu dengan Eropa, meski seandainya Donald Trump kembali berkuasa di Gedung Putih


Trump Dikabarkan Baru-baru Ini Berbicara dengan Mohammed bin Salman

15 hari lalu

Presiden Donald Trump menyambut kedatangan Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman di Gedung Putih, Washington, Amerika Serikat, 20 Maret 2018. Lawatan Mohammed bin Salman diperkirakan akan berbicara soal ancaman Iran, termasuk pengaruh dan pengembangan program nuklir Negeri Mullah itu. (AP Photo/Evan Vucci)
Trump Dikabarkan Baru-baru Ini Berbicara dengan Mohammed bin Salman

Arab Saudi adalah tempat yang dikunjungi Trump setelah dilantik sebagai Presiden AS pada 2017.


Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

20 hari lalu

Foto kombinasi Joe Biden dan Donald Trump. REUTERS/Mark Makela dan Tom Brenner
Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, menyindir Donald Trump, yang akan menjadi pesaingnya lagi dalam pemilihan presiden AS yang akan datang pada bulan November.


Trump Minta Israel Akhiri Perang di Gaza, Ini Alasannya

24 hari lalu

Presiden AS Donald Trump dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berjabat tangan setelah pidato Trump di Museum Israel di Yerusalem 23 Mei 2017. [REUTERS / Ronen Zvulun / File Foto]
Trump Minta Israel Akhiri Perang di Gaza, Ini Alasannya

Sebagai sekutu paling loyal, Donald Trump memperingatkan Israel untuk mengakhiri perangnya di Gaza.


Blinken dan Biden Ucapkan Selamat kepada Prabowo, Apa Artinya untuk Hubungan Indonesia-AS?

29 hari lalu

Calon Presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto menyampaikan pidato seusai penetapan sebagai pemenang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Kertanegara, Jakarta, Rabu, 20 Maret 2024. KPU menetapkan pasangan nomor urut 2 Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka sebagai pemenang Pemilu 2024. TEMPO/M Taufan Rengganis
Blinken dan Biden Ucapkan Selamat kepada Prabowo, Apa Artinya untuk Hubungan Indonesia-AS?

Diplomat top AS, Antony Blinken, baru mengucapkan selamat kepada Prabowo setelah hasil resmi KPU diumumkan.


Anatomi Persaingan Sengit Trump Biden di Super Tuesday Menuju Bertarung di Pilpres

36 hari lalu

Foto kombinasi Joe Biden dan Donald Trump. REUTERS/Mark Makela dan Tom Brenner
Anatomi Persaingan Sengit Trump Biden di Super Tuesday Menuju Bertarung di Pilpres

Hasil dari kontes di negara bagian Georgia, Mississippi dan Washington tidak pernah diragukan lagi menyodorkan pertarungan ulang Trump Biden.


Sah, Biden Vs Trump di Pilpres AS Bakal Terulang Lagi!

36 hari lalu

Presiden AS Joe Biden berbicara dengan seorang ajudan selama sesi pembukaan Konferensi Perubahan Iklim PBB (COP26) di Glasgow, Skotlandia, Inggris, Senin, 1 November 2021. Kondisi kebugaran Biden (78 tahun) sebagai presiden kerap menjadi bulan-bulanan para kritikus, termasuk rivalnya, Donald Trump. Erin Schaff/Pool via REUTERS
Sah, Biden Vs Trump di Pilpres AS Bakal Terulang Lagi!

Dalam pilpres AS tahun ini, Biden vs Trump akan kembali terulang dalam memperebutkan suara rakyat Amerika.


Jajak Pendapat: Warga Israel Lebih Memilih Donald Trump daripada Joe Biden

36 hari lalu

Foto kombinasi Joe Biden dan Donald Trump. REUTERS/Jonathan Ernst
Jajak Pendapat: Warga Israel Lebih Memilih Donald Trump daripada Joe Biden

Jajak pendapat Channel 12 menemukan 44 persen warga Israel lebih memilih mantan presiden Amerika Serikat Donald Trump dibandingkan Joe Biden untuk kembali ke Gedung Putih.