Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

3 Perseteruan Iran melawan Amerika Serikat

image-gnews
Foto Ayatollah Khomeini dan slogan anti-Amerika yang dibawa pengunjuk rasa saat aksi di Kedutaan Besar Amerika Serikat di Teheran, November 1979. AP
Foto Ayatollah Khomeini dan slogan anti-Amerika yang dibawa pengunjuk rasa saat aksi di Kedutaan Besar Amerika Serikat di Teheran, November 1979. AP
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Perseteruan Iran dengan Amerika Serikat dalam sejarah modern ini setidaknya ada tiga hal.

Pertama,
Penggulingan pemimpin bengis yang mendapatkan dukungan penuh Amerika Serikat, Shah Reza Pahlevi, oleh kaum Mullah dan mahasiswa Iran pada 1979.

Aksi ini selanjutnya mendorong munculnya gerakan revolusi yang dipimpin Ayatullah Rohullah Khomeini dari pengasingan di Prancis dan mendapatkan sokongan dari rakyat serta mahasiswa Iran.

Baca: Obama dan Putin Puji Kesepakatan Baru Nuklir Iran

Mohammad Shah Reza. wikipedia.org

Situs berita history.com menyebutkan, "Revolusi Republik Islam Iran dimulai dari gerakan 4 November 1979". Ketika itu, sekelompok mahasiswa menggeruduk kedutaan besar Amerika Serikat di Teheran dan menyandera lebih dari 60 warga Amerika Serikat.

Penyerbuan ke kedutaan besar Amerika Serikat itu membuat Presiden Jimmy Carter marah. Dia memutuskan mengizinkan Shah Reza yang pro-Barat tinggal di Amerika Serikat dengan alasan berobat akibat sakit kanker.

Kedua,
Penahanan empat pemilik kewarganegaaran ganda Iran dan Amerika Serikat. Menurut Madjid Rafizadeh dalam tulisannya yang dimuat di Huffingtonpost, Iran telah memenjarakan sejumlah warga negara Barat termasuk Eropa dan Amerika Serikat yang memiliki etnis Iran.

"Iran menukarkan empat tahanan Amerika Serikat dengan tujuh warganya yang diperam dalam penjara Amerika Serikat," ujarnya di Huffingtonpost.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selanjutnya dia mengatakan, Presiden Barack Obama, saat itu, diam-diam mengirimkan uang ke Iran senilai US$ 400 juta atau setara dengan Rp 5,4 triliun ke Iran karena telah membebasakan warganya.

Ketiga,
Soal nuklir. Persoalan program nuklir membuat Amerika Serikat dan para sekutunya geram. Iran dituding oleh Amerika Serikat mengembangkan program persenjataan nuklir dan pembuatan rudal baslistik yang sanggup meluncur antarbenua.

Meskipun tuduhan tersebut ditampik Iran, namun Amerika Serikat dan Barat termasuk Israel tak percaya. Sikap keras Iran itu kian menguat ketika Negeri Mullah itu dipimpin oleh Mahmoud Ahmadinejad yang didukung kelompok garis keras.Demonstran pro-pemerintah berbaris di Arak, Iran, 3 Januari 2018. Sebanyak 450 lain dikabarkan ditangkap akibat unjuk rasa yang diwarnai aksi kekerasan. Iran Press via AP

Kendati sikap Iran sempat melunak ketika Presiden Hassan Rouhani menjadi presiden sehingga sanksi ekonomi terhadap Iran dicabut, tetapi Presiden Donald Trump tak mengakui niat baik Iran tersebut.

Baca: Israel Siap Perang Jika Trump Gagal Hentikan Senjata Nuklir Iran

Pada akhir Desember 2017, Iran diguncang unjuk rasa di hampir seluruh kota besar. Menurut Iran, aksi yang menewaskan sedikitnya 21 orang dan melukai 450 korban itu didalangi oleh Amerika Serikat, Israel dan Arab Saudi.

"Amerika Serikat, Israel dan Arab Saudi berada di balik unjuk rasa tersebut," kata aparat keamanan Iran seperti dikutip sejumlah media.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Biden, Obama dan Clinton Dicemooh karena Bela Israel dalam Penggalangan Dana Terbesar Demokrat

9 jam lalu

Presiden AS Joe Biden besama mantan presiden AS Barack Obama meninggalkan Air Force One di Bandara Internasional John F Kennedy di New York, AS 28 Maret 2024. REUTERS
Biden, Obama dan Clinton Dicemooh karena Bela Israel dalam Penggalangan Dana Terbesar Demokrat

Joe Biden, Barack Obama dan Bill Clinton dicemooh demonstran atas dukungannya terhadap serangan Israel ke Gaza


Deretan Kontroversi Diva Nyentrik Lady Gaga

12 jam lalu

Lady Gaga dan Joaquin Phoenix dalam film Joker: Folie a Deux. Foto: Instagram/@toddphillips
Deretan Kontroversi Diva Nyentrik Lady Gaga

Lady Gaga, diva bernama asli Stefani Joanne Agelina Germanotta ini juga kerap mendulang atensi karena sederet kontroversinya.


Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

13 jam lalu

Seorang tersangka penyerangan penembakan di tempat konser Balai Kota Crocus dikawal di dalam pengadilan distrik Basmanny di Moskow, Rusia 24 Maret 2024. REUTERS/Shamil Zhumatov
Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."


Lady Gaga: Diva Nyentrik yang Menapaki 38 Tahun

13 jam lalu

Lady Gaga saat menghadiri acara Piala Oscar di Hollywood, Los Angeles, California, 13 Maret 2023. REUTERS/Eric Gaillard
Lady Gaga: Diva Nyentrik yang Menapaki 38 Tahun

Bintang nyentrik Lady Gaga, penyanyi, penulis lagu dan aktris kini tengah dinanti aktingnya di film Joker: Folie a Deux yang masuk proses tahap akhir.


Jenderal AS: Kami Tak Bersedia Beri Israel Senjata Apa Pun yang Diinginkan Saat Ini

13 jam lalu

Jenderal Charles Q. Brown Junior. REUTERS
Jenderal AS: Kami Tak Bersedia Beri Israel Senjata Apa Pun yang Diinginkan Saat Ini

Jenderal militer AS mengatakan bahwa Washington belum memberikan semua senjata yang diminta Israel, karena AS tidak bersedia memberikannya saat ini


Top 3 Dunia: Dugaan WNI di Kapal Penabrak Jembatan Baltimore, Warga AS Tak Setujui Serangan Israel

16 jam lalu

Bagian dari jembatan Francis Scott Key yang runtuh setelah ditabrak kapal kontainer Dali di Baltimore, Maryland, AS, 26 Maret 2024. Insiden ini menyebabkan sebagian besar Jembatan Francis Scott Key runtuh yang menyebabkan beberapa kendaraan yang melintasi terperosok ke Sungai Patapsco. U.S. Army Corps of Engineers/Handout via REUTERS
Top 3 Dunia: Dugaan WNI di Kapal Penabrak Jembatan Baltimore, Warga AS Tak Setujui Serangan Israel

Top 3 dunia adalah Kemlu dalami dugaan adanya WNI di kapal penabrak di Baltimore, warga AS tak setuju serangan Israel, jenazah ABK WNI dipulangkan.


Ragam Respons Atas Resolusi DK PBB Agar Gencatan Senjata di Gaza Selama Ramadan

23 jam lalu

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) akhirnya menyetujui resolusi gencatan senjata segera antara Israel dan kelompok militan Palestina Hamas.
Ragam Respons Atas Resolusi DK PBB Agar Gencatan Senjata di Gaza Selama Ramadan

Resolusi DK PBB ini disahkan dengan skor 14-0 usai Amerika Serikat abstain, tidak menggunakan hak vetonya.


WNI Disebut Jadi Kapten Kapal Penabrak Jembatan Baltimore, Ini Penjelasan Kemlu

1 hari lalu

Pemandangan udara dari kapal kargo Dali yang menabrak Jembatan Francis Scott Key, menyebabkannya runtuh di Baltimore, Maryland, AS, 26 Maret 2024. Maryland National Guard/Handout via REUTERS
WNI Disebut Jadi Kapten Kapal Penabrak Jembatan Baltimore, Ini Penjelasan Kemlu

Kementerian Luar Negeri menjelaskan ihwal WNI yang disebut menjadi kapten kapal yang menabrak jembatan di Baltimore, Amerika Serikat.


Survei: Mayoritas Warga Amerika Serikat Kini Menentang Serangan Israel ke Gaza

1 hari lalu

Puluhan demonstran pro-Palestina mengangkat telapak tangan mereka saat rapat Kongres Amerika Serikat di Capitol Hill, Washington, AS, 31 Oktober 2023. Puluhan demonstran pro-Palestina menyerbu rapat Kongres Amerika Serikat yang tengah membahas bantuan dana untuk Israel yang masih berperang dengan Hamas. REUTERS/Kevin Lamarque
Survei: Mayoritas Warga Amerika Serikat Kini Menentang Serangan Israel ke Gaza

55% warga Amerika Serikat tidak menyetujui respons militer Israel ke Gaza, menurut jajak pendapat terbaru Gallup


Top 3 Dunia: Jepang Krisis Tenaga Kerja Hingga Profil Cawapres AS Nicole Shanahan

1 hari lalu

Duta Besar Jepang untuk Indonesia Masaki Yasushi dalam acara jumpa wartawan di kantor Kedutaan Besar Jepang, Jakarta Pusat pada Senin, 25 Maret 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
Top 3 Dunia: Jepang Krisis Tenaga Kerja Hingga Profil Cawapres AS Nicole Shanahan

Berita Top 3 Dunia pada Rabu 27 Maret 2024 diawali oleh Duta Besar Jepang untuk Indonesia mengungkap alasan negaranya membuka banyak loker bagi WNI