TEMPO.CO, Kremlin -- Presiden Rusia, Vladimir Putin, memuji pemimpin tertinggi Korea Utara, Kim Jong Un sebagai politisi yang jeli dan dewasa. Putin juga menilai Kim memenangkan 'kontes ketegangan' politik yang terjadi dengan negara-negara barat.
"Saya pikir Pak Kim Jong Un jelas memenangkan putaran ini. Dia telah menyelesaikan tugas strategisnya: dia memiliki senjata nuklir, dia memiliki rudal yang mampu menjangkau wilayah global hingga jarak 13 ribu kilometer, dan ini bisa menjangkau wilayah manapun di dunia," kata Putin kepada jurnalis Rusia dalam sesi tanya jawab yang disiarkan televisi, Kamis, 11 Januari 2018.
Baca: Korea Utara Disanksi, Ultah Kim Jong Un Tidak Meriah
Pernyataan Putin ini sebenarnya bertolak belakang dengan sikap tegas Rusia terhadap Korea Utara dalam sidang Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa. Dalam dua kali sidang DK PBB menjelang akhir tahun lalu, Rusia mendukung penuh resolusi besutan AS yang mengenakan sanksi ekonomi dua kali terhadap Korea Utara. Sanksi ekonomi terakhir membuat Korea Utara kesulitan untuk membeli minyak bumi dan produk olahannya.
Baca: Trump Ingin Sekali Berbicara dengan Kim Jong Un, Kenapa?
Putin juga mengatakan dialog dengan Korea Utara sekarang perlu dilakukan karena Kim Jong Un menginginkan situasi yang tenang. "Dia sekarang menjadi politisi yang jeli dan dewasa," kata Putin.
Seperti ramai diberitakan, Korea Uara dan Selatan menggelar pertemuan pertama sejak dua tahun terakhir pada Selasa, 9 Januari 2018. Kedua Korea membahas rencana keikutsertaan Korea Utara dalam Olimpiade Musim Dingin di PyeongChang, yang bakal dimulai pada 9 -- 25 Februari 2018.
Dalam pertemuan itu, kedua Korea juga bersepakat melanjutkan pembicaraan bertema militer. Uniknya, menjelang pertemuan ini digelar, media Korea Utara menyuarakan ajakan untuk rekonsiliasi dan reunifikasi, suatu hal yang selama ini selalu di tolak pemimpin Korea Utara.
Trump memuji sikap dirinya yang tegas, yang menurutnya, berkontribusi pada terjadinya dialog dua Korea. Trump juga mengatakan dia bersedia untuk mengirim delegasi untuk bertemu dengan delegasi Korea Utara. Trump bahkan menambahkan dia mau menelpon Kim Jong Un jika kemungkinan itu ada.
REUTERS | CNBC | INTERNATIONAL BUSINESS TIMES