Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Putra Mahkota Saudi Andalkan Brigade Elit Al Ajrab, untuk Apa?

Reporter

Editor

Budi Riza

image-gnews
Putra Mahkota Mohammed bin Salman, meskipun baru berusia 32 tahun, memiliki peran dominan untuk urusan militer Saudi, kebijakan luar negeri, serta kebijakan ekonomi dan sosial. AFP/SAUDI ROYAL PALACE/BANDOUR AL-JALOUD
Putra Mahkota Mohammed bin Salman, meskipun baru berusia 32 tahun, memiliki peran dominan untuk urusan militer Saudi, kebijakan luar negeri, serta kebijakan ekonomi dan sosial. AFP/SAUDI ROYAL PALACE/BANDOUR AL-JALOUD
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Putra Mahkota Kerajaan Arab Saudi, Pangeran Mohammed Bin Salman, melaksanakan tugasnya sehari-hari dengan dukungan pasukan elit Brigade Al Ajrab Sword atau Brigade Pedang Al Ajrab.

Menurut media Saudi, seperti dilansir media Al Jazeera, Brigade ini terlibat dalam penangkapan 11 pangeran Saudi pada pekan lalu saat mereka memprotes kebijakan Kerajaan terkait pengetatan pengeluaran uang negara. Para pangeran ini ditangkap setelah berunjuk rasa di Riyadh karena menolak membayar biaya listrik dan air minum, yang mereka nikmati di istana milik negara. 

Baca: HRW Kecam Penahanan Semena-mena Ulama--Aktivis oleh Arab Saudi

"Brigade Pedang Al Ajrab ini dibentuk setelah Raja Salman menjadi raja Arab Saudi pada Januari 2015," begitu dilansir media Al Jazeera, Senin, 8 Januari 2018.

Baca: Swiss: Militer Arab Saudi dan Israel Jalin Hubungan Rahasia

Nama Brigade ini berasal dari nama pedang Imam Turki Bin Abdullah Al Saudi, yang merupakan salah satu tokoh negara itu. Imam Turki diyakini menamai pedang itu dengan julukan tadi karena mendapati mata pedangnya berkarat karena bercak darah.

Seperti dilansir Al Jazeera, pedang yang tampak pada bendera Arab Saudi dibawah frasa tauhid yang berbunyi 'tidak ada Tuhan selain Allah' merujuk pada senjata pedang Imam Turki itu. Pedang keramat ini sempat tersimpan di Bahrain selama 150 tahun sebelumm Raja Hamad Bin Isa Al Khalifa menghadiahkannya kepada Raja Saudi, Abdullah Bin Abdulaziz, pada 2010.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Abdullah telah mangkat dan digantikan adiknya, Raja Salman Bin Abdulaziz pada 2015.

Infografis: Silsilah Keluarga Kerajaan Arab Saudi sampai Pangeran Mohammed bin Salman

Brigade ini memiliki 5000 anggota, yang berasal dari pasukan angkatan udara, laut dan Garda Kerajaan. Mereka mendapat pelatihan dengan pengawasan langsung oleh Mohammed Bin Salman. Sejumlah latihan kelas atas yang mereka jalani seperti terjung payung, pengendalian kerusuhan, menembak jitu, dan peledakan. Brigade ini menjadi bagian inti dari Garda Kerajaan sebagai pasukan khusus.

Menurut para aktivis, Brigade Pedang Al Ajrab ini mendapat penugasan terkait kasus sensitif menyangkut para bangsawan. Brigade ini bertugas menyediakan pengamanan dan pengawalan terhadap raja, putra mahkota, dan VIP baik saat di dalam dan di luar negeri. Mereka bekerja sama dengan lembaga keamanan lainnya.

Salah satu tugas yang diemban Brigade ini adalah meringkus sebelas pangeran Saudi, yang berunjuk rasa karena enggan membayar tagihan listrik dan air minum. Namun, sebagian aktivis pengguna sosial media mengatakan unjuk rasa itu merupakan protes yang mentargetkan para bangsawan dan menghilangnya bekas Putra Mahkota, Pangeran Mohammed Bin Nayef, yang dikabarkan sempat ditahan karena diduga terlibat praktek korupsi.

Pemerintah Saudi menggelar gerakan anti-korupsi massal pada 4 Nopember 2017 dengan menangkap sekitar 200 pejabat aktif, bekas pejabat, para pangeran dan pengusaha kakap. Sebagian dari mereka ditahan di Hotel Ritz Carlton dan diminta agar mengembalikan minimal sepertiga hartanya kepada negara. Pemerintah Saudi mengatakan uang negara yang dikorupsi lebih dari US$100 miliar atau Rp1300 triliun.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Saudi Terapkan Hukum Perdata untuk Naikkan Investasi, Investor Masih Berhati-hati

10 Januari 2024

Bangunan terlihat di Riyadh, Arab Saudi, 10 Mei 2017. Gambar diambil 10 Mei 2017. REUTERS/Faisal Al Nasser/File Foto
Saudi Terapkan Hukum Perdata untuk Naikkan Investasi, Investor Masih Berhati-hati

Arab Saudi mulai 16 Desember 2023, memberlakukan hukum perdata tertulis pertama untuk meningkatkan investasi, namun investor tetap berhati-hati.


Kunjungan Dadakan Putin ke Saudi Masih Misterius, MbS Berjanji Akan ke Moskow

7 Desember 2023

Presiden Rusia Vladimir Putin dan Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman berjalan saat pertemuan di Riyadh, Arab Saudi 6 Desember 2023. Sputnik/Aleksey Nikolskyi/Kremlin via REUTERS/
Kunjungan Dadakan Putin ke Saudi Masih Misterius, MbS Berjanji Akan ke Moskow

Rencana MbS ke Rusia batal, sehingga Putin tiba-tiba yang terbang ke Saudi untuk menemui pemimpin negara eksportir minyak terbesar dunia tersebut


Normalisasi Israel - Saudi Tak Akan Perbesar Peluang Palestina Merdeka

29 September 2023

Seorang anak Palestina duduk diatas tembok bergambarkan gajah di kamp pengungsian Shati, kota Gaza, 19 Desember 2015. Shati menjadi simbol abu-abu kemiskinan yang duhini oleh 87.000 penduduk. AP/Hatem Moussa
Normalisasi Israel - Saudi Tak Akan Perbesar Peluang Palestina Merdeka

Normalisasi hubungan antara Arab Saudi dan Israel tampaknya tidak akan memperbesar peluang Palestina mendapat menjadi negara merdeka dan berdaulat.


Saudi Minta Jaminan Keamanan dari AS sebagai Syarat Hubungan dengan Israel, Palestina Ditinggalkan?

29 September 2023

Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman menyapa Presiden AS Joe Biden setibanya di Istana Al Salman, di Jeddah, Arab Saudi, 15 Juli 2022. Bandar Algaloud/Courtesy of Saudi Royal Court/Handout via REUTERS
Saudi Minta Jaminan Keamanan dari AS sebagai Syarat Hubungan dengan Israel, Palestina Ditinggalkan?

Saudi menuntut terbentuknya pakta militer dengan AS sebagai syarat normalisasi hubungan dengan Israel, meski tidak ada konsesi untuk Palestina merdeka


Cagar Alam Uruq Saudi Masuk Daftar Situs Warisan Dunia UNESCO

21 September 2023

Oryx di Cagar Alam Uruq Bani Ma'arid, Arab Saudi. (SPA/Arabnews.com)
Cagar Alam Uruq Saudi Masuk Daftar Situs Warisan Dunia UNESCO

Cagar Alam Uruq Bani Ma'arid di Arab Saudi masuk Daftar Situs Warisan Dunia UNESCO.


Saudi Undang Houthi Bahas Gencatan Senjata Permanen di Yaman

15 September 2023

Putra Mahkota Saudi, Mohammed bin Salman bertemu dengan Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian di Jeddah, Arab Saudi 18 Agustus 2023. Saudi Press Agency/Handout via REUTERS
Saudi Undang Houthi Bahas Gencatan Senjata Permanen di Yaman

Arab Saudi mengundang delegasi Houthi ke Riyadh untuk melanjutkan perundingan gencatan senjata permanen di Yaman


Al-Qahtani, Lansia Saudi Berusia 110 Tahun yang Kembali Bersekolah

7 Agustus 2023

Nawda Al-Qahtani (Arabnews.com)
Al-Qahtani, Lansia Saudi Berusia 110 Tahun yang Kembali Bersekolah

Seorang wanita Saudi membuktikan pepatah lama "lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali" dengan kembali ke sekolah - pada usia 110 tahun.


Saudi dan Houthi Akan Berunding, Perdamaian Yaman sebelum Idul Fitri

8 April 2023

Sebuah tank tentara pemerintah Yaman dikerahkan saat bertempur di garis depan melawan Houthi di Marib, Yaman dalam foto tak bertanggal pada 14 Januari 2022. Pertempuran Marib, di mana Houthi yang bersekutu dengan Iran telah maju di sebagian besar distrik yang menghalangi kota utama dan situs hidrokarbon. Yemeni Armed Forces/Handout via REUTERS
Saudi dan Houthi Akan Berunding, Perdamaian Yaman sebelum Idul Fitri

Delegasi Saudi-Oman berencana melakukan perjalanan ke Sanaa berunding dengan Houthi untuk perdamaian Yaman sebelum Idul Fitri


Pembakaran Al-Quran Terjadi Lagi di Denmark, Saudi dan Negara Muslim Kutuk Keras

27 Maret 2023

Massa aksi membawa poster saat aksi ulama, advokat, dan tokoh masyarakat, menyikapi pembakaran Al Quran di Swedia dan Belanda, dalam aksi bela Al Quran di Bandung, Jawa Barat, 3 Februari 2023. Mereka menuntut pemerintah untuk menyikapi peristiwa ini dengan tegas, menuntut pemutusan hubungan diplomatik, dan memboikot kerja sama dengan Belanda dan Swedia. TEMPO/Prima Mulia
Pembakaran Al-Quran Terjadi Lagi di Denmark, Saudi dan Negara Muslim Kutuk Keras

Arab Saudi bersama Yordania, Kuwait, dan Qatar mengutuk pembakaran Al-Quran dan bendera Turki pada Jumat oleh kelompok Patrioterne Gar Live di Denmark


Saudi Bebaskan Warga AS, Ditahan 19 Tahun karena Kritik Kerajaan di Twitter

21 Maret 2023

Saad Ibrahim Almadi Twitter@Almadhi29
Saudi Bebaskan Warga AS, Ditahan 19 Tahun karena Kritik Kerajaan di Twitter

Saudi membebaskan seorang warga negara AS yang dipenjara selama 19 tahun karena mengunggah kritik terhadap Kerajaan di Twitter.