TEMPO.CO, Jakarta - Cyber Army milik Yaman (YCA) mengungkapkan dokumen bahwa Kementerian Luar Negeri Arab Saudi berupaya keras melemahkan posisi Iran dan merusak hubungan negeri itu dengan negara lain di dunia.
Informasi tersebut diperoleh setelah YCA meretas situ milik Kementerian Luar Negeri Arab Saudi pada Mei 2017. "Cyber Army Yaman telah meretas situs Kementerian Luar Negeri Arab Saudi pda Mei 2017 dan mengirimkannya ke situs Wikileaks," tulis Farnews, Kamis, 11 Januari 2018.
Baca: Iran: CIA, Mossad dan Arab Saudi di Balik Demonstrasi
Sejumlah petugas pemadam kebakaran dikerahkan untuk memadamkan api yang melahap kantor Kedubes Arab Saudi di Teheran, Iran, 2 Januari 2016. REUTERS
Dokumen yang dirilis oleh YCA menunjukkan bahwa Arab Saudi sangat khawatir dengan langkah kecil Iran terhadap berbagai negara yang memiliki hubungan dengan Negeri Mullah itu.
Menurut YCA berdasarkan situs Kementerian Luar Negeri yang diretas, Arab Saudi takut kebijakan Iran dan kegiatan politik, budaya dan perdagangan dengan sejumlah negara di dunia, Pakistan, Tatarstan, Yaman, Djibouti hingga Thailand.
Baca: Liga Arab: Iran Ancaman Bagi Arab Saudi dan Negara Teluk
Sejumlah polisi Iran berjaga saat aksi protes yang dilakukan sejumlah warga Iran terhadap eksekusi mati ulama Syiah oleh pemerintahan Arab Saudi di Kedubes Arab Saudi di Tehran, Iran, 2 Januari 2016. AP Photo/Ebrahim Noroozi
Dokumen yang diperoleh YCA juga memperlihatkan bahwa bantuan yang selama ini diberikan Kerajaan Arab Saudi bukan semata-mata sekedar bantuan melainkan demi mencegah pengaruh Iran ke negara tersebut.
"Bantuan itu juga diarahkan untuk menimbulkan ketegangan dengan negara-negara ketiga dengan Iran," Farnews melaporkan.