TEMPO.CO, Jakarta - Inggris, Kamis, 11 Januari 2018, mengutuk keras persetujuan Israel atas rencana pembangunan ratusan unit rumah baru bagi warga Yahudi di daerah pendudukan Tepi Barat, Palestina.
"Inggris mengutuk keras rencana otoritas Israel membangun permukiman di daerah pendudukan Tepi Barat," bunyi pernyataann Alistair Burt dari kantor Kementerian Luar Negeri Inggris yang diterima Middle East Monitor. Burt mengatakan, "Kami mendesak Israel mempertimbangkan persetujuannya."
Baca: PBB Kritik Israel Atas Pembangunan Perumahan
Seorang pengunjuk rasa Palestina membawa sejumlah ban mobil bekas untuk dibakar saat terjadi bentrokan dengan pasukan Israel menyusul protes terhadap permukiman Yahudi yang dekat dari Qadomem, di desa Tepi Barat Kofr Qadom dekat Nablus 3 Februari 2017. REUTERS
"Pembangunan permukiman di daerah pendudukan adalah melanggar hukum internasional dan merusak konsep solusi dua negara," ucapnya.
Otoritas Israel pada Kamis, 11 Januari 2018, menyetujui rencana pembangunan 1.000 unit rumah baru di dua lokasi daerah pendudukan Tepi Barat.Seorang pengunjuk rasa Palestina melemparkan kembali tabung gas air mata yang ditembakkan oleh pasukan Israel selama bentrokan menyusul protes terhadap permukiman Yahudi Qadomem, di desa Tepi Barat Kofr Qadom dekat Nablus 3 Februari 2017. REUTERS
Menurut laporan koran Israel, Haaretz, penambahan pembangunan unit rumah yang disetujui itu di daerah pendudukan di Ariel dan Alfei Menashe. Keduanya berlokasi di sebelah utara Tepi Barat.
Baca: Pembangunan Perumahan, Amerika Serikat Kritik Israel
Haaretz menambahkan, otoritas Israel juga menyetujui rencana pembangunan ratusan unit tambahan di derah pendudukan Tepi Barat, Kfar Adumim dan Givat Zeev.