TEMPO.CO, Jakarta - Ekuador memberikan status warga negara bagi pendiri WikiLeaks, Julian Assange, yang selama lima tahun ini tinggal di kedutaan besarnya di London.
Keterangan tersebut disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Ekuador, Maria Fernanda Espinosa, kepada wartawan, Kamis, 11 Januari 2018.
Baca: Julian Assange Tawarkan Tool Peretas CIA pada Sejumlah Perusahaan
Foto Kedutaan Ekuador di London, tempat suaka bagi pendiri WikiLeaks, Julian Assange, sejak Juni lalu. Julian tidak bisa keluar kedutaan tersebut, karena ia terancam tuduhan pelecehan seksual di Swedia dan ancaman dipenjara di Guantanamo oleh pemerintah Amerika Serikat. darkgovernment.com/reuters
Dia mengatakan, permohonan Assange menjadi warga negara Ekuador diajukan pada Desember 2017. "Kami telah memberikan status kewarganegaraan bagi pencari suaka," katanya kepada wartawan di Quito, ibu kota Ekuador, seperti disiarkan Al Jazeera, Jumat, 12 Januari 2018.
Aktivis dunia maya kelahiran Australia ini berlindung di kedutaan besar Ekuador di ibu kota Inggris pada 2012 untuk menghindari ekstradisi ke Swedia di tengah ketakutannya diserahkan ke Amerika Serikat.
Di negeri Uncle Sam tersebut, Assange bakal menghadapi tuntutan di muka pengadilan karena dituding membuka borok militer dan dokumen diplomatik melalui situs WikiLeaks.Bintang pop Lady Gaga, berfoto dengan pendiri WikiLeaks, Julian Assange, usai mereka berdua makan malam di Kedutaan Ekuador di London, Selasa malam (9/10) waktu setempat. littlemonsters.com
Swedia berkepentingan terhadap Assange atas dugaan perkosaan di negeri itu, namun kasusnya dihentikan oleh kejaksaan tahun lalu. Tetapi Assange tetap tinggal di kedutaan setelah polisi Inggris mengatakan bahwa dia akan ditahan karena melanggar regulasi negara.
Baca: Ekuador Putuskan Nasib Assange Pekan Ini
Espinosa mengatakan, Ekuador telah meminta kepada Inggris memberikan status diplomatik kepada Assange sehingga memiliki kekebalan hukum dan aman meninggalkan negeri itu, namun permintaan tersebut ditolak.