TEMPO.CO, Jakarta -Haiti memanggil Duta Besar Amerika Serikat atau AS untuk menyatakan protes menyusul laporan bahwa Presiden Donald Trump menyebut negara itu sebagai "lubang kotoran". Pemerintah Haiti pun meminta penjelasan resmi dari pemimpin misi diplomatik AS di Haiti pada Jumat waktu setempat.
Sehari sebelumnya, Trump dalam pertemuan dengan anggota parlemen dari dua partai berkuasa—Republik dan Demokrat—mempertanyakan mengapa AS harus menerima para imigran dari Haiti dan negara-negara Afrika. Ia bahkan menyebut mereka sebagai sebagai "negara-negara lubang kotoran".
Seperti dilansir Reuters, Sabtu 13 Januari 2018, Duta Besar Haiti di Washington DC, AS, Paul Altidor mengatakan negaranya merasa sedih karena sehari setelah pernyataan Trump, negaranya tengah memperingati delapan tahun musibah gempa bumi hebat yang menewaskan 220.000 orang di negara kepulauan itu.
Baca juga:
Rasis, Trump Sebut Haiti dan Afrika Negara Lubang Kotoran
"Saya sudah berbicara dengan Presiden Haiti Jovenel Moise tentang masalah itu, dan tentu saja Presiden mengecam perkataan seperti itu dan beliau merasa kaget," kata Altidor.
Menteri Luar Negeri Haiti Antonio Rodrigue, menurut Altidor, mengatakan bahwa kepala misi diplomatik AS di Haiti sudah dipanggil untuk dimintai penjelasan soal dugaan perkataan kasar oleh Trump.
Ia mengatakan Haiti harus dikenang atas sumbangannya kepada sejarah, termasuk dukungannya pada Revolusi Amerika berupa pengerahan pasukan ke Pertempuran Savannah di Georgia pada 1779.
"Rakyat Haiti tidak boleh diperlakukan seperti itu. Rakyat Haiti tidak boleh dilihat sebagai sekelompok imigran yang datang di Amerika Serikat untuk mengeksploitasi sumber-sumber daya AS," ujarnya.
Ia menambahkan, "Kita sudah berada di AS sejak lama dan memberikan sumbangan kepada AS yang sudah seperti sekarang. Kami bahkan memberikan pengorbanan habis-habisan ketika kami menumpahkan darah kami di Savannah."
Hanya beberapa jam setelah laporan ini viral, Trump melalui akun Twitternya membantah menggunakan kata-kata seperti itu.
Namun, Senator Partai Demokrat AS Dick Durbin, yang menghadiri pertemuan di Gedung Putih, memastikan kepada para wartawan bahwa Trump memang menggunakan bahasa yang "keji dan kasar", termasuk "lubang kotoran."
Para politisi Afrika menilai Trump sebagai sosok yang rasis sementara kantor hak asasi manusia (HAM) Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) menanggapi dugaan perkataan Trump itu sebagai "rasis" dan bernada hasutan.