TEMPO.CO, Jakarta - Mitos terkadang membuat kemajuan terhambat, seperti yang terjadi di Ghana.
Seperti dilansir Daily Mail, Jumat 12 Januari 2018, gadis-gadis di Ghana kesulitan bersekolah karena ada kepercayaan yang melarang anak perempuan menyeberangi sungai ketika sedang haid.
Perintah yang diyakini masyarakat Ghana diberikan langsung dewa itu juga melarang anak perempuan menyeberangi Sungai Ofin di wilayah Ashanti pada setiap Selasa.
Ini berarti bahwa separuh anak di daerah tersebut, di distrik Upper Denkyira Timur, kehilangan waktu di sekolah sebagai konsekuensinya.
Banyak siswa dari wilayah Ashanti harus menyeberangi sungai untuk sampai ke sekolah di Kyekyewere di Wilayah Tengah.
Baca juga:
Pria Miskin Ghana Naik Haji Berkat Drone Jatuh
Sementara itu, Unesco memperkirakan bahwa 10 persen anak perempuan di wilayah tersebut tidak bersekolah ketika sedang menstruasi.
"Ada banyak masalah yang menghambat pengembangan pendidikan di wilayah ini," kata Prince Evans Acquah, Supervisor Pendidikan di wilayah tersebut.
"Tapi yang mengkhawatirkan saya adalah kenyataan bahwa anak perempuan atas perintah para dewa, tidak diizinkan menyeberangi sungai pada hari Selasa. Mereka juga dilarang menyeberangi sungai saat mereka sedang menstruasi."
Duta kebersihan hunian Unicef, Shamima Muslim Alhassan mengatakan bahwa perintah tersebut melanggar hak perempuan atas pendidikan.
"Sepertinya para dewa terlalu kuat. Terkadang saya berpikir bahwa kita perlu meminta pertanggungjawaban dari para dewa yang terus-menerus melarang banyak hal terjadi, untuk memperhitungkan bagaimana mereka menggunakan kekuatan luar biasa yang telah kita berikan kepada mereka," kata Alhassan.
Menteri wilayah Kwamena Duncan akan bertemu dengan menteri Ashanti untuk membahas masalah tersebut.
Banyak komunitas di pesisir Ghana melarang warganya memancing atau menyeberangi sungai pada hari Selasa. Mereka juga percaya bahwa wanita yang sedang menstruasi bisa mengganggu dewa sungai.
DAILY MAIL |THEIR WORLD